UX Researcher
Mengembangkan sebuah produk, tidak dapat dimulai dengan “Saya ingin membuat sebuah aplikasi dengan fitur a, b, c, yang bisa begini dan begitu” namun dimulai karena adanya sebuah masalah, dan kenapa masalah itu bisa terjadi? Tentu untuk mencari akar dari masalah tersebut, perlu dilakukan research. Pernah dengar mengenai UX researcher? Seorang UX researcher memiliki tugas untuk melakukan riset mulai dari perilaku dan apa yang dibutuhkan oleh pengguna. UX researcher mengumpulkan data dan informasi mengenai kebutuhan user, menganalisis hasil yang sudah diteliti, dan memberikan hasil rekomendasi hasil riset tersebut kepada designer serta orang-orang yang terlibat. Oleh karena itu, seorang UX researcher harus menguasai metode-metode dalam user research. Jika kamu tertarik menjadi UX researcher, beberapa skill yang harus dikuasai :
- Fokus pada user
Sebuah produk yang dibuat tentu harus sesuai dengan kebutuhan user, sehingga seorang UX researcher perlu fokus kepada user bahkan menempati diri sebagai user untuk dapat memahami apa yang dibutuhkan oleh user dan permasalahan apa saja yang sedang dialami. - Perencanaan penelitian
Sebelum penelitian dilakukan, UX researcher dapat menentukan perencanaan penelitian seperti tujuan penelitian, data apa yang ingin dikumpulkan dan mulai membuat key questions untuk mendapatkan data dan informasi yang sesuai. - Kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
Seorang UX researcher harus memiliki kemampuan dalam mengelola data. Setelah informasi dikumpulkan dari user, data tersebut diolah, dan memberikan rekomendasi dari hasil riset mereka. - Komunikasi
Data yang sudah diolah tentu harus dipresentasikan kepada bagian yang terlibat, sehingga seorang UX researcher harus memiliki kemampuan komunikasi baik secara verbal maupun tulisan.