School of Information Systems

Target Costing

Target costing merupakan aktivitas yang diterapkan oleh perusahaan untuk memudahkan dalam penentuan harga produk yang sesuai dengan target. Pada prinsipnya, target costing itu merupakan proses mengembangkan produk namun membuat rancangan biaya terlebih dahulu lalu merancang produk baru proses produksi produk tersebut (Fridh & Borgernas, 2003). Target costing ditetapkan melalui harga jual dan juga target biaya dengan menggunakan rekayasa dan penilaian biaya yang ditargetkan tersebut harus mencapai biaya yang ada. Hal ini dilakukan dengan cara target costing mengurangkan target profit margin dari target harga dan perusahaan itu menentukan harga jualnya sesuai dengan pasar mana yang akan perusahaan itu tuju (Kaur, 2014). Biaya harus ditentukan agar tidak melebihi harga jual dan jumlah keuntungan diharapkan serendah mungkin (Sarokolaei & Rahimi, 2013).

Target costing adalah teknik manajemen biaya yang bertujuan untuk meminimalkan biaya berdasarkan selisih antara harga jual dan target marjin keuntungan suatu produk agar posisi bersaing lebih baik di pasar. Harga produk dipengaruhi berbagai faktor, seperti faktor lingkungan dan permintaan pasar. Harga produk sederhananya harus dapat menutupi biaya dan mendapatkan keuntungan, seperti yang terlihat pada formula di bawah ini: Harga produk = harga pokok produksi  + target laba juga berfungsi sebagai salah satu strategi bagi manajemen biaya untuk memperkuat daya saing perusahaan dalam menghadapi keadaan business yang tidak menentu dan juga ada tantangan dalam business tersebut (Bonzemba & Okano, 1998). Dalam menetapkan target costing, perusahaan menetapkan biaya tersebut melalui perbandingan dengan produk yang kompetitif (produk yang sama) (Helms, Ettkin, Baxter, & Gordon, 2005). Penetapan target costing berkaitan dengan pencapaian target perusahaan yang didampingi oleh departemen perencanaan, pengembangan, dan desain produk (Tani, 1995). Oleh karena itu, efek penetapan biaya target dalam lingkungan bisnis yang kompetitif tidak dapat terlalu detail, karena menggabungkan teknik akuntansi manajemen dasar dengan pengetahuan fungsi manajemen tentang lingkungan bisnis. Saat menentukan target costing, yang pertama harus menetapkan harga jual dulu, setelah itu dikurangi target pendapatan dan akhirnya biaya yang diperlukan oleh produk tersebut (Ax dkk, 2008).

Setelah itu, target costing diolah untuk menetapkan target costing secara internal dan supplier. Supplier tentunya faktor utama yang mempengaruhi penetapan biaya target karena suplier dapat mengakibatkan pengurangan target costing saat masuk ke pasaran (Fridh & Borgernas, 2003). Target costing merupakan strategi untuk menghadapi persaingan yang ketat di pasaran (Kaur, 2014). Oleh karena itu, dari kesimpulan diatas, tujuan dari target costing yaitu untuk mengurangi biaya produksi agar dapat meningkatkan keuntungan produk dan mampu bersaing secara kompetitif. Keuntungan menerapkan Target Costing adalah:

1) Untuk membuat manajemen melakukan perbaikan ketika memproses suatu produk dan menginovasi produk tersebut agar mendapatkan keunggulan di pasaran,

2) Produk yang dibuat sesuai keinginan customer dan biayanya pun dibuat sesuai dengan spesifikasi yang diberikan dari customer.

Dengan begitu, customer akan lebih merasa produk yang kita buat lebih bernilai ketika disampaikan. Kekurangan Target Costing adalah memerlukan waktu yang lama untuk melakukan riset, merancang suatu produk, dan memerlukan tenaga yang besar.

Anderes Gui