Drivers to E-Procurement
Untuk melengkapi review dari keuntungan dari penerapan e-procurement, Smart (2010) mengidentifikasi 5 key drivers atau kriteria dalam memilih supplier yang dapat diadopsi die-procurement dan memiliki relasi untuk mengembangkan bisnis.
5 key drivers tersebut, yaitu
- Control:
Untuk mengembangkan bisnis dengan menggunakan e-procurement, dapat dilakukan dengan meningkatkan penyesuaian, mencapai sentralisasi, meningkatkan standar, mengoptimalkan strategi sumber daya, dan meningkatkan audit dari data. Peningkatan control pada anggaran dapat dicapai melalui adanya aturan pengeluaran dan peningkatkan fasilitas pelaporan.
- Cost:
Kemudian, perusahaan dapat meningkatkan pengaruh pembelian melalui peningkatan supplier competition, monitoring target penyimpanan (saving), dan mengurangi biaya transaksional.
- Process:
Dengan adanya resionalisasi dan standarisasi dari proses e-procurement dapat mengurangi waktu dari cycle, meningkatkan visibility dari proses untuk management dan mengefisiensikan penyelesaian faktur.
- Individual performance:
Dengan adanya knowledge sharing dapat meningkatkan nilai tambah produktivitas.
- Supplier management:
Dengan adanya pengurangan jumlah supplier yang sudah tidak dapat memenuhi permintaan kebutuhan, perusahaan dapat mengingkatkan management, selection, dan integrasi supplier yang ada.
Selain dengan 5 key drivers, terdapat framework yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keuntungan dari menggunakan e-procurement dan eSCM dengan me-review strategy yang digunakan oleh perusahaan terhadap efisiensi dan keefektifan proses dan diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Framework ini diciptakan oleh Riggins dan Mitra (2007), terdapat 5 dimensi utama dalam framework ini, yaitu;
- Planning:
Dimensi ini menunujukkan potensi dari sistem e-procurement untuk meningkatkan kualitas dan penyebaran dari management informasi terkait e-procurement.
- Development:
Dimensi ini menunjukkan sistem e-procurement berpotensi untuk digabungkan diawal pengembangan produk baru untuk mengidentifikasi biaya manufaktur, sehingga diharapkankan dapat mempercepat pengembangan prosuk baru.
- Inbound:
Dimensi ini merupakan fokus utama dalam e-procuement karena lebih menghemat biaya sourcing melalui marketplace atau lainnya dan dengan adanya paperless transaction, dapat meningkatkan efisiensi suatu proses.
- Production:
Dengan adanyan sistem manufaktur dan sistem procurement yang saling terintegrasi dapat digunakan untuk memastikan manufaktur tidak dibatasi oleh ketersediaan suku cadang yang buruk.
- Outbond:
Dimensi ini mengenai management dari pemenuhan produk kepada customer. Dimensi ini tidak biasanya diatur dalam sistem e-procurement, namun permintaan (demand) perlu dievaluasi dengan menghubungkan sistem ini untuk mencapai Efficient Customer Response (ECR).
Berikut adalah digital business e-value grid dari framework yang diciptakan oleh Riggins dan Mitra
Sources:
Chaffey, D., Hemphill, T., & Edmundson-Bird, D. (2019). Digital Business and E-Commerce Management. Harlow CM17 9SR: Pearson Education Limited.