School of Information Systems

Memahami Perubahan yang Cepat pada Organisasi

Perubahan dalam suatu organisasi dapat disebabkan oleh customer contexts, competitive contexts, dan company contexts. Competitive contexts dimana teknologi digital sudah masuk dan cukup menganggu keseimbangan pasar antara konsumen dan organisasi, yang dimana dengan era digital bersaing pada platform digital maupun sosial yang menciptakan penemuan baru presepsi dan sebagainya, dan ini merupakan tantangan yang besar bagi banyak perusahaan yang dimana bermunculan pesat. Consumer contexts bahwa teknologi telah membawa konteks konsumen yang baru dan menantang kebanyak bisnis sehingga persaingannya merek jg lebih luas lagi dan harapan harapan konsumen lebih menantang dan inovasi terus perputar sesuai kebutuhan yang tidak pernah lebih besar. Company contexts dimana era digital telah membawa serta tingkat yang belumpernah terjadi sebelumnya keterhubungan pads tingkat individu dan organisasi menciptakan peluang yang jauh lebih besar  yang semakin banyak bisnis gang tercipta dari digital asli yang menciptakan platform yanv menghubungkan memfasilitasi dan memungkinkan pinciptaan nilai perttukaran pikiran pikiran open source dan ekosistem eksternal pengembangan yang menciptakan nilai bagi mereka sendiri dalam juga bisnis.

Berikut contoh perusahaan yang terjadi suatu perubahan yang disebabkan competitive, consumen dan conpany contexts, seperti netflix sebuah sarana atau layanan streamkng  online film on demain yang menawarkan layanan entertaiment lewat internet yang mudah di akses dimana pun dan kapanpun dimana transformasi yang dilakukan netflix ini merupakan langkah yang tepat bahkan menaikkan omzet 30x kali lipat mengikuti perubahan sesuai dr 3 konteks tersebut dimana competitive dia siap berkompetisi dengan layanan live streaming lainnya bahwa dia inovatif mengemukakan ide yang sangat cemerlang dari pesaingnya, costumer nya pun range unur mana saja siapapun dapat menggunakannya dari suguhan entertaiment yang beragam sehingga memperoleh minat yang tinggi, dan company yang siap untuk bersaing di ladangnya dan juga kolaborasi dengan berbagai pihak untuk film yang dihadirkan sehingga perubahan dari era digital yang dimana sangat dimanfaatkan netflix dan tahu kebutuhan publik.

Agile merupakan metodologi pengembangan suatu software yang pada dasar suatu software itu dikerjakan secara berulang-ulang terus, lalu sangat dibutuhkan adaptasi yang cepat untuk mengatasi perubahan ini lalu mengapa lebih baik dari waterfall ? Memang waterfall sedang booming marak saat kini digunakan oleh para pengembang-pengembang software, waterfall sendiri merupakan salah satu jenis pengembang aplikasi yang dimana masuk kedalam siklus hidup klasik yang menekankan pada fase yang sistematis nan berurutan yang dimana tahapannya dari awal hingga bawah itu pengerjaannya tersusun dan tidak boleh setiap tahapan di kerjakan secara bersama. Jadi pada intinya, perbedaan metode agile dan waterfall terletak pada proses di mana agile lebih melibatkan klien /kustomer dalam  menyempurnakan bagian-bagian kecil dari sebuah produk. Jadi dapat dikatakan pengembangan sistem agile lebih sangat efesien dan cepat beradaptasi dan dimana ini yang sangat dibutuhkan untuk kita yang memiliki perushaan yang menerapkan prinsip agility di dalam bisnis nya.

Contoh dari perusahaan Bank Tabungan Pensiun Nasional tbk (BTPN)  yang dimana marak mengembangkan platform jenius di segmen digital, dimana pengembangan agile software yanh dikembangkan oleh BTPN dengan prinsip agility bisnis sebagai metode dalam budaya kerja yanh fokus pada kolaborasi dan juga flexibilitas bagi para karyawan untuk terus menghasilkan inovasi dan juga beserta solusi. Meski pada awalnya konsep pengembangan agile ini hanya digunakan untuk pengembangan aplikasi jenius akan tetapi kini telah dikembangkan oleh unit BTPN lainnya dimana karyawan nya juga perusahaan lebih terbuka kepada karyawan sehingga kendala isu dan sebagainya dapat lebih dikemukakn. Dikafakan bahwa agile memiliki 4 nilai dan 12 prinsip yang menggambarkan sebuah pendekatan software development berbasis suatu kepercayaan dan juga saling menghormati dan penjngkatan feedback yang lebih cepat guna penyempurnaan teknis yang baik bagi BTPN sendiri. Dimana agile manifesto prinsip yang di gunakan BTPN yaitu menekankan kepuasan dari klien untuk dijadikan prioritas utama dalam menghasilkan produk awalnya serta kelanjutan keseluruhannya, menghasilkan produk dengan jangka waktu singkat namun kualitas yang sangat teruji, segala bentuk software dari pengembangan segala bentuk perubahan hingga gahap akhir seperti banyak inovasi-inovasi baru dari 4 fitur baru nya, memiliki kerja sama yanb baik kolaborasi antar pengembang dan pemilik bisnis, menyelesaikan proyek dengan efektif dan efesien, software berjalan dengan baik, komunikasi secara langsng  yang segara open terbuka dengan karyawawan, agile digunakan di semua unit ga cuman jenius saja sekarang, kesederhanaan yang menggunakan sumber daya yang ada dengan memaksimalkannya, dan secara berkala dengan pengembangan dan evaluasi akan aplikasinya agar terbaikdiberikan guna lebi efektif dalam pengaturan pola kerjanya yang dimana jadi lebih unggul.

Yakob Utama Chandra