School of Information Systems

UX Design Principles

UX Design Principles

-Siti Julianingsih Nurfitriyani-

 

Dalam membangun sebuah website atau aplikasi, sangat penting untuk membuat agar website atau aplikasi tersebut tidak hanya memiliki tampilan yang bagus, tetapi juga harus mudah digunakan dan dapat membuat pengguna merasa nyaman saat menggunakan website atau aplikasi tersebut. Hal ini berarti kita harus memperhatikan aspek User Experience (UX). Proses untuk membangun design UX yang baik tidaklah mudah. Oleh karena itu, terdapat beberapa prinsip dalam mendesain sebuah UX. Prinsip desain UX terdapat pada tiga area, yaitu Visual Design Principles, Interaction Principles, dan Psychology Principles. Berikut adalah penjelasan dari setiap area prinsip desain:

  • Visual design principles berkaitan dengan hubungan antara elemen-elemen dalam tampilan website atau aplikasi. Visual design dari suatu produk dapat memengaruhi pemahaman pengguna tentang brand dan seringkali memengaruhi kepercayaan yang ditempatkan pada produk tersebut. Visual design yang efektif juga memengaruhi pengguna di tingkat bawah sadar, memungkinkan mereka untuk mendapatkan nilai, relevansi, dan kepentingan tanpa membuat penilaian sadar tentang produk tersebut. Prinsip-prinsip dasar dalam visual design adalah sebagai berikut:
    • Unity and variety

Unity adalah sejauh mana unsur-unsur dalam desain yang dibuat dapat memiliki hubungan yang jelas satu sama lain. Misalnya, dengan warna, bentuk, gaya, atau dengan cara elemen diposisikan dalam hubungan satu sama lain. Bagian dari tantangan visual design adalah mencari tahu bagaimana mencapai unity dalam pengalaman visual sambil tetap mewakili beberapa pengguna atau kebutuhan yang berbeda yang ditargetkan oleh produk tertentu. Tantangan lain mungkin dalam mewakili elemen-elemen dalam desain yang dibuat berbeda satu sama lain dalam karakter, tetapi harus dapat bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu.

  • Hierarchy and Dominance

Hierarchy adalah salah satu komponen terbaik desainer untuk membantu pengguna bergerak melalui suatu produk dengan mudah. Hal-hal yang lebih tinggi dalam hierarki lebih menonjol bagi pengguna, sementara hal-hal yang lebih rendah dalam hierarki cenderung mendukung dan mungkin tampak kurang penting. Beberapa faktor yang menentukan pemahaman pengguna tentang hierarki adalah lokasi, warna, ukuran tombol dan panjang teks. Umumnya, objek yang lebih besar, lebih terang, dan memiliki kontras yang lebih tinggi terhadap objek lain pada halaman memiliki lebih banyak dominasi, dan teks yang pendek dan memerintah akan menarik perhatian. Gambar juga cenderung menarik perhatian. Wajah dapat secara visual memikat, dan foto dramatis akan mendominasi halaman. Lokasi elemen juga memengaruhi pemahaman hierarki pengguna.

  • Economy of Elements

Suatu desain memiliki elemen ekonomis yang baik ketika elemen pada suatu halaman memiliki tujuan, relevan, dan kaya akan informasi. Designer harus memastikan informasi tersebut dapat dengan mudah dicerna dan ditindaklanjuti. Edward Tufte memperkenalkan konsep chartjunk sebagai cara untuk menggambarkan semua elemen desain yang ditambahkan ke bagan, tetapi tidak memiliki kegunaan yang berharga dalam mengkomunikasikan data. Elemen sederhana juga bisa kaya akan informasi jika designer menggunakan lebih dari satu metode untuk mengomunikasikan tujuannya. Misalnya, terdapat ikon status yang menggunakan warna, bentuk, dan simbol untuk mengomunikasikan tujuan mereka dan semuanya dalam desain yang relatif kecil dan bersih. Ini sangat baik dalam hal status, dimana hanya mengandalkan warna akan memengaruhi kegunaan bagi pengguna buta warna.

  • Proportion and Balance

Proporsi desain mengacu pada hubungan ukuran elemen-elemennya satu sama lain, serta ke dimensi luar dari keseluruhan desain. Saat berhadapan dengan desain tetap, seperti poster, proporsinya tidak pernah berubah, bahkan jika kita mengubah orientasinya. Saat berhadapan dengan desain yang lebih dinamis, seperti aplikasi untuk iPad yang harus dapat berpindah antara mode potret dan landscape, aspek proporsi harus diperhatkan. Sebagian besar desain digital, dimana desainer mungkin tidak memiliki kontrol atas dimensi layar pengguna, desainer harus secara eksplisit memperhatikan tentang seberapa dinamis desain yang dibuat. Umumnya, area teks yang lebih besar akan berubah-ubah, dan elemen navigasi utama akan tetap dikelompokkan bersama tetapi dapat “menempel” di bagian atas atau samping layar untuk memastikan pengguna tidak harus terus mencari lokasi relatif dari item menu. Grid membantu pengguna memahami struktur halaman. Grid yang teratur mungkin sangat fungsional, tetapi bisa mengarah pada desain yang tampak membosankan.

  • Interaction principles berkaitan dengan cara pengguna menelusuri situs tersebut. Interaksi pengguna dimulai dengan keinginan untuk bertindak, dan pemahaman bahwa sesuatu dapat ditindaklanjuti. Disinilah desain visual dan desain interaksi saling berhubungan. Sebelum pengguna tahu tombol mana yang harus diklik, ia harus menyadari bahwa itu sebenarnya adalah sesuatu yang dapat diklik. Kedengarannya sederhana, tapi itu aturan yang sering dilanggar. Berikut adalah langkah-langkah interaksi pengguna:
    • Memahami kemampuan untuk bertindak, bertindak, dan kemudian mendapatkan respons
    • Mencakup beberapa prinsip yang diterima secara umum yang membantu memandu perancangan interaksi.
  • Psychology principles berkaitan dengan sesuatu yang memengaruhi cara pengguna memandang dan terlibat dengan desain yang dibuat. Prinsip-prinsip psikologi berurusan dengan aspek kognitif dan aspek mekanisme design. Aspek desain yang benar-benar menarik adalah upaya memahami psikologi dibalik ketertarikan pengguna untuk keterlibatan dengan produk atau pengalaman. Peran psikologi dalam bidang desain, adalah sebagai berikut:
    • Efek emosional dari desain yang menarik
    • Motivasi pribadi
    • Bukti sosial atau efek yang dihasilkan dari opini terhadap keputusan pengguna terkait denga produk yang dibuat

References:

Siti