School of Information Systems

User Experience dan Analisis PACT

User Experience  

User Experience bukan merupakan suatu hal yang baru, terlebih setelah era Revolusi Industri 4.0. User Experience mengacu pada bagaimana user atau pengguna melakukan interaksi dan bagaimana pengalaman yang dialami oleh user dalam menggunakan produk atau layanan. Oleh karenanya, untuk mendapatkan persepsi baik masyarakat mengenai User Experience yang disajikan ini didesain sedemikian rupa sudesain User Experience), 

Menurut Laura Klein, Penulis buku “UX for Lean Startups and Build Better Products”, desain User Experience adalah proses yang digunakan untuk menentukan seperti apa pengalaman ketika pengguna berinteraksi dengan produk perusahaan. 

“Jika UX adalah pengalaman yang dimiliki pengguna saat berinteraksi dengan produk Anda, maka Desain UX, menurut definisi, adalah proses di mana kami menentukan seperti apa pengalaman itu nantinya. Desain UX selalu terjadi. Disengaja atau tidak, seseorang membuat keputusan tentang bagaimana manusia dan produk akan berinteraksi. Desain UX yang baik terjadi ketika kami membuat keputusan ini dengan cara yang memahami dan memenuhi kebutuhan pengguna dan bisnis kami.” 

Selain Laura Klein, Martyn Reding, yang merupakan seorang Head of Digital Experience at Virgin Atlantic juga pernah mengemukakan pendapatnya mengenai desain User Experience. Reding mengatakan bahwa desain User Experience adalah “pemenuhan janji” oleh brand. 

“Desain UX pengguna adalah puncak dari konten, penelitian, desain, dan strategi serta pengaruhnya terhadap pengiriman, penjualan, dan penggunaan produk atau layanan digital. Dalam banyak kasus, UX terjadi karena penggabungan kode dan asumsi yang tidak disengaja tentang orang-orang, jadi saya pikir perbedaannya ada pada merek yang mengakui nilai pengalaman digital yang dibuat dengan hati-hati. Dalam banyak hal, ini adalah pemenuhan janji dan pengakuan merek bahwa perasaan pelanggan memiliki dampak komersial yang besar.” 

Umumnya, User Experience ini meliputi tentang pendapat pengguna mengenai kemudahan, efisiensi, serta utilitas dari produk atau layanan yang disajikan. User Experience yang disajikan ini didesain sedemikian rupa (desain User Experience), yang biasanya dibuat dengan melakukan customer/user research terlebih dahulu, supaya pihak yang membuat produk dan layanan ini dapat mengerti serta berfokus pada apa yang pengguna butuhkan, apa yang pengguna nilai, bagaimana kemampuan pengguna, dan apa saja keterbatasan pengguna. 

Berdasarkan studi dari Oxford Journal Interacting With Computers, disebutkan bahwa tujuan dari User Experience dalam dunia bisnis adalah untuk meningkatkan kepuasan dari pelanggan dan loyalitas melalui kegunaan, kemudahan penggunaan, dan rasa senang yang diberikan atau dirasakan dalam beinteraksi dengan suatu produk atau layanan. Hal ini sekaligus mendefinisikan desain User Experience, di mana desain User Experience adalah proses mendesain produk dan layanan, baik dalam bentuk fisik maupun digital, yang memiliki utilitas, mudah digunakan, dan menyenangkan untuk berinteraksi.  

Oleh karenanya, dalam membentuk User Experience, perusahaan juga perlu memperhitungkan tujuan dan sasaran bisnis dari proyek yang dikelola, sehingga tidak ada sasaran bisnisnya tidak kesulitan dalam mengakses produk atau layanan yang disajikan. Misalnya, apabila suatu proyek bisnis memiliki sasaran bisnis berupa orang-orang yang berusia paruh baya, maka perusahaan harus menyajikan produk atau layanan dengan seefisien dan sederhana mungkin sehingga dapat dipahami dengan mudah.  

Pentingnya User Experience 

Seperti yang telah dituliskan sebelumnya bahwa User Experience merupakan suatu hal yang penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan. User Experience yang memenuhi kebutuhan pengguna dapat memberikan pengalaman positif yang mampu memengaruhi pengguna agar tetap setia pada produk atau layanan dari perusahaan/brand tersebut. Selain itu, User Experience yang impresif dan berkesan memungkinkan perusahaan untuk menentukan perjalanan pelanggan pada produk atau layanan yang paling berpengaruh untuk kesuksesan bisnis.  

Selain itu, adanya User Experience juga merupakan bentuk investasi untuk meminimalisasi pengeluaran biaya berlebih akibat risiko error. Hal ini karena desain User Experience pada dasarnya dibangun dan dibentuk atas dasar riset, analisis, dan pengujian. Dengan kata lain, di samping untuk menyenangkan pelanggan, User Experience juga bermanfaat bagi perusahaan itu sendiri dalam kemungkinannya untuk mencegah adanya masalah usabilitas sejak awal. Biarpun apabila masalah ini muncul nantinya, biaya untuk melakukan perawatan (maintenance) akan jauh lebih murah daripada memperbaikinya nanti dengan desain ulang produk atau perubahan bug.  

PACT pada User Experience 

PACT merupakan akronim dari People, Activities, Contexts, dan Technologies. PACT didefinisikan sebagai suatu hal yang yang digunakan untuk menganalisis dengan siapa, apa, dan di mana pengguna berinteraksi dengan user interface. adalah struktur yang digunakan untuk menganalisis dengan siapa, apa, dan di mana pengguna berinteraksi dengan antarmuka pengguna. Interaksi dianggap, dalam kerangka ini, sebagai hubungan antara orang, aktivitas, konteks, dan teknologi. 

Untuk menganalisis desain user experience (UX) menggunakan PACT, seorang desainer harus melihat kemungkinan variasi orang, aktivitas, konteks, dan teknologi dalam suatu domain melalui teknik brainstorming atau imajinasi. PACT juga berfokus pada tiga kategori untuk memetakan perbedaan orang: perbedaan fisik, perbedaan psikologis, dan perbedaan sosial 

  • People 

Seperti yang kita ketahui, manusia berbeda satu sama lain dalam banyak hal. Untuk membuat desain UX, desianer perlu memperhaatikan faktor ini. Perbedaan secara fisik biasanya berupa perbedaan bentuk tubuh dan panca indera manusia, Sedangkan, perbedaan secara psikologi biasanya berupa sifat sikap, dan perilaku manusia. Desainer perlu mempertimbangkan faktor-faktor ini karena akan memiliki dampak yang besar terhadap seberapa bermanfaat, menyenangkan, dan seberapa mudah diakses produk atau layanan tersebut. 

  • Activities 

Manusia melakukan berbagai aktivitas berbeda. Beberapa di antaranya bersifat sangat kompleks, dan beberapa lainnya sederhana. Hal ini harus dipahami dan diperhitungkan oleh desainer dalam mendesain UX produk. Dengan memahami bagaimana aktivitas tersebut dilakukan dan mengapa aktivitas tersebut dilakukan, maka desainer tersebut akan dapat membuat desain UX yang jauh lebih bermanfaat. 

  • Context 

Menurut KBBI, konteks berarti situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian. Pada dasarnya, kegiatan terjadi dalam konteks. Pada konteks yang berbeda, keputusan yang diambil oleh seorang individu juga akan berbeda, Oleh karena itu, kegiatan dan konteks harus dianalisis secara bersamaan. Konteks perlu untuk dipertimbangkan oleh desainer karena akan memiliki efek yang cukup signifikan terhadap seberapa efisien dan bermanfaatnya produk atau layanan tersebut. 

  • Technologies 

Unsur teknologi merupakan suatu hal yang bergantung pada bisnis itu sendiri. Desainer perlu memahami teknologi apa yang digunakan sekarang, apa masalahnya dan bagaimana meningkatkan teknologi tersebut. untuk menjalankan aplikasi, perusahaan dapat menggunakan teknologi dalam proses pembuatannya. Namun perlu diingat, dalam hal ini, user harus megetahui bagaimana cara kerja, input dan, dan output dari aplikasi yang diciptakan. 

Dengan melakukan analisis PACT sebelum melakukan desain UX, desainer akan mengerti apa yang harus diciptakan, dibentuk, dan diubah untuk meningkatkan value dan keuntungan yang dapat dirasakan oleh user. 

Referensi: 

  1. Batagoda, M. (27 Januari 2018). Usability for designers, P-A-C-T framework. https://uxplanet.org/usability-for-designers-p-a-c-t-framework-20509afcff57  
  2. Gangardhan, P. (21 Mei 2019). The importance of user experience design. https://uxplanet.org/the-importance-of-user-experience-design-988faf6ddca2  
  3. Usertesting. (27 Maret 2019). What is UX design? 15 user experience design experts weigh in. https://www.usertesting.com/blog/what-is-ux-design-15-user-experience-experts-weigh-in 
Ferdianto