Database System Development Lifecycle (Part III)
Setelah melakukan langkah Database Design, kita memilih dua langkah, yaitu Prototyping dan Implentation. Prototyping merupakah langkah yang optional atau boleh dilakukan boleh juga tidak dilakukan. Dalam langkah ini kita membuat sistem database yang dapat digunakan dengan beberapa tujuan, yaitu mengenali bahwa fitur-fitur dalam sistem berjalan dengan baik atau sebaliknya, dapat menyarankan peningkatan dalam sistem atau menambahkan fitur, klarifikasi kebutuhan user, dan mengevaluasi sistem yang kita buat layak atau tidak.
Implementation, merupakan langkah pembuatan aplikasi sampai dapat diimplementasi. Kita merealisasi hal-hal yang sudah kita rancang dalam Database Design dan Application Design. Kita dapat menggunakan DDL (Data Definition Language) untuk buat skema database dan file database. DDL juga dapat digunakan untuk membuat user view yang sudah kita tentukan pada langkah sebelumnya. Untuk membuat aplikasi kita dapat menggunakan beberapa bahasa pemograman. Ini akan mencakup transaksi database yang diimplementasikan menggunakan DML, kemungkinan tertanam dalam bahasa pemrograman.
Data Conversion and Loading merupakan proses untuk transfer data yang sudah ada kedalam sistem yang baru dan juga mengubah aplikasi yang ada dapat menggunakan database baru. Langkah ini hanya berlaku saat sistem database baru menggantikan sistem lama.
Kita juga perlu mencari kesalahan pada sistem baru, proses ini dinamakan Testing. Disini kita dapat mendemonstrasikan database dan aplikasi berfungsi sesuai dengan persyaratan atau kebutuhan. Evaluasi dilakukan terhadap spesifikasi kegunaan.
Setelah Testing, langkah yang terakhir yaitu Operational Maintenance. Proses pemantauan dan pemeliharaan sistem database setelah instalasi. Performa sistem yang baru perlu dipantau, jika performa tidak sesuai dengan harapan dibutuhkan penyetelan atau pengaturan ulang database.