School of Information Systems

Penggunaan BEEE dan IT Balanced Scorecard (BSC) Framework pada Bisnis

Bisnis adalah kumpulan aktivitas utnuk menghaislkan produk atau jasa. Rangkaian kegiatan ini didukung dengan proses pengadaan material, informasi, dan pengetahuan beserta dengan cara- cara pengelolaan. Keefektifan dan keefisienan dalam Teknologi Inforamasi idealnya digunakan untuk mengukur dan mendukung proses bisnis dan aktivitasnya IT dalam bisnis untuk lebih efektif dan efisien. Efisien bisa diukur berdasarkan besar biaya sistem dan sumber daya yang dikeluarkan untuk mencapai hasil yang diinginkan perusahaan, jika sistem mampu menutup semua problem atau memenuhi kebutuhan perusahaan dan menghaislkan informasi yang dibutuhkan, maka sistem dikatakan efektif.

keefektifan dan keefisienan dapat diukur kinerjanya jika perannya dalam mendukung dan meneksekusi proses-proses dan aktivtas bisnis yang efektif dan efisien, beserta indikator yang diharapkan dari para penggunanya, sehingga akhirnya bahwa ukuran-ukuran efektivitas dan efesien dapat dikur dan diklasifikasikan dalam tiga perspektif berbasis pada persyaratan-persyaratan bisnis:

Adapun 2 metode sebagai tools untuk mengukur keefektifan dan keefisienan , berikut metode dan penjelasan tentang kontruksi Pengukurannya

  1. IT Balanced Scorecard (BSC), digunakan dalam teknologi informasi dan TI sebagai penyedia layanan internal. Menurut Van Grembergen dan Van Bruggen IT Balanced Scorecard adalah metode pengukuran kinerja departemen TI dalam melakukan evaluasi yang memberikan gambaran menyeluruh dan sesuai dengan bisnis inti masing-masing, dan dibagi menjadi 4 perspektif yang disesuaikan dengan perubahan yang terjadi.
  • Perspektif Kontribusi Perusahaan (Corporate Contribution)

output dari perpektif ini adalah untuk mencapai kontribusi bisnis terhadap investasi TI. yang dimulai dari performance, nilai bisnis dari proyek TI dan manajemen dari investasi TI-nya.

  • Perspektif Orientasi Pengguna (User Orientation)

tujuannya mengevaluasi performance TI dari segi pelanggan dan Karyawan Perusahaan. meliputi kepuasan pelanggan, penggabungan TI, atau bisnis, serta keberhasilan pengembangan dan tingkat keberhasilan pelayanan.

  • Perspektif Keunggulan Operasional (Operational Execllence)

menilai apakah TI memberikan pelayanan yang baik untuk pengguna dengan biaya seminimal mungkin. Keunggulan Operasional memiliki kontribusi yang penting karena berakibat pada dua hal, yaitu: kualitas produk dan penekanan biaya TI.

  • Perspektif Orientasi Masa Depan (Future Orientation)

tentang peningkatan kemampuan perusahaan, keefektifan perusahaan manajemen karyawan, perkembangan arsitektur perusahaan dan penelitian terhadap teknologi-teknologi baru yang muncul.

  1. Kerangka BEEE – BtripleE Peran dan manfaat penerapan IT telah berkembang dari sekedar untuk mendapatkan efisiensi dan efektivitas proses-proses bisnis, namu ketika telah sampao dengan peran yang strategis untuk memperoleh keunggulan bersaing. Secara singkat, hubungan dengan nilai IT mencakup tiga tahapan, dengan pengertian yang saling terkait:
  • Nilai bisnis (Bussines value) harga dari IT secara keseluruhan, yang diukur dengan terminology perbaikan atau improvement kinerja organisasi, dengan biaya minimum
  • Efektivitas IT, ditinjau dengan kepuasaan akibat IT pada proses-proses bisnis, aktivitas-aktivitas bisnis, dan pegawai, dari biaya-biaya ditimbulkan
  • Efektivitas penyediaan/supply IT sendiri seberapa keselarasan produk dengan layanan IT, dengan kebutuhan bisnis
  • Efisiensi penyediaan/supply IT, lanjutan seberapa efektif penyediaan IT, kemampuan penyediaan produk dan layanan IT yang efektif pada biaya yang minimum.

Selain itu keefektifan dan keefisienan juga dapat diukur dengan IT Measurement Program, IT Measurement Program ini terstruktur dan diukur berdasarlan semua stakeholder yang merasa nyaman, menjembatani kesenjangan komunikasi bisnis dan TI, dan membantu mengelola kompleksitas TI dalam suatu organisasi.

Pengukuran IT Measurement Program:

  1. Understand stakeholders’ needs and expectations, tahap ini memahami kebutuhan dan harapan stakeholders. Ex: memahami kebutuhan universitas terkait dengan proses bisnis yang berjalan.
  2. Determine CSFs of the application and supply of IT, tahap Untuk dapat mengukur nilai bisnis TI, organisasi harus menentukan hal-hal kritis yang harus dilakukan dengan baik terkait penerapan TI. Ex: menentukan prioritas pengembangan sistem.
  3. Derive performance measures and Targets Values, tahap menentukan yang mana yang harus dipantau pada setiap tingkat.
  4. Test adequacy of the measures and targets, tahap dimana Menguji kecukupan ukuran dan target.
Devi Puri