Mungkinkah Usaha Kecil Menengah Mengelola TI Sendiri (Part 2)
Melanjutkan artikel sebelumnya di bagian 1, ada beberapa pro dan kontra untuk dalam hal mengelola TI secara internal antara lain: pertimbangan biaya dan efektivitas biaya, pertimbangan pengalaman dan ketrampilan, pertimbangan dukungan ketersediaan, pertimbangan downtime dan potensi kegagalan serta pertimbangan pengurangan risiko.
Pertimbangan biaya dan efektivitas biaya berkaitan dengan harus tersedianya dukungan TI setiap saat (24/7), outsourcing TI dapat menghemat biaya bagi usaha kecil menengah untuk di awal proses perekrutan. Karyawan internal perusahaan bisa saja dapat datang dan keluar perusahaan dengan cepat sehingga perusahaan harus sering mencari dan merekrut karyawan TI internal. Perusahaan harus menyediakan waktu dan uang untuk pelatihan setiap kali perusahaan memiliki karyawan TI baru. Tim TI outsourcing lebih murah dan terikat kontrak dengan perusahaan sehingga konsistensi ketersediaan karyawan TI lebih terjamin. Biaya pelatihan terhadap karyawan TI yang baru merupakan tanggung jawab dari perusahaan outsourcing.
Perusahaan kecil, menengah, dan besar telah merasakan banyak manfaat dari outsourcing TI. Hal inilah yang menjadi pertimbangan untuk pengalaman dan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan untuk pemenuhan kebutuhan TI. Outsourcing TI lebih banyak memiliki pengalaman dan keterampilan yang lebih luas. Untuk kebutuhan tim TI yang berdedikasi juga berarti perusahaan tidak perlu menghabiskan banyak waktu atau uang perusahaan untuk pelatihan tim TI. Pilihlah outsourcing TI yang memiliki tim TI yang bersertifikat sehingga menjamin keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk menjaga sistem perusahaan tetap pada tingkat kinerja optimal yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Perusahaan membutuhkan dukungan ketersediaan TI setiap saat terutama untuk perusahaan yang beroperasi secara online. Karyawan TI internal seringkali memiliki tugas dan jam kerja reguler lainnya di sampai tugas utama. Bila perusahaan berkolaborasi dengan perusahaan outsourcing TI maka perusahaan akan memiliki perjanjian ketersediaan 24/7 dan outsourcing praktis selalu merupakan solusi yang lebih baik karena komitmen eksklusif. Outsourcing TI menjamin tidak hanya dukungan waktu ketersediaan, namun juga dukungan kualitas yang lebih tinggi.
Salah satu pertimbangan adalah faktor downtime dan potensi kegagalan. Pada perusahaan yang melakukan outsourcing TI maka perusahaan tersebut akan memiliki sistem dan infrastruktur yang jauh lebih stabil dibandingkan dengan perusahaan yang hanya memiliki dukungan karyawan TI internal. Jika ada masalah TI yang terjadi selama waktu tertentu, tim dukungan TI dari luar akan memastikannya dalam waktu singkat dapat terselesaikan. Tidak seperti TI in-house, dukungan TI dari luar akan secara rutin bekerja untuk mencegah dan mengurangi risiko di masa depan.
Dengan mitra TI yang tepat, maka perusahaan kecil dan menengah akan melihat lebih banyak keuntungan dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mengandalkan dukungan TI internal. Perusahaan memiliki banyak kebutuhan penting seperti pencegahan berkualitas terhadap serangan jaringan, keamanan data, dan pemulihan bencana. Semua ini mengingatkan bahwa kebutuhan akan dukungan TI berkualitas tinggi tidak dapat diremehkan akhir-akhir ini. Dengan mitra outsourcing yang tepat, maka perusahaan dapat menghemat uang dalam jangka panjang sambil menjaga sistem dan infrastruktur perusahaan Anda berjalan dengan lancar sehingga mengurangi risiko-risiko yang mengancam perusahaan.