Ciri Orang Kecanduan Kartu Kredit, Apa Anda Salah Satunya?
Di zaman sekarang ini menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran atau transaksi sudah semakin sering dilakukan. Maklum saja, keunggulan yang ditawarkan oleh produk perbankan ini, yaitu kepraktisan dan kemudahan bisa dibilang sangat menggiurkan, belum lagi promo yang ditawarkan. Namun, dengan berbagai manfaat itu, ternyata bisa membuat kita lupa diri sehingga menjadi kecanduan Kartu Kredit.
Ya, kecanduan Kartu Kredit. Apa sama dengan kecanduan yang lain? Bisa dibilang mirip, karena butuh waktu untuk lepas dari kebiasaan menggesek kartu plastik ini. Masalahnya banyak orang tidak sadar akan bahayanya. Buktinya, bukannya makin berkurang, jumlah pengguna kartu kredit justru malah semakin banyak. Malah, satu orang terkadang bisa memiliki 3 atau 5 kartu kredit, bahkan lebih.
Pakai Kartu Kredit Sama Dengan Utang!
Ini yang sering tidak dipikirkan orang-orang yang rajin menggesek kartu kredit untuk transaksi. Di mana, kalau kartu itu sudah digunakan, maka bukan Anda yang membayar, melainkan bank. Sehingga jatuhnya, kita sudah berutang kepada bank yang sudah membayar barang yang dibeli.
Memang, tidak semua orang akan sangat mudah menggesek kartu kredit ke mesin pembayaran begitu saja. Ada sebagian orang yang tidak melakukan itu. Namun, kalau kita sudah terjerembab dalam jurang ketergantungan atau kecanduan itu itu, tentu dampak kartu kredit akan sangat buruk.
Ciri Orang yang Kecanduang Kartu Kredit
Ada beberapa ciri yang menunjukkan kalau Anda sudah kecanduan Kartu Kredit. Apa saja? Ini dia.
- Belanja = Gesek Kartu Kredit
Ciri utama yang paling jelas ditunjukkan dari orang yang kecanduan kartu kredit adalah tidak pernah bisa berhenti menggesek kartu kredit. Apapun barang yang dibeli, berapapun harganya, asal tempat tersebut menyediakan alat gesek kartu atau mesin EDC, pasti dia tidak akan membayar tunai.
Bayangkan kalau Anda terus menggesek kartu ketika berbelanja tapi tidak pernah menghitung apa saja barang yang dibeli menggunakan itu. Berapa banyak pengeluaran yang tidak terhitung dan berubah menjadi utang. Tentu itu akan sangat memberatkan. Jika frekuensi penggunaan kartu kredit Anda sudah mulai meningkat, saatnya Anda mulai berhenti menggunakannya.
- Merasa Selalu Punya Uang, Padahal Itu Hutang
Dengan memiliki kartu kredit, kita terkadang lupa akan satu hal. Kalau itu bukanlah uang tambahan milik kita, melainkan milik bank yang ketika digunakan berubah menjadi utang. Salah satu contoh dari ciri kedua ini adalah tidak pernah bisa menahan nafsu untuk membeli suatu barang yang sebenarnya dianggap belum perlu karena merasa masih memiliki uang lebih.
- Selalu Habiskan Limit Kartu Kredit Untuk Belanja
Setiap Kartu Kredit memiliki limit yang berbeda-beda. Di sini, bagi orang yang sudah kecanduan pasti selalu menggunakannya hingga batas limit. Masaahnya, bagi orang yang sudah terkena sindrom ini, berapapun limitnya, pasti akan dia habiskan untuk memenuhi keinginannya yang tidak terkontrol.
- Tidak Bisa Berhenti Mengajukan Aplikasi Kartu Kredit
Kalau tadi masalah limit, kali ini adalah jumlah kartu. Di mana, orang yang sudah kecanduan Kartu Kredit biasanya tidak pernah merasa cukup akan jumlah kartu yang dimilikinya. Sehingga itu akan membuatnya terus melakukan apply di bank-bank lain dengan harapan memiliki lebih banyak persediaan “dana” untuk digunakan.
Padahal, terlalu banyak kartu justru bisa memberikan masalah baru. Yaitu kesulitan untuk mengontrol dan mengawasi pengeluaran Anda. Mungkin masalah ini bisa teratasi bila kita mencatat semua transaksi. Namun bayangkan kalau tidak? Berapa banyak transaksi yang kita tidak ketahui.
- Punya Utang yang Tidak Pernah Usai
Ini dia ujung dari semua perkara. Di mana, ketika seseorang yang kecanduan kartu kredit terus menggunakan alat itu tanpa bisa berenti, tentu utangnya akan terus menumpuk. Bayangkan kalau itu terjadi terus-menerus, berapa banyak utang yang dia kumpulkan. Apa dia bisa membayarnya? Mungkin bisa.
Namun bagaimana kalau tidak? Bersiap-siaplah terus dikejar-kejar oleh bank atau debt collector untuk melunasi utang tersebut. Kalau kebiasaan itu tidak bisa dikontrol, tentu selama hidupnya akan terus terjerat utang.
Kontrol Diri, Bedakan Mana Kebutuhan dan Keinginan
Salah satu cara agar kita tidak mengalami kecanduan Kartu Kredit adalah dengan belajar mengontrol nafsu belanja. Terdengar mudah, namun tidak pada kenyataannya. Karena itu, cobalah untuk belajar membedakan mana keinginan dan kebutuhan. Karena dengan mengetahui perbedaan keduanya, Anda menjadi tahu mana saja barang yang mesti didahulukan dan yang tidak. Karena itu, jangan sampai kecanduan Kartu Kredit ya!