BPM Models (Part 4)
Root Cause Analysis
Menurut Tomic dan Brikic (2011:16) root cause analysis merupakan langkah – langkah dengan urutan tertentu untuk mengidentifikasi, menyelidiki, dan mengelompokkan akar penyebab sebuah di dalam sebuah kejadian.
Berikut merupakan 4 langkah dalam melakukan root cause analysis menurut Rooney dan Heuvel (2004) :
- Data Collection.
Langkah pertama merupakan mengumpulkan data, sehingga dapat melengkapi informasi apa saja yang dibutuhkan dan memahami kejadian yang terjadi. Sebagian waktu dihabiskan untuk menganalisa dan mengumpulkan data.
- Causal factor charting.
Menyediakan struktur bagi para penyelidik untuk mengatur dan menganalisa informasi yang dikumpulkan selama penyelidikan untuk mengatur dan menganalisis informasi yang dikumpulkan selama penyelidikan dan mengidentifikasi kesenjangan dan kekurangan yang terjadi.
- Root cause identification.
Ketika semua faktor penyebab telah diidentifikasi, langkah dilakukan dengan menggunakan sebuah diagram keputusan untuk mengidentifikasi alasan pokok atau alasan untuk setiap faktor penyebab. Dalam langkah ini, identifikasi dapat membantu untuk menemukan cara untuk mengatasi masalah yang terjadi.
- Recommendation generation implementation
Memberikan rekomendasi untuk melakukan implementasi terhadap pemecahan masalah yang ditemukan pada langkah ke 3 (root cause identification). Dan perusahaan harus memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan akan diawasi hingga implementasi selesai.
PCM(People Capability Matrix)
Menurut Jetson dan Nelis (2008:136) people capability matrix merupakan sebuah framework yang digunakan untuk mengatur dan mengembangkan orang yang terlibat langsung dalam proses. Dilakukan perbandingan antara PCM terhadap proses sekarang dan PCM proses baru untuk melihat gap yang terjadi. Garis horizontal pada matrix menunjukkan kemampuan atau kompetensi utama yang dibutuhkan oleh setiap proses untuk menyelesaikan tugas atau aktifitas, sedangkan garis vertical menunjukkan end-to-end process model, gabungan dari beberapa proses atau satu proses.
BPMN (Business Process Management Notation)
Menurut Jetson dan Nelis (2008:196) BPMN merupakan sebuah notasi standar untuk permodelan proses bisnis. BPMN digunakan untuk permodelan grafis antara alat permodelan bisnis proses dan aplikasi BPM yang digunakan, dengan demikian, BPMN digunakan untuk melengkapi standar BPM lainnya.
Menurut Flowers dan Edeki(2013:35-40) BPMN diagram mempunyai 4 kategori elemen grafik, yaitu :
- Flow Objects
Dalam kategori ini terdapat aktivitas dan gateway. Aktivitas yang dimaksud adalah proses yang dilakukan oleh para aktor dan gateway menunjukkan bahwa adanya keputusan yang dibuat.
- Connection Objects
Merupakan garis yang menghubungkan elemen – elemen pada diagram. Connection objects terdapat sequence flows (menghubungkan elemen pada swimlane yang sama), message flows (menghubungkan elemen dari pools yang berbeda) dan associations (menghubungkan input dan output terhadap elemen lainnya)
- Swimlanes
Komponen ini digunakan untuk menjelaskan siapa aktor yang melakukan suatu aktivitas atau tindakan tersebut.
- Artifacts
Merupakan elemen yang mengelompokkan dan meganotasikan model, sehingga pembaca dapat mengerti dengan baik maksud dari aktivitas dan tindakan yang dilakukan.