School of Information Systems

Konsep Biaya

PENGARUH TERJADINYA PRODUK YANG HILANG DALAM PROSES TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER SATUAN 

 

 

Contoh3: 

PT eliona sari memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkna produknya : Departemen A dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen tersebut untuk bulan Januari 19 x1 disajikan dalam gambar  berikut : 

 

Data produksi Bulan Januari 19×1 

  Departemen A  Departemen B 
Produk yang dimasukkan dalam proses  1.000 kg   
Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B  700 kg   
Produk selesai yang ditransfer ke gudang    400 kg 
Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut : 

Biaya bahan baku & penolong 100 % biaya konversi 40 % 

Biaya bahan penolong 60 %, biaya konversi 50 % 

 

 

200 kg 

 

 

 

100 kg 

Produk yang hilang pada awal proses  100 kg  200 kg 

 

Biaya produksi Bulan Januari 19 x1 

 

  Departemen A  Departemen B 
Biaya bahan baku  Rp 22.500  Rp          – 
Biaya bahan penolong  26.100  16.100 
Biaya tenaga kerja  35.100  22.500 
Biaya overhead pabrik  45.800  24.750 

 

 

Jawab 

 

 

Perhitungan biaya produksi per unit departemen A bulan januari 19 x1 

 

Jenis biaya  Jumlah produk yang dihasilkan oleh departemn A ( unit ekuivalensi)  Biaya produksi Departemen A  Biaya per kg produk yang dihasilkan oleh departemen A 
Biaya bahan baku  700 kg + 100 % x 200 kg = 900 kg  Rp 22.500  Rp 25 
Biaya bahan penolong  700 kg + 100 % x 200 kg = 900 kg  26.100  29 
Biaya tenaga kerja  700 + 40%x200kg=780kg  35.100  45 
Biaya overhead pabrik  700 + 40%x200kg=780kg  46.800  60 
    Rp 130.500  Rp 159 

 

Perhitungan biaya produksi Departemen A bulan Januari 19×1 

 

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B : 700 x Rp 159  Rp 111.300 
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 200 Kg) 

Biaya bahan baku         200 kg x 100 % x Rp 25 = 5.000 

Biaya bahan penolong  200 kg x 100 % x Rp 29 = 5.800 

Biaya tenaga kerja       200 kg x 40 %x Rp 45= 3.600 

Biaya overhead pabrik 200 kg x 40 %x Rp 60= 4.800 

 

 

 

 

Rp 19.200 

Jumlah biaya produksi Departemen A  Rp 130.500 

 

 

 

Produk yang hilang pada awal proses di Departemen setelah departemen pertama 

 

Perhitungan penyesuaian harga pokok per unit dari departemen A 

 

Harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari departemen A 

Rp 111.300 : 700 

Rp 159,00 
Harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari departemen A setelah adanya produk yang hilang dalam proses di Departemen B sebanyak 200 kg adalah Rp 111.300 : ( 700 kg-200 kg)  Rp 222.60 
Penyesuaian harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari Departemen A  Rp  63.60 

 

 

Perhitungan biaya produksi per unit Departemen B bulan januari 19 x1 

 

Jenis biaya  Jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen B ( unit ekuivalensi)  Jumlah biaya produksi yang ditambahkan di departemen B  Biaya per kg yang ditambahkan Departemen B 
Biaya bahan penolong  400 kg + 60 % x 100 kg = 460 kg  Rp 16.100  Rp 35 
Biaya tenaga kerja  400 kg + 50 %x 100 kg = 450 kg  Rp 22.500  Rp 50 
Biaya overhead pabrik  400 kg + 50 %x 100 kg = 450 kg  Rp 24.750  Rp 55 
    Rp 63.350  Rp 140 

 

 

 

 

 

Perhitungan biaya produksi departemen B bulan Januari 19×1 

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg @ Rp 362.60  Rp 145.040 
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 100 kg): 

Harga pokok dari departemen A : 100 kg x Rp 222.6= Rp 22.260 

Biaya bahan penolong : 100 kg x 60 % x Rp 35 = 2.100 

Biaya tenaga kerja  : 100 kg x 50 % x Rp 50 = 2.500 

Biaya overhead pabrik : 100 kg x 50 %x Rp 55 =2.750 

 

 

 

 

Rp 29.610 

Jumlah kumulatif dalam departemen B  Rp 174.650 
I Gusti Made Karmawan

    Deprecated: Function get_option was called with an argument that is deprecated since version 5.5.0! The "comment_whitelist" option key has been renamed to "comment_previously_approved". in /var/www/html/public_html/sis.binus.ac.id/wp-includes/functions.php on line 6031