Creating Brand Guidelines On Social Media
Ketika seorang mendengar kata “Nike”, apa yang terlintas dipikiran mereka? Kebanyakan orang akan berfikir tetang sepatu yang memiliki logo khas yakni logo centang, atau tagline yang menjadi ciri dari Nike “Just Do it”, atau yang akan diingat bagi orang yang bergerak dibidang desain ialah penggunaan warna yang dianut oleh perusahaan Nike, menggunakan palet warna yang disebut Gritty dan Ruthless.
Hal tersebut disebut sebagai brand. Brand dapat diartikan sebagai image atau persepsi seseorang tentang produk atau perusahaan. Sehingga dapat disebutkan bahwa Brand merupakan janji yang diberikan penjual untuk secara konsisten memberikan keistimewaan, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Brand tidak terbatas hanya kepada symbol atau logo dari suatu perusahaan atau produk, melainkan mencakup istilah, simbol, tanda, desain, atau kombinasi dari semua yang digunakan untuk mengidentifikasikan produk dan membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing. Brand is the company’s personality.
Dengan kecanggihan teknologi yang ada belakangan ini, tidak dapat dipungkiri, perusahan baik skala kecil maupun besar melakukan branding di media sosial, yang dimana menjadi penting bagi perusahaan untuk menciptakan sebuah brand guidelines yang dapat dijadikan standard bagi perusahaan tersebut. Hal-hal berikut yang harus dipahami perusahan sebelum melakukan branding di sosial media:
- Who is your audience?
Siapa yang menjadi target pasar dari produk yang kita jual, dalam melakukan branding tentunya harus disesuaikan dengan minat dan ketertarikan dari target pasar yang kita tuju sehingga goals yang ingin dicapai dapat terealisasi.
- How do you offer value?
Pahami nilai yang ditawarkan oleh produk kepada pembeli, apa yang menjadi keuntungan jika pembeli membeli produk yang ditawarkan dibandingkan dengan produk lain.
- How do you visualize your personality?
Setelah memahami target pasar dan nilai yang akan diberikan, yang menjadi tantangan ialah bagaimana menunjukan kepribadian yang ingin dibangun kepada pembeli.
Ketika ketiga hal diatas sudah dipahami, maka tantangan selanjutnya ialah bersaing dengan perusahaan pesaing terlebih di media sosial; keep in mind, bahwa sebuah brand harus memiliki konsep, konsistensi, dan pemilihan warna yang tepat. Berikut ialah contoh-contoh dari sebuah branding di Instagram:
Inconsistent
Poor Concept
Inconsistent and Poor of color selectmen
The Minimum Standard, stay consistent, content and unified
Referensi :
- PARAMABIRA brand guidelines prepared by Stefany Chandra
- https://www.canva.com/learn/20-easy-tips-build-visual-brand-identity/