School of Information Systems

Test Case

Test case adalah dokumen yang memiliki sekumpulan data uji, prasyarat, hasil yang diharapkan, dan kondisi pasca, yang dikembangkan untuk skenario uji tertentu guna memverifikasi kepatuhan terhadap persyaratan tertentu atau apakah fitur aplikasi bekerja dengan benar. Test case merupakan titik awal untuk eksekusi uji.

Berikut merupakan salah satu contoh template dari sebuah test case:

  1. Test Suite ID : ID rangkaian pengujian tempat kasus pengujian ini berada
  2. Test Case ID : ID kasus uji
  3. Test Case Summary : Ringkasan / tujuan dari kasus uji
  4. Related Requirement : ID dari persyaratan yang terkait / dilacak oleh kasus pengujian
  5. Prerequisites : Prasyarat yang harus dipenuhi sebelum menjalankan pengujian
  6. Test Script / Procedure : Prosedur langkah demi langkah untuk menjalankan pengujian
  7. Test Data : Data pengujian yang digunakan saat melakukan pengujian
  8. Expected Result : Hasil tes yang diharapkan
  9. Actual Result : Hasil dari tes setelah menjalankan pengujian
  10. Status : Pass / Fail / Not executed / Blocked
  11. Remarks : Setiap komentar tentang kasus uji atau eksekusi uji
  12. Created By : Nama penulis kasus uji
  13. Date of Creation : Tanggal pembuatan kasus uji
  14. Executed By : Nama orang yang melaksanakan pengujian
  15. Date of Execution : Tanggal pelaksanaan tes
  16. Test Environment : (Software / Hardware / Network) tempat pengujian dijalankan.

Ada beberapa tips dalam membuat sebuah test case, yaitu:

  1. Prioritaskan Tes

Jika memiliki jadwal yang ketat untuk menyelesaikan pengujian suatu aplikasi, mungkin pengujian beberapa fungsi dan aspek penting dari software akan terlewatkan. Untuk menghindari hal ini, beri tag pada prioritas pada setiap pengujian.

  1. Dibuat Berurutan

Pastikan urutan langkah dalam pengujian benar, mulai dari memasuki aplikasi hingga keluar dari aplikasi untuk skenario tertentu yang sedang diuji. Langkah yang salah dapat menyebabkan kebingungan.

  1. Sertakan Detail Browser

Jika yang diuji adalah aplikasi web, maka hasil pengujian dapat berbeda berdasarkan browser tempat pengujian dijalankan. Menambahkan nama dan versi browser akan memudahkan penguji, sehingga cacat dapat direplikasi dengan mudah.

 

Referensi

Laksamana Kusuma