School of Information Systems

Creating New Venture

  1. Latar belakang pembukaan usaha baru

Menurut John Bessant dan Joe Tiddinovasi dalam tulisannya mengatakan bahwa terdapat beberapa factor yang dapat memicu atau mendorong adanya tindakan perubahan yang dilakukan oleh seorang entrepreneur untuk mengembangkan model bisnis yang dimiliki adalah dengan memperhatikan motif dan mekanisme perkembangan bisnis yang berbeda-beda dengan diantaranya sebagai berikut :

  1. Lifestyle Entrepreneur , yaitu tindakan independensi seorang entrepreneur untuk menjalankan bisnis yang dimilikinya melalui serangkaian nilai-nilai personal yang dimiliki. Melalui hal inilah , suatu inovasi atau rancangan bisnis baru akan muncul dan berkembang dengan optimal.
  2. Growth Entrepreneur , yaitu kemampuan seorang entrepreneur yang terus meningkat seiring dengan banyaknya hal atau tantangan yang telah dihadapi dalam menjalankan suatu bisnis. Inti dari motif ini adalah reputasi yang semakin baik dimana menyebabkan kepercayaan diri yang tinggi untuk tetap menjalankan bisnis yang dimiliki.
  3. Innovative Entrepreneur , yaitu tindakan seorang entrepreneur yang melakukan dan menjalankan model bisnis yang dimilikinya dengan memperhatikan adanya keinginan-keinginan dan kebutuhan calon pelanggan atau masyarakat. Inti daripada tindakan ini adalah perubahan dan pembuatan produk unggul (baru dan dapat bersaing dengan produk lainnya).

Motif lain yang juga dapat memberikan sebuah ide atau pemahaman model bisnis baru seorang entrepreneur adalah Social Entrepreneur yang  menciptakan suatu model bisnis dimana ditujukan untuk keperluan masyarakat , seperti bisnis pada bidang social ,  kepedulian atas budaya , lingkungan dan komunitas.

  1. Tingkatan level transisi pembukaan usaha baru

Untuk mencapai dan menyesuaikan model bisnis yang dimiliki dengan lingkungan baru maupun lingkungan lama yang semakin kompetitif , seorang entrepreneur harus memperhatikan peluang-peluang yang secara tidak langsung diciptakan melalui kegiatan-kegiatan bisnis yang telah dimiliki. Peluang-peluang tersebut , nantinya akan memberikan kemudahan dalam melakukan transisi model bisnis yang dilakukan dimana diantaranya adalah

  1. Oppurtunity recognition , yaitu tahapan dimana seorang entrepreneur sudah harus memiliki pengetahuan yang maksimal dalam berbagai bidang , khususnya bidang bisnis yang dia tekuni. Selain itu , seorang entrepreneur dengan kemampuannya yang sudah maksimal , diharuskan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam hambatan dalam bisnisnya. Penyelesaian permasalahan ini dapat diterapkan dengan adanya kombinasi antara kemampuan , pengalaman , tingkat ketekunan , dan aptitude yang dimiliki oleh seorang entrepreneur.
  2. Entrepreneural commitment , yaitu tindakan konsisten seorang entrepreneur yang harusnya dilakukan dalam kegiatan bisnis. Hal ini akan sangat tergantung pada kemampuan dan kualitas personal seorang entrepreneur.
  3. Venture credibility , yaitu poin utama yang nantinya akan mempengaruhi kemampuan seorang entrepreneur untuk menjalankan bisnis yang dimilikinya berdasarka tingkat prestasi yang telah dicapai. Tingkat presatasi ini lah yang nantinya akan mempengaruhi pendapatan dan hubungan bisnis entrepreneur tersebut dengan entrepreneur ataupun perusahaan lainnya.

 

  1. Proses penciptaan usaha baru

Dalam konteksnya untuk membuka atau membuat usaha bisnis yang baru , terdapat beberapa langkah untuk mengembangkan hal tersebut , antara lain :

  1. Menilai Kesempatan / Assesing the opportunity

Banyak dari entrepreuner salah dalam melihat celah ataupun kesempatan dan pola penilaian yang dilakukan untuk mengambil sebuah keputusan expansi atau mengembangkan bisnis lebih lanjut. Kesalahan yang dimaksud disini merupakan suatu kesempatan yang pada umumnya diketahui secara luas , baik bagi seorang entrepreneur sendiri dalam menjalankan bisnis yang dimilikinya , maupun dengan pesaing. Tindakan ini pada umumnya adalah sebagai berikut :

  1. Melakukan adopsi atau melanjutkan sistem atas suatu model bisnis yang telah dijalankan.
  2. Market segment dan berbagai macam proses pemasaran (marketing strategy) hanya dapat diperoleh dari adanya kemampuan suatu teknologi canggih yang berperan untuk menunjang aktivitas bisnis.
  3. Secara berkelanjutan, seorang entrepreneur akan selalu menambahkan “adding value” untuk memperkuat daya saing. Sebagai contoh mengembangkan web penjualan yang dimiliki.
  4. Mengembangkan mencari secara berkelanjutan untuk produk baru yang dapat dihasilkan.

Akan tetapi , dalam menilai suatu kesempatan untuk menciptakan peluang bisnis agar dapat meningkatkan atau melakukan expansi , maka hal-hal dasar yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut

  1. Economic factor , menilai keadaan bisnis dari factor ekomi lingkungan bisnis yang nantinya akan mempengaruhi kesempatan menaikkan profit.
  2. Technological factor , memperhatikan perkembangan teknologi yang memungkinkan untuk dimanfaatkan dalam melakukan expansi bisnis dengan tujuan untuk menghindari dan melewati hambatan yang dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan bisnis.
  3. Demographic factor , memamahami situasi atau trend masyarakat yang sedang berkembang untuk mendapatkan kesempatan dalam hal pemenuhan kebutuhan pelanggan.
  4. Regulatory changes , memperbarui beberapa peraturan baru model bisnis sehingga dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan bisnis yang lebih kompetitif.

  1. Mengembangkan perencanaan bisnis / Developing Business Plan

Untuk lebih rincinya  , dalam proses pengembangan bisnis , hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan adalah sebagai berikut

  • Mengetahui secara rinci tentang produk (barang maupun service) bisnis yang dimiliki
  • Mencari adanya peluang mendapatkan pasar melalui tindakan analisa pasar.
  • Menetapkan target pelanggan.
  • Melakukan analisa terhadap pesaing dan menghilangkan barrier atau penghalang bisnis.
  • Mengembangkan , menjalan dan menetapkan pengalaman bisnis , keahlian , dan komitmen para pelaku usaha dan team.
  • Menetapkan strategi untuk harga , metode distribusi dan penjualan.
  • Melakukan identifikasi dan perencanaan untuk meminimalisir resiko bisnis.
  • Menghitung dan menilai keadaan finansial melalui perhitungan cash-flow , break-even points , dan tingkat sensitivitas harga.
  • Mencari sumber daya lainnya untuk mengembangkan dan mendukung proses bisnis.

  1. Memperoleh sumber daya pendanaan / Acquiring the Resources and Funding

Amonn J. von Komorzynsky, mengatakan bahwa modal merupakan salah satu instrument yang bertindak melalui kekuasaan dalam menggunakan barang-barang yang (masih) belum digunakan atau masih tersedia, untuk memenuhi harapan ataupun tujuan bisnis yang akan dicapai. Melalui pendapat ini , maka yang dinamakan modal tidak hanya meliputi material saja , akan tetapi modal dapat berupa objek yang sama sekali belum terpakai dan nantinya akan dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk menjalankan bisnis yang dimilikinya.

Dalam konteks sebagai objek yang digunakan untuk pengadaan dana , suatu modal dari usaha bisnis dapat berasal dari :

  • Self-funding yaitu pendaan yang berasal dari diri sendiri
  • Family and friends yaitu pendanaan yang didapaktkan dari kerabat dekat.
  • Business Angel yaitu kemampuan dan kemapanan seornag entrepreneur akan hal financial untuk menjalankan bisnis yang dimilikinya.
  • Bank Loans yaitu jumlah nominal pinjaman yang diberika oleh pihak Bank.
  • Government schemes yaitu pola kesempatan modal yang dimunculkan dari pihak pemerintah melalui sekumpuluan tindakana atau kebijakan pemerintah.

Keempat poin diatas bukanlah hal yang mutlak dijalankan untuk memperoleh modal bisnis yang menyangkut pendanaan. Akan tetapi , pendanaan yang dilakukan untuk proses bisnis bisa saja berasal dari berbagai macam sumber, diantaranya diimplemntasikan oleh beberapa model bisnis yang bergerak fokus pada jenis usaha yang ditekuninya ataupun memanfaatkan kemampuan perusahaan yang dimiliki , seperti :

  • Managing Time and Cost

Dalam hal ini , perusahaan pengembangan teknologi yang beranggapan bahwa modal dari suatu usaha terletak pada kemampuan untuk melakukan pengelolaan atau menejemen waktu dan uang. Hal ini , nantinya akan berdampak pada volume suatu produk yang nantinya akan diluncurkan atau dipasarkan (semain banyak volume produk , maka semakin terbukanya kesempatan untuk meraih profit yang nantinya akan dijadikan sebagai modal usaha)

  • Purchase of Acomodation , equipment and othe start up cost

Divisi operational merupakan salah satu bagian yang nantinya akan berperan dalam pengadaan modal , maksudnya adalah dengan adanya kesesuaian prosedur kerja dengan perencanaan pendanaan yang dimiliki , maka salah satu sumber atas modal bisnis dapat berasal dari tindakan optimalisasi atas kegiatan operational dalam melakukan produksi atas suatu barang maupun jasa.

  • Technology and Business Startegy

Selanjutnya , sumber modal juga dapat diraih melalui kegiatan implementasi teknologi pada strategy bisnis yang dijalankan dengan tujuan untuk melipatgandakan modal awal usaha yang dimiliki.

Selanjutnya , untuk mendapatkan sumber daya yang sesuai dengan harapan , baik itu untuk sumber daya oprasional (sumber daya manusia maupun sumber daya alam ) ataupun modal berupa materi , terdapat beberapa poin yang nantinya akan dijadikan bahan pertimbangan baik bagi pihak perusahaan ataupun entrepreneur sendiri dan perusahaan lainnya yang berperan sebagai pemberi modal , yaitu :

  • The Venture Capital

Pada point ini , hal utama yang dianggap sebagai modal suatu usaha adalah tidak hanya modal dari materi , akan tetapi merupaka ruang lingkup yang lebih luas , yaitu pihak menejerial perusahaan ataupun pelaku bisnis(single fighter businessman). Dalam hal ini yang menjadi tolak ukur untuk mendapatkan pendanaan atau funding adalah integritas , ilmu pengetahuan , power dan prestasi atas pelaku bisnis maupun perusahaan. Singkatnya , pihak yang dituju untuk diminta partisipasinya dalam pengadaan bisnis akan melihat hal hal berikut ini :

  • Entrepreneur’s personality
  • Entrepreneur’s experience
  • Characteristics product
  • Characteristics market
  • Financial Factors.
  • Business Angel

Yaitu seorang entrepreneur sukses dimana dia telah melakukan investasi kepada pihak yang membutuhkan dan disaat yang sama , entrepreneur tersebut menjadi bagian menejerial dari pihak yang dimaksud. Dengan adanya hal seperti ini , para pelaku usaha dapat menyingkat waktu untuk melakukan pengadaan dana bisnis.

  • Government Funding

Pemerintah sebagai salah satu instrument penting Negara secara tidak langsung akan ikut dalam hal yang harus diperhitungkan dalam pengadaan dana bisnis. Hal ini dapat terlihat pada keinginan yang kuat dari pihak pemerintah untuk memberikan dukungannya , baik berupa materil maupun politik dalam projek-projek yang nantinya akan menguntungkan Negara , sebagai contoh Bioteknologi dan IT yang dikembangkan oleh pemerintah USA dan Inggris.

  1. Mempertahankan strategi pertumbuhan bisnis / Growth Strategy

Banyak dari perusahaan maupun seorang wirausaha (entrepreneur) akan mengalami kegagalan pada awal-awal tahun pembukaan bisnis  mereka. Kegagalan yang dimaksud dipicu melalui :

  • Buruknya pengendalian menejemen yang dilakukan
  • Minimnya pengetahuan
  • Tidak memiliki strategi transisi bisnis dalam melakukan exapansi bisnis.

Akibat yang ditimbulkan dari kegagalan ini adalah kegagalan dalam berkembang bagi perusahaan maupun seorang entrepreneur dalam menjalankan bisnis yang dimiliki. Akan tetapi , untuk mengatasi hal tersebut , pelaku bisnis juga dapat melakukan :

  • Penjualan produk dengan cara tradisional
  • Melakukan akuisisi dengan perusahaan lain
  • Menjual beberapa saham yang dimiliki dengan tujuan untuk mengembalikan modal dan mengulang bisnis dari awal.
  • Melakukan IPO / initial public offering
Ferry