Peran Internet of Things dalam perkembangan Industri 4.0
Industri 4.0 secara umum merupakan istilah revolusi teknologi yang memanfaatkan komputer dan robot sebagai dasar dari perkembangan teknologi. Pada industri 4.0 yang paling dirasakan pada baru baru ini adalah perkembangan internet, sebagai contoh hampir semua komputer tergabung atau terhubung dengan sebuah jaringan internet bersama.
Internet of Things merupakan unsur utama dalam revolusi industry 4.0 , Internet of Things pun berpengaruh terhadap beberapa industry seperti manufaktur, logistic, kesehatan , dan masih banyak industry lainnya. Internet of Things berfungsi untuk mencari dan mengumpulkan berbagai data dari beberapa sumber yang pada akhirnya data tersebut akan diolah menjadi data yang dapat digunakan oleh pengguna, sebagai contoh peran internet of things dalam industry manufaktur adalah sebagai penghubung antar mesin produksi agar dapat berjalan efektif dan efisien, selain itu dapat digunakan sebagai metode pemantauan alur produksi agar dapat memiliki manajemen yang lebih baik.
Karena Internet of things adalah merupakan unsur utama dalam revolusi industry 4.0, maka adapun tantangan yang cukup besar pada saat implementasi antara lain:
- Adanya kemungkinan Manusia tergantikan oleh mesin
Dengan pemanfaatan Internet of Things, adanya kemungkinan kinerja manusia digantikan oleh robot, yang dimana hal ini dapat memunculkan masalah baru antara lain kesenjangan di dalam masyarakat.
- Keamanan data
Data adalah merupakan asset yang sangat penting dalam bisnis, karena data dapat diolah dan dapat bermanfaat bagi pengguna tersebut. Tentu saja karena pentingnya data tersebut keamanan data tersebut perlu ditingkatkan, karena jika data tersebut dapat diretas atau dimanfaatkan bagi hal hal yang salah, dapat merugikan banyak pihak.
- Privasi dan Etika
Pemanfaatan Internet of Things dapat digunakan untuk memonitor hal atau data yang bersifat personal, sebagai contoh penerapan voice recognition secara terus menerus merekam percakapan yang ada di dalam ruangan, hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan orang dalam ruangan tersebut.
- Mahal
Biaya implementasi Internet of Things mempunyai biaya yang cukup tinggi atau mahal.
Dengan pemanfaatan Internet of Things dalam kegiatan industry, memungkinkan data dalam ukuran besar dapat masuk dengan cepat yang memungkinkan proses bisnis menjadi lebih cepat dan efisien, karena dengan menggunakan Internet of Things dapat lebih mengoptimalisasi kecepatan proses bisnis menjadi tidak terlalu panjang, lalu dapat mengoptimalisasi Adaptablitas yang artinya adalah semakin lama Internet of Things akan semakin banyak diggunakan dan diadatasi oleh banyak pengguna yang menyebabkan harga akan semakin murah tetapi performanya akan semakin tinggi, lalu juga dapat mengoptomalisasi Realiabilitas, yang artinya adalah semakin akuratnya dalam memberikan data sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Sebagai contoh penerapan IoT di dalam Industri di Indonesia, adalah kerjasama antara telkomsel yang merupakan salah satu perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia dengan taksi Blue Bird. Dengan penerapan IoT tersebut mampu memberikan visibilitas dan keamanan terhadap asset perusahaan, menjaga kualitas pelayanan, memastikan kinerja perangkat agar selalu optimal, dan memprediksi biaya pengeluaran.Dengan penerapan teknologi tersebut, dapat menggantikan Fleety yang dimana dulunya digunakan oleh taxi bluebird sebagai penghitung argo dan pesanan berbasis jaringan 2G, dengan perangkat IoT yang memanfaatkan teknologi 4G dari provider telkomsel dapat digunakan menjadi argo meter, pengiriman order penumpang, dapat digunakan sebagai GPS (Global Positioning System).
Sumber :
https://medium.com/@mfrauf/internet-of-things-iot-dalam-revolusi-industri-4-0-f4d0356d9f42
https://inet.detik.com/telecommunication/d-4683370/saat-taksi-blue-bird-terkoneksi-4g-telkomsel