Risk Culture- Patologis
Risk Culture atau budaya risiko adalah istilah yang menggambarkan nilai perusahaan, norma, keyakinan, pengetahuan dan pemahaman tentang risiko yang dimiliki oleh sekelompok orang dengan tujuan yang sama. Risk Culture dapat terbentuk akibat adanya ketidaksesuaian antara nilai perusahaan dengan tindakan pemimpin, perilaku karyawan atau sistem organisasi. Culture risk mempengaruhi keputusan management dan karyawan selama aktivitas sehari-hari dan berdampak pada risiko yang mereka tanggung.
Risk culture berkaitan dengan Operational risk dan Compliance Risk dan dapat dianggap sebagai Indikator Risiko Utama untuk risiko tersebut. Karena Operational risk dan Compliance Risk berhubungan dengan sumber daya manusia(SDM). Dan cara menanggapi Operational risk dan Compliance risk dilihat dari bagaimana culture risk tersebut diidentifikasi dan bagaimana menanggapinya. Cara membuat culture risk tidak berbeda jauh dengan membuat risk management. Sehingga dapat menanggapi Operational risk dan Compliance risk.
Pembuatan risk culture akan lebih mudah atau berguna jika dibuat pemetaan risk culture yang “unsound” sebagai cara untuk mengidentifikasi titik kegagalan yang relevan, karena budaya risiko dapat bersifat patologis dalam berbagai cara yang berbeda. Dikatakan patologis karena:
- Penolakan budaya aktif
- Hal ini menjadi patologi paling ekstrim seperti contohnya penolakan terhadap pedoman dan ekspektasi pengendalian risiko internal atau eksternal sebagai tidak relevan atau tidak nyaman.
- Patologi yang terkait dengan masalah kinerja disebuah perusahaan (under-performance culture)
- Under-performance culture yang dimaksud adalah kurangnya pengetahuan atau pemahaman tentang pedoman dan harapan internal atau eksternal.
- Patologi kecendrungan Compliance culture (budaya kepatuhan)
- Hal ini terjadi karena ketidakpatuhan terhadap hukum yang berlaku.
- Patologi Culture of fear (budaya ketakutan)
- Hal ini terjadi karena budaya yang ditekankan kepada staff atau karyawan.
- Patologi Overconfident Culture(budaya terlalu percaya diri)
- Ini merupakan patologi sekunder. Hal ini terjadi karena perusahaan yakin dengan memiliki kinerja tinggi dengan pengetahuan yang baik serta internal dan eksternal.
Ada beberapa Langkah untuk meningkatkan Culture Risk
- Melakukan identifikasi, analisa dan evaluasi terhadap risiko budaya
- Pada langkah ini tidak hanya mengidentifikasi menganalisa dan menilai risiko tapi juga factor yang ada diseluruh perusahaan, internal/eksternal, dan personil (seperti penilaian staff, manajer, dll)
- Menentukan budaya yang diigninkan
- Untuk dapat menentukan budaya yang diinginkan , ada beberapa factor yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:
- Kondisi dan perubahan saat ini
- Norma dan ekspektasi dalam geografi dan pasar tempat unit beroperasi
- Granularitas definisi dan kemampuan untuk secara objektif menunjukkan kemajuan menuju keadaan yang diinginkan
- Kelayakan, manfaat, dan risiko menetapkan target yang terlalu ambisius
- Untuk dapat menentukan budaya yang diinginkan , ada beberapa factor yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:
- Memindahkan atau/dan mempertahankan ke dalam budaya yang diinginkan
- Pada langkah ini, hampir sama seperti risk response dan risk monitoring pada risk management. Hanya saja perubahan atau mempertahankan budaya ke dalam status yang diinginkan. Ada beberapa cara agar dapat memindahkan budaya ke dalam status yang diinginkan, diantaranya:
- Komunikasi dari kondisi yang diinginkan, dan menghargai perilaku yang dapat diterima dan mengestimasi perilaku yang tidak dapat diterima
- Penerapan proses internal yang menghasilkan efek sistematis dan persisten pada budaya risiko
- Pada langkah ini, hampir sama seperti risk response dan risk monitoring pada risk management. Hanya saja perubahan atau mempertahankan budaya ke dalam status yang diinginkan. Ada beberapa cara agar dapat memindahkan budaya ke dalam status yang diinginkan, diantaranya:
Reference:
https://simplicable.com/new/risk-culture
https://www.openriskmanual.org/wiki/Risk_Culture
https://www.dictio.id/t/bagaimana-peran-risk-culture-dalam-manajemen-risiko/17592
https://www.openriskmanual.org/wiki/How_To_Improve_Risk_Culture