Mengenal User Experience
User Experience adalah sebuah kosakata desain yang terkontrol yang bia dipakai dalam banyak jenis media komunikasi untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda dan menghasilkan sebuah pengalaman yang diinginkan dari seorang individu ataupun kelompok tertentu User Experience (UX) menilai seberapa kepuasan dan kenyamanan seseorang terhadap sebuah produk, sistem, dan jasa. Sebuah prinsip dalam membangun UX adalah khalayak mempunyai kekuasaan dalam menentukan tingkat kepuasan sendiri (customer rule). Seberapa pun bagusnya fitur sebuah produk, sistem, atau jasa, tanpa khalayak yang dituju dapat merasakan kepuasan, kaidah, dan kenyamanan dalam berinteraksi maka tingkat UX menjadi rendah
Konsep kebergunaan merupakan konsep dasar dari user experience. Konsep UX diuji oleh penggunanya berdasarkan asa kebergunaan ini. Usability mengaplikasikan semua aspek sistematika dari interaksi manusia termasuk didalamnya prosedur instalasi dan prosedur perawatan. Dijabarkan pada literatur yang ditulis oleh Teh Yew Pin, kriteria UX yang baik harus memenuhi 5 kriteria berikut, antara lain:
- Learnability: Seberapa mudah bagi pengguna untuk menggunakan fungsi-fungsi dasar saat pertama kali mereka menggunakan design aplikasi tersebut?
- Efficiency: Setelah pengguna sudah mempelajari design aplikasi tersebut, seberapa cepat pengguna menggunakan fungsi-fungsi tersebut?
- Memorability: Ketika ada pengguna yang sudah lama tidak memakai aplikasi tersebut, semudah apa mereka bisa mahir menggunakan aplikasi tersebut?
- Errors: Seberapa banyak kesalahan yang dibuat oleh pengguna, seberapa vital kesalahan yang dibuat oleh pengguna, dan semudah apa mereka bisa memperbaiki kesalahan yang mereka lakukan sebelumnya?
- Satisfaction: Apakah pengguna nyaman menggunakan design dari aplikasi tersebut?
Dalam melakukan evaluasi User Experience, kita membuat Persona untuk mengetahui profil dari pelanggan. Persona adalah sebuah representasi pengguna dalam bentuk individu imajiner yang memuat rangkuman singkat mengenai karakteristik, pengalaman, tujuan, tasks, pain points, dan kondisi lingkungan pengguna yang sebenarnya. Persona menjadi penting dalam merancang sebuah aplikasi yang berorientasi pada user. Membuat persona akan membantu kita untuk mengetahui kebutuhan pengguna. Hal ini dapat membantu kita mengenali bahwa setiap pengguna memiliki kebutuhan dan ekspektasi yang berbeda-beda dalam menggunakan sebuah aplikasi. Oleh karena itu, persona dapat membantu tercapainya tujuan untuk menciptakan user experience yang baik bagi target pengguna suatu aplikasi.
Berikut ini adalah contoh Persona yang bisa kita buat Ketika melakukan evaluasi User Experience :
Gambar 1. Contoh Persona
Dalam pembuatan Persona, tentunya diperlukan penelitian terhadap pengguna. Kita membutuhkan informasi tentang kebutuhan individu yang lebih detail sehingga kita dapat merancang aplikasi, produk, atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan individu tersebut. Dalam melakukan penelitian tersebut, beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan kepada responden diantaranya adalah alasan penggunaan aplikasi, tujuan yang ingin dicapai ketika menggunakan aplikasi, serta kebutuhan responden yang bisa dipenuhi oleh aplikasi. Setelah penelitian dilakukan dan data sudah berhasil terkumpul, persona dibuat untuk menampilkan dan mengelompokkan poin-poin tersebut.
References :
- Wiryawan, M. B. (2011) ‘User Experience (UX) sebagai bagian dari pemikiran desain dalam pendidikan tinggi desain komunikasi visual’, Humaniora, 2(2), pp. 1158–1166. January 2019).
- Unger, R. and Chandler, C. (2012) A project guide to UX design : for user experience designers in the field or in the making. second. New Riders Publishing.
- https://medium.com/learnfazz/apa-itu-persona-2e3d2cab00ba