Edge Computing
Edge computing merupakan semua jenis pemrograman komputer yang memberikan latensi rendah, lebih dekat dengan permintaan. Edge computing adalah sebuah framework terdistribusi yang menjadikan sebuah aplikasi enterprise mendekati sumber data, seperti perangkat IoT atau local edge server. Kemiripan atau kedekatan dengan data dengan sumbernya, dapat memberikan manfaat pada bisnis, termasuk wawasan yang lebih cepat, waktu respons yang lebih baik, dan ketersediaan bandwidth yang lebih baik.
Source : https://www.simplilearn.com/ice9/free_resources_article_thumb/cloud_edge.JPG
Bagaimana edge computing digunakan?
Dalam traditional computing, data diproduksi pada komputer pengguna atau aplikasi klien lainnya, kemudian dipindahkan ke server melalui channel seperti internet, LAN, intranet, dll., dimana data disimpan, disitu ia dikerjakan. Ini merupakan pendekatan klasik dan terbukti untuk client- server computing.
Namun, pertumbuhan eksponensial dalam volume data yang dihasilkan dan jumlah perangkat yang terhubung ke internt, telah menyulitkan infrastruktur pusat traditional data untuk mengakomodasi mereka. Menurut sebuah studi oleh Gartner, 75 persen data yang dihasilkan oleh perusahaan akan dibuat di luar pusat data terpusat pada tahun 2025. Jumlah data ini menempatkan tekanan yang luar biasa di internet, yang pada akhirnya akan menyebabkan gangguan.
Konsep edge comuting sangatlah sederhana. Alih- alih mendapatkan data dekat dengan pusat datanya, pusat data dibawa dekat dengan data. Sumber daya penyimpanan dan komputasi dari pusat data disebarkan sedekat mungkin atau pada lokasi yang sama di tempat data dihasilkan.
Keuntungan edge computing.
Edge computing merupakan solusi efektif untuk permasalahan yang berkaitan dengan memindahkan data dengan volume besar yang dihasilkan dunia. Berikut adalah beberapa keuntungan dalam menggunakan edge computing.
- Menghilangkan latensi.
Latensi mengacu pada waktu yang diperlukan untuk mentransfer data antara dua titik pada jaringan. Jarak fisik yang besar antara kedua titik tersebut, ditambah dengan sumbatan/ halangan- halangan pada jaringan dapat menyebabkan penundaan. Edge computing memberikan solusi berupa mendekatkan kedua titik tersebut, sehingga masalah latensi bisa dikurangi, bahkan dihilangkan.
- Menyimpan
Bandwidth mengacu pada tingkat dimana data ditransfer pada jaringan. Karena semua jaringan memiliki bandwidth yang terbatas, volume data yang dapat ditransfer dan jumlah perangkat yang dapat memprosesnya juga terbatas. Dengan menyebarkan server data pada titik- titik dimana data dihasilkan, edge computing memungkinkan banyak perangkat untuk beroperasi melalui bandwidth yang jauh lebih kecil dan lebih efisien.
- Mengurangi sumbatan.
Meskipun internet sudah semakin berkembang, volume data yang diproduksi setiap harinya melalui jutaan device dapat menyebabkan sumbatan. Pada edge computing, terdapat local storage dan local servers yang dapat menyediakan edge analytics apabila terjadi network outage.
Kekurangan edge computing.
Meskipun edge computing memiliki banyak keuntungan, ia tetap merupakan teknologi baru yang masih memiliki banyak kekurangan. Berikut adalah beberapa kekurangan dari edge computing.
- Biaya implementasi
Biaya untuk mengimplementasikan sebuah infrastruktur edge pada sebuah organisasi dapat menjadi kompleks dan mahal. Pengimplementasian membutuhkan scope yang jelas dan tujuan sebelum deployment, juga equipment tambahan dan sumber daya.
- Data tidak lengkap
Edge computing hanya dapat memproses sebagian informasi yang harus didefinisikan dengan jelas selama implementasi. Karena ini, perusahaan berpotensi kehilangan data dan informasi berharga.
- Security
Karena edge computing adalah sistem terdistribusi, memastikan keamanan yang mamadai dapat menjadi tantangan. Ada risiko yang terlibat dalam pemrosesan data di luar edge computing. Penambahan perangkat IoT baru juga dapat meningkatkan peluang bagi penyeran untuk menyusup ke perangkat.
Referensi :
What Is Edge Computing: Definition, Characteristics, and Use Cases (simplilearn.com)