School of Information Systems

Cara Kerja Smart Contract

Bagi temen-temen yang belum tau smart contract, Smart Contract adalah program yang disimpan di blockchain yang berjalan Ketika kondisi yang telah di tentukan terpenuhi. Smart contract biasanya digunakan untuk mengotomatisasi pelaksanaan perjanjian sehingga semua peserta dapat segera yakin akan hasilnya, tanpa keterlibatan perantara atau kehilangan waktu. Smart Contract juga dapat mengotomatiskan alur kerja, memicu tindakan berikutnya saat kondisi terpenuhi. Berdasarkan Jake Frankenfield (Frankenfield, 2021), Smart Contract adalah kontrak yang dijalankan sendiri dengan ketentuan perjanjian antara pembeli dan penjual yang langsung ditulis ke dalam baris kode. Kode dan perjanjian yang terkandung di dalamnya ada di seluruh jaringan blockchain terdistribusi dan terdesentralisasi. Kode mengontrol eksekusi, dan transaksi dapat dilacak dan tidak dapat diubah. Pada Smart Contract ini terdapat berbagai arsitektur tentang bagaimana program yang mendukung untuk dikembangkan, didistribusikan, dikelola, dan diperbarui. Smart contract dapat disimpan sebagai bagian dari blockchain atau teknologi buku besar terdistribusi lainnya, dan diintegrasikan ke dalam berbagai mekanisme pembayaran dan pertukaran digital yang dapat mencakup bitcoin dan cryptocurrency lainnya.

Terdapat 3 kalimat kunci yang bisa kalian indikasikan untuk smart contract :

  1. Smart Contract adalah kesepakatan antara dua orang dalam bentuk kode komputer.
  2. Transaksi yang terjadi dalam Smart Contract diproses oleh blockchain dan diolah secara otomatis tanpa adanya prantara pihak ketiga
  3. Transaksi hanya terjadi ketika kondisi dalam perjanjian terpenuhi — tidak ada pihak ketiga, jadi tidak ada masalah dengan kepercayaan.

Cara Kerja Smart Contract

Smart Contract bekerja dengan mengikuti pernyataan sederhana “if/else…then…” yang ditulis ke dalam kode pada blockchain. Jaringan komputer menjalankan tindakan ketika kondisi yang telah ditentukan telah dipenuhi dan diverifikasi. Tindakan ini dapat mencakup pencairan dana kepada pihak yang tepat, mendaftarkan kendaraan, mengirimkan pemberitahuan, atau menerbitkan tiket. Blockchain kemudian diperbarui ketika transaksi selesai. Artinya transaksi tidak dapat diubah, dan hanya pihak yang telah diberikan izin yang dapat melihat hasilnya. Dalam Smart Contract, ada sebanyak mungkin ketentuan yang diperlukan untuk memuaskan peserta bahwa tugas akan diselesaikan dengan memuaskan. Untuk menetapkan persyaratan, peserta harus menentukan bagaimana transaksi dan data mereka diwakili di blockchain, menyetujui aturan “jika/kapan…maka…” yang mengatur transaksi tersebut, mengeksplorasi semua kemungkinan pengecualian, dan menentukan kerangka kerja untuk menyelesaikan perselisihan. kemudian Smart Contract dapat diprogram oleh pengembang – meskipun semakin banyak, organisasi yang menggunakan blockchain untuk bisnis menyediakan templat, antarmuka web, dan alat online lainnya untuk menyederhanakan penataan kontrak pintar.

References

Frankenfield, J. (2021, May 26). Smart Contract. Retrieved from Investopedia: https://www.investopedia.com/terms/s/smart-contracts.asp

Adam Fahsyah Nurzaman