Pengguna Aplikasi Video Conference Imbas WFH di RI Meningkat
Ilustrasi kerja di rumah dan rapat lewat video conference imbas corona. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia — XL Axiata mencatat kenaikan trafik data pengguna aplikasi video conference saat bekerja dari rumah (work from home/WFH) imbas virus corona. Dia aplikasi tersebut yaitu Zoom dan Google Hangouts yang dilaporkan meningkat 20 hingga 23 persen.
Menurut Plt Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa kenaikan trafik data itu cukup signifikan. Sebab, dua aplikasi tersebut bisa dibilang jarang digunakan sebelum pandemi Covid-19.
“Zoom dan Google Hangouts, hampir semua layanan video conference (konferensi video) itu kenaikannya signifikan sekitar 20 sampai 23 persen. Sebelumnya jarang orang yang pakai, sekarang banyak yang pakai jadi kenaikannya cukup signifikan,” kata Gede lewat video streaming, Senin (23/3).
Sebelumnya, perusahaan mesin pencari Google mengumumkan pengguna G Suite dan G Suite for Education bisa menggunakan fungsionalitas Hangouts Meet Premium secara gratis. Kebijakan itu dikeluarkan imbas virus corona yang merebak ke puluhan negara.
Hangouts Meet Premium bisa digunakan secara gratis hingga 1 Juli 2020. Layanan ini digratiskan demi memberikan kesempatan kepada setiap individu berpartisipasi dalam pertemuan virtual dengan 250 orang dan streaming langsung hingga 100.000 pemirsa.
Selain itu, pengguna juga dapat menyimpan rekaman pertemuan ke Google Drive secara gratis.
Sementara aplikasi Zoom, aplikasi ini memungkinkan untuk melaksanakan rapat secara online. Aplikasi ini dikembangkan oleh Zoom.us.
Di Play Store, Zoom Cloud Meeting telah diunduh lebih dari 10 juta pengguna dengan rating 2.4.
Pengembang mendesain aplikasi ini secara gratis dan memungkinkan melakukan rapat online sampai 100 partisipan. Pengguna jua dapat mengirimkan teks saat rapat sedang berlangsung.
Selain itu, pengguna juga dapat menjadwalkan rapat lewat fitur Schedule (jadwal). Tak hanya berupa aplikasi, Zoom Cloud Meeting juga dapat bekerja pada perangkat Windows dan Mac.
Source:
OPINI
Berdasarkan berita di atas, aplikasi video conference merupakan salah satu sistem informasi yang sedang berkembang saat ini. Aplikasi video conference baru saja menjadi trending pada saat pandemic covid-19 dimulai, dimana semua orang menerapkan kehidupannya di era new normal. Aplikasi video conference merupakan sarana utama yang digunakan oleh hampir seluruh masyarakat dunia dalam melakukan kegiatannya sehari-hari akibat dari pandemic covid-19. Dengan melihat aplikasi video conference yang awalnya kurang atau jarang digunakan oleh penggunanya dan tiba-tiba menjadi pusat perhatian banyak orang saat ini, menurut saya kegunaan sebuah sistem informasi atau sebuah teknologi bergantung pada situasi dan kondisi saat ini. Ketika sebuah system informasi atau teknologi yang dikembangkan, tentunya mempunyai tujuan dari aplikasi tersebut. Tetapi ketika terdapat sebuah kondisi yang terjadi disaat tertentu, maka system informasi atau teknologi tersebut dapat menjadi sangat berguna bagi orang-orang yang dari awalnya merupakan pengguna tetap dari system informasi atau teknologi tersebut dan juga bagi pengguna baru yang kaum awam untuk sistem informasi atau teknologi yang dikembangkan. Dari kondisi atau situasi itu pula, akan munculnya kompetitor bagi setiap perusahaan pengembang sistem informasi atau teknologi tersebut. Sehingga, perusahaan pengembangnya perlu membuat strategi yang berguna untuk bersaing dengan kompetitor yang ada.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari berita diatas ialah penggunaan sebuah sistem informasi atau teknologi dapat meningkat ataupun menurun berdasarkan situasi dan kondisi saat ini. Dengan kondisi tersebut juga, akan muncul banyaknya kompetitor yang akan bersaing dan memberikan inovasi yang hampir sama dan tidak kalah menarik. Oleh karena itu, setiap perusahaan diperlukan untuk selalu siap beradaptasi dengan kondisi apapun dan mempunyai agility yang baik sehingga dapat menghadapi setiap perubahan yang terjadi dalam waktu tertentu.