Pengaruh Revolusi Industri 4.0 pada Perekonomian Indonesia
Kita saat ini sedang dalam masa bersejarah, masa saat revolusi industri keempat sedang dibicarakan, dipersiapkan, diperdebatkan, dan dimulai Perkembangan revolusi industri membawa perubahan besar pada suatu negara dalam bidang militer, politik, budaya ataupun ekonomi.
Di Indonesia sendiri sekarang sudah memasuki revolusi industri 4.0 yang sangat berpengaruh pada teknologi dan Informasi. Sudah sangat terasa di dalam kehidupan sehari hari penggunaan teknologi seperti smartphone yang rata- rata dimiliki semua orang juga jejaring sosial yang sudah menjadi makanan sehari hari bagi masyarakat.
Implementasi industri 4.0 dapat menjadi salah satu strategi untuk menciptakan Ekonomi Pancasila berbasis digital. Hal ini sesuai dengan arah peta jalan Making Indonesia 4.0 dalam upaya meningkatkan kinerja industri nasional melalui pemanfaatan teknologi terkini dan inovasi guna dapat mewujudkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat seluas-luasnya.
Hal ini tentunya bisa dijadikan salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian Indonesia dengan mengembangkan berbagai aplikasi seperti aplikasi belanja atau aplikasi untuk edukasi anak.
Para ahli ekonomi menuturkan bahwa Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi mencapai 6%-7% pada 2030, jika pengembangan revolusi industri 4.0 dilakukan dengan tepat. Dari sisi lapangan pekerjaan juga, bappenas melihat akan ada lapangan pekerjaan baru pada tahun 2020. Dengan demikian, Revolusi Industri 4.0 akan mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.
Di sisi lain juga industri 4.0 akan mendorong pertumbuhan industri manufaktur di atas 20% terhadap PDB pada 2030. Namun ini semua dapat dicapai jika pengembangan industri 4.0 dilakukan dengan baik.
Bappenas juga menekankan bahwa pemerintah sangat serius terkait revolusi industri 4.0 dan akan memasukkan pengembangan industri 4.0 dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.