School of Information Systems

VENDOR MANAGEMENT INVENTORY SYSTEM (VMIS)

VMIS merupakan satu contoh business process reenginerring karena terjadi perubahan yang radikal dalam mengelola persediaan. Umumnya inventory dikeloila oleh perusahaan pengecer itu sendiri, tetapi untuk usaha tertentu akan membutuhkan banyak waktu dan kesalahan pasokan, setiap hari perusahaan harus menghitung berapa penambbahan setiap item barang dan memesannya ke pemasok (vendor). Bagaimana kalau biarlah pemasok yang menghitungnya, perusahaan pengecer tinggal menerimanya. Kemudian menata barang ke rak yang tersedia. Jadi VMI adalah pendekatan manajemen inventaris terpadu yang menawarkan bantuan penelolaan persediaan barang oleh pemasok. Dalam VMI persediaan dikelola dan dipantau secara aktif oleh pemasok atau mitra rantai pasokan hulu. Pemasok mengelola aktivitas persediaan sehari-hari dan bertanggung jawab atas manajemen inventaris pelanggannya. Mengapa radikal, dalam VMI, proses pengisian ulang persediaan secara terbalik yang secara on-line menghubungkan rantai pasokan mulai dari pengajuan permintaan dan pengisian persediaan yang dilakukan real time diantara mereka. Dalam implementasi VMI secara nyata, disana terjadi hubungan kerja antara perusahaan dan mitra kerjanya untuk memasok barang sampai dengan menempatkan barang di-rak-rak yang sudah disepakati (maksimal) dan ini mejadi tanggung jawab pemasok. Dalam VMI akan terjadi simbiose antara pengercer dan pemasok untuk mengurangi kemungkinan terjadinya stock out dengan jumlah paokan yang dapat dipastikan benar. Hal lain yang juga penting pemasok dapat memastikan bahwa tampilan dan jumlah produknya di toko pengecer sesuai dengan harapannya, staf penngecer lebih mengetahui atau terbiasa dengan fitur-fitur produk yang dijual sedangkan bagi pemasok akan meningkatkan penjualan produknya.

Dilihat dari pihak-pihak yang terlibat ada dua jenis VMI, pertama VMI yang didorong oleh persediaan, dan kedua VMI yang didorong oleh konsumsi. Jenis yang pertama yang terlibat adalah produsen dan pemasok (kendali ada di produsen), sedangkan yang kediua yang terlibat adalah pemasok dan pengecer (kendali ada di pemasok). Karena VMI melibatkan banyak pihak dan diharapkan berkelanjutan maka rencana implementasi harus jelas dan praktis. Penghalang yang biasanya terjadi VMI adalah menjaga dan memantau sumber daya internal. Oleh karenanya untuk menghindarinya, sebelum implementasi sistem, harus dipastikan semua elemen internal yang terlibat mencakup perangkat lunak, karyawan dan proses diselaraskan dengan baik dan berfungsi sesuai kebutuhan. VMI adalah perubahan sehingga implementasinya perlu ada manajemen perubahan keterlibatan orang. Perencanan perlu dilakukan dengan baik dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan perlu dilakukan.

Suroto Adi