Mengenal Tourism 4.0 di Era Industri 4.0
Tourism 4.0 lahir seiring dengan mulai tersedianya big data perilaku travellers yang mampu dikumpulkan melalui via application dan sensor yang kemudian diolah untuk menciptakan personalized travelling experience. Personalized experience itu bisa diwujudkan karena adanya peran teknologi industri di revolusi Industri 4.0 yaitu: artificial intelligence, internet of things (IoT), big data analytics, robotics, augmented reality, cloud computing, blockchain, dan sebagainya. Inilah berbagai teknologi yang kini sering disebut sebagai Teknologi 4.0.
Era industri 4.0 ini ditandai dengan lahirnya cyber-physical systems di mana menggabungkan kemampuan manusia dan mesin (robot).Revolusi industri 1.0 terjadi di abad ke-18 di 1784 ditandai dengan pesatnya kemajuan mesin uap dan mesin-mesin pengganti tenaga manusia. Revolusi industri 2.0 terjadi di penghujung abad ke-19 pada 1870 yang ditandai dengan kemajuan sistem produksi massal dan energi listrik. Sementara revolusi industri 3.0 terjadi sejak 1969 yang ditandai kemajuan elektronik, ICT (informasi dan telekomunikasi), dan otomasi.
Penerapan teknologi 4.0 akan menghasilkan disruptive effect yang akan mengubah secara mendasar wajah berbagai industri termasuk industri pariwisata. Berbagai kemajuan teknologi 4.0 memungkinkan terwujudnya berbagai aplikasi yang mampu memperkaya traveller experience di satu sisi, dan secara drastis mendongkrak produktivitas industri pariwisata di sisi lain.
Seperti comtohnya di bandara dapat dimungkinkan adanya robotic airport guide/helper yang membantu para travellers melakukan proses check-in dan boarding. Lalu juga ada layanan on-demand service untuk jasa transportasi yang sangat praktis dan efisien yang dapat mengantarkan penumpang ke tempat tujuan dengan harga terjangkau dan selamat hingga tujuan. Selain itu, di hotel bisa dikembangkan layanan e-concierge, m-payment, atau personal assistant dengan memanfaatkan teknologi augmented reality (AR) agar tamu menjadi terasa lebih nyaman dan istimewa saat menginap.
Setiap bisnis indutri di bidang pariwisata di dunia khususnya Indonesia harus mampu menjadikan teknologi 4.0 sebagai sumber competitive advantages baru di pasar global. Berbagai negara masih bereksperimen untuk bisa mengambil manfaat maksimal dari tren Tourism 4.0 ini, Sementara di destinasi wisata, seluruh informasi destinasi tidak lagi melalui brosur atau penjelasan para guide tetapi sudah memanfaatkan teknologi virtual reality via smartphone di tangan.
Singkatnya, revolusi industri 4.0 di bidang pariwisata ini bakal mengubah dan mendisrupsi industri pariwisata secara mendasar karena terwujudnya cost value (more for less), experience value (personalized), dan platform value (resources sharing) yang bakal dinikmati para pengunjung. Maka dari itu, urgensi Tourism 4.0 di Indonesia perlu diterapkan melihat dari perspektif konsumen yaitu kenyataan perilaku konsumen yang sudah sangat digital dan semakin dominannya millennial travellers dalam komposisi era masa kini.
Sumber : https://www.indotelko.com/read/1551650772/mengenal-tourism-4-0