Delone & McLean IS Success Model
Melakukan evaluasi terhadap sistem yang diterapkan dalam suatu perusahaan ,erupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Dari evaluasi tersebut, kita dapat menenmukan bagian-bagian mana dari sistem perusahaan yang perlu diperbaiki, perlu di tingkatkan, atau perlu di pertahankan. Kita juga dapat mengetahui apakah sistem yang kita sedang kita pakai memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pengguna dan perusahaan. Mengetahui berbagai macam dimensi yang ada dalam sistem informasi, William H. DeLone dan Ephraim R. McLean pada tahun 1981 – 1987 melakukan penelitian untuk membuat suatu model yang menjelaskan tentang dimensi – dimensi apa saja yang mempengaruhi suatu hasil dari Sistem Informasi. Pada model tersebut, William H. DeLone dan Ephraim R. McLean mencetuskan bahwa ada 6 dimensi yang mempengaruhi kesuksesan suatu Sistem Indormasi.
6 Dimensi yang dicetuskan oleh William H. DeLone dan Ephraim R. McLean adalah System Quality, Information Quality, Use, User Satisfaction, Individual Impact dan Organizational Impact. Model tersebut menjelaskan bahwa kualitas sistem akan mempengaruhi penggunaan sistem dan kepuasan pengguna. Kualitas Informasi juga akan mempengaruhi penggunaan serta kepuasan pengguna. Penggunaan dan kepuasan pengguna pada akhirnya akan mempengaruhi Individual Impact, dan kumpulan – kumpulan dari Individual Impact tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi Organizational Impact. Ke-6 variable tersebut bukanlah variabel independent melainkan variabel interdependent, William H. DeLone dan Ephraim R. McLean mengatakan bahwa jika salah satu dari ke 6 variabel tersebut mengalami kegagalan, maka seluruh kesuksesan suatu sistem akan terganggu.
Setelah model tersebut di publikasikan, banyak peneliti-peneliti mencoba untuk menguji validalitas model tersebut ke berbagai macam tipe sistem engan konteks yang berbeda-beda, salah satunya adalah Seddon dan Kiew (1996). Seddon dan Kiew mengatakan bahwa Use (dalam konteks ini, pemakaian) harus dipisahkan dengan Usefullness (Kegunaan), mereka mengatakan bahwa walaupun suatu sistem banyak digunakan, bukan berarti sistem tersebut “berguna”. Selain Seddon dan Kiew, banyak peneliti – peneliti yang menilai bahwa variabel Service Quality harus juga dimasukkan ke dalam model tersebut. Banyak peneliti-peneliti lain yang saling berdebat dan merubah model ini, karena itu pada tahun 2003 William H. DeLone dan Ephraim R. McLean kembali melakukan penelitian untuk mengupdate model tersebut.
Revisi model ini menambahkan Service Quality dan mengubah beberapa variabel untuk menyesuaikan model dengan perkembangan teknologi. Pada model revisi ini, William H. DeLone dan Ephraim R. McLean mengatakan bahwa ada 6 variabel yang akan mempengaruhi kesuksesan suatu sistem. 6 variabel itu adalah:
- Information Quality variable atau variabel kualitas membahas mengenai karakteristik dari output yang dihasilkan, contoh apakah informasi yang dihasilkan jelas, konsisten dan relevan?
- System Quality Variable atau variabel kualitas sistem, akan membahas mengenai karakteristik dari sistem informasi yang digunakan, seperti system flexibility, system reliability, kemudahan dalam mempelajari dan menggunakan sistem.
- Service Quality Variable atau variabel kualitas layanan akan membahas mengenai kualitas layanan yang diterima oleh pengguna dari sistem yang digunakan, contoh responsiveness, accuracy,dan reliability of services.
- Usage Intentions Variable atau variabel tingkat penggunaan akan membahas mengenai tingkat dan cara yang dilakukan pengguna dalam memanfaatkan kemampuan sebuah sistem informasi, contoh tingkat jumlah penggunaan, tingkat keseringan penggunaan, dan tingkat kebutuhan penggunaan.
- User Satisfication Variable atau variabel kepuasan pengguna akan membahas mengenai tanggapan dan kesan pengguna terhadap layanan yang diberikan oleh sistem, contoh User Interface (UI) dan User Expericence (UX) yang
System Benefit Variable atau variabel keuntungan sistem akan membahas mengenai dampak, hasil dan manfaat yang diberikan sistem terhadap kebutuhan pengguna dan kesuksesan perusahaan, contoh pengambilan keputusan dan produktifitas yang lebih baik.