School of Information Systems

Fintech dan Masa Depan

Fintech saat ini sangat berkembang pesat di dunia, termasuk di Indonesia. Fintech ini muncul dari adanya krisis ekonomi global pada tahun 2008 yang membuat masyarakat menginginkan suatu hal yang lebih efiesien. Fintech sendiri sederhananya adalah gabungan dari teknologi dan finansial sehingga terbentuk sebuah sistem yang membantu kegiatan ekonomi.

Masyarakat kini tidak bergantung dengan birokrasi pemerintah lagi. Sebagai contoh, peminjaman kini lebih mudah melalui startup dibandingkan dengan peminjaman melalui bank. Hal ini sangat membantu masyarakat. Dengan biaya yang lebih sedikit dan proses yang lebih cepat, didukung oleh banyak investor yang mau menyediakan uangnya untuk dipinjamkan.

Selain dalam hal pinjaman, fintech juga masuk sebagai alat pembayaran. Pemerintah saat ini sudah mensosialisasikan gerakan cashless sehingga untuk pembayaran tidak perlu membawa uang lagi. Alat pembayaran semakin mudah dengan fintech. Ada juga peer to peer dengan konsep sharing file. Ditambah lagi ada juga yang menyediakan perbandingan layanan bank dan asuransi untuk memudahkan user mililih produk atau jasa yang dianggap paling tepat dan sesuai. Layanan ini seperti bersifat simulator, kita bisa tahu estimasi kedepannya seperti apa.

Kelebihan fintech:

  • Crowdfunding : siapapun bisa memberikan sumbangan
  • Efisiensi : tidak harus ke bank, cukup buka handphone atau computer saja

Kekurangan fintech:

  • Kejahatan cyber : menjadi celah kejahatan. Harus memastikan bahwa akun tidak akan bocor data pribadinya.

Kesuksesan crowdfunding di dunia sudah berkembang pesat dalam berbagai bidang. Berikut adalah datanya:

  • Transportasi :844 perusahaan. 51,7 milyar US$
  • Keuangan :1614 perusahaan. 45,3 milyar US$
  • Energi :674 perusahaan. 32,1 milyar US$
  • Kesehatan :1222 perusahaan. 26 milyar US$

Referensi:

CNN Indonesia. (2016, May 31). Fintech, Masa Depan Industri Keuangan. Retrieved from Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=cFkBz4wEGTI&t=183s

Fransisca