Basic of UX Research
UX Research atau biasa disebut design research memiliki beberapa tujuan sepanjang proses desain. UX research membantu kita mengidentifikasi dan menyetujui/ tidak menyetujui asumsi kita, menemukan kesamaan antar target audience dan mengenali kebutuhan, tujuan dan mental models. Secara keseluruhan, research menginformasikan pekerjaan kita, meningkatkan pemahaman kita, dan memvalidasi keputusan kita.
Apa itu UX Research?
UX Research meliputi berbagai metode investigasi yang digunakan untuk menambah konteks dan wawasan untuk proses desain. Tidak seperti subbidang lainnya dari UX, research tidak mengembangkan bidang lain dari bidang lainnya, hanya mentranslasikan dari format lain dari research. Dengan kata lain, praktisi UX meminjam banyak teknik dari akademik, peneliti, peneliti pasar, dan lainnya. Namun, masih terdapat banyak tipe research yang unik di dunia UX.
Tujuan utama dari design research adalah untuk menginformasikan proses design dari end user. Research lah yang mencegah kita untuk mendesain dari 1 user: kita sendiri. Sangatlah penting jika alasan dari UX atau user-centered design adalah untuk mendesain dengan end-user sebagai pertimbangan, dan research yang memberitau kita siapa orang itu, dalam konteks apa mereka menggunakan produk atau jasa ini, dan apa yang mereka butuhkan dari kita.
Research memiliki 2 bagian, yaitu: mengumpulkan data, dan mengolah data tersebut untuk meningkatkan kegunaan. Pada awal proyek, design research berfokuas pada pembelajaran project requirements dari stakeholders, dan mempelajari kebutuhan dan tujuan dari end user. Researcher akan mengadakan wawancara, mengumpulkan survey, observasi prospek atau user yang ada sekarang, dan meninjau literature, data dan analisis yang sudah ada. Lalu, secara iteratif melalui proses desain, research akan berfokus pada kegunaan dan setimen. Peneliti dapat mengadakan usability test atau A/B test, wawancara user mengenai proses, dan secara umum menguji asumsi yang akan meningkatkan desain.
Mental Models: Aligning Design Strategy with Human Behavior.
Kita juga dapat membagi metode UX research menjadi 2, yaitu:
- Quantitative Research
Merupakan research apapun yang dapat diukur dengan angka, biasanya digunakan untuk mengetahui data-data yang bersifat statistik. Contohnya: “Berapa orang yang klik di sini?” atau “Berapa persentase user yang mengetahui bahwa tombol tersebut merupakan tombol call?”
- Qualitative Research
Biasanya disebut “soft” research. Biasanya membantu kita untuk memahami kenapa seseoarang melakukan suatu hal, biasanya berupa wawancara atau perbincangan. Contohnya: “Kenapa orang tidak mengetahui bahwa tombol tersebut adalah tombol call?” dan “Hal apalagi yang tidak diketahui oleh user pada halaman tersebut?”
Walaupun peneliti biasanya memiliki spesialisasi pada tipe wawancara atau test yang spesifik, namun sebagian besar dari mereka mampu melakukan berbagai macam teknik. Semua peneliti mengumpulkan informasi yang berguna yang dapat membantu kita dalam merancang secara lengkap, kontekstual, dan user-centered.