Penerapan Big Data dalam Keperluan Bisnis di Era Digital
Pada saat ini, volume data sangat berkembang secara eksponensial atau pesat dan data tersebut berasal dari berbagai sumber seperti data sensor dari Internet of Things, log files, social media files seperti audio / video, call center call logs, dan semua data internal perusahaan / organisasi. Sebuah organisasi yang memanfaatkan data ini dan mengeksploitasikannya untuk keuntungan mereka untuk bertahan dari persaingan bahkan dari pemain non-tradisional.
Big data telah menjadi dasar dari digital transformation. Meskipun peluang big data sedang berkembang pesat, dua tantangan terbesar big data yang organisasi hadapi dalam menentukan bagaimana mendapatkan nilai dari big data dan menentukan strategi big data. Kecuali Anda memperoleh, menyimpan, dan memelihara data internal dari organisasi yang digabungkan dengan semua data eksternal dari call logs, audio / video file, survei pelanggan, dll, maka akan ada sedikit kesempatan untuk menerapkan analisis di atasnya.
Berikut ini adalah 5 big data use case bisnis yang digunakan untuk mendapatkan sebuah competitive advantage.
- Customer 360-degree view:
Banyak perusahaan yang memiliki masalah dalam mengintegrasikan sebagian besar data pelanggan antara berbagai database dan warehouse system. Banyak perusahaan tidak sepenuhnya yakin key metrics yang mana yang digunakan untuk profil pelanggan. Oleh karena itu membuat customer 360-degree view menjadi dasar dari analisis pelanggan. Ini dapat menangkap semua interaksi pelanggan yang dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.
- Fraud detection and prevention
Kejahatan finansial, klaim penipuan, dan pelanggaran data merupakan tantangan-tantangan yang paling umum dihadapi oleh organisasi-organisasi di berbagai industry. Berkat analisis big data dan machine learning, fraud prevention system saat ini jauh lebih baik dalam mendeteksi aktivitas kriminal dan mencegah hal-hal positif palsu. Pada saat ini dengan bantuan platform-platform Big Data, bank-bank dapat menyimpan semua data historical yang mereka punya sehingga dapat membantu dalam deteksi kecurangan yang lebih baik.
- Recommendation engines
Di era digital ini, setiap bisnis mencoba hyper-personalization dengan menggunakan recommendation engines untuk memberi sebuah tawaran yang tepat pada waktu yang tepat. Organisasi-organisasi yang tidak mengambil keuntungan dari big data mereka dengan cara ini mungkin dapat kehilangan pelanggan atau mungkin kehilangan peluang penjualan atau penjualan silang (cross-sell).
- Sentiment Analysis
Pada saat ini, penting untuk mengetahui consumer emotions saat mereka berinteraksi dengan bisnis Anda dan meggunakannya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Big data dan social media channels bersama-sama membantu dalam menganalisis perasaan-perasaan pelanggan yang memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus mereka lakukan untuk mengungguli pesaing-pesaing mereka. Disney, Nestle, Toyota menghabiskan banyak uang dan usaha untuk menjaga agar pelanggan mereka tetap senang.
- Predictive and preventive maintenance
Dengan Internet of Things dan sensor technology data ditangkap dari mesin-mesin, peralatan, dan perangkat secara real time. Semua data yang digunakan untuk memprediksi kesalahan-kesalahan pada waktu yang akan datang dan mengurangi waktu mesin tidak dapat digunakan secara tidak direncanakan dan biaya maintenance. Perusahaan-perusahaan seperti GE menggunakan Digital Twins di pembangkit listrik tenaga angina mereka untuk menurunkan biaya listrik.
Big Data bukanlah hal yang baru pada saat ini dan perusahaan-perusahaan sedang membangun “data lakes” untuk memanfaatkan penyimpanan dan mempertahankan sejarah dalam sekian tahun.
References
Raut, S., 2017. Top 5 Big Data use cases in Digital Age. [Online]
Available at: http://customerthink.com/top-5-big-data-use-cases-in-digital-age/
[Accessed 23 November 2017].