School of Information Systems

Pengenalan Mobile 3

Didalam pembuatan aplikasi android, media yang digunakan untuk membuatnya saat ini memang cukup banyak, salah satunya adalah dengan menggunakan Android Studio. Secara garis besarnya Android Studio merupakan suatu aplikasi yang bisa digunakan untuk membuat suatu aplikasi yang dapat berfungsi pada perangkat smartphone android dengan jenis ekstensi APK atau XAPK . Tetapi untuk pengertian android studio secara spesifik, bisa di definisikan sebagai berikut.

Android Studio adalah sebuah IDE untuk Android Development yang dikenalkan pihak google pada acara Google I/O di tahun 2013. Android Studio merupakan suatu pengembangan dari Eclipse IDE, dan dibuat berdasarkan IDE Java populer, yaitu IntelliJ IDEA. Android Studio merupakan IDE resmi untuk pengembangan aplikasi Android. Sebagai media yang menjadi pengembangan dari Eclipse, Android Studio tentunya sudah dilengkapi dengan gaya baru serta mempunyai banyak fitur-fitur baru dibandingkan dengan Eclipse IDE. Berbeda dengan Eclipse yang menggunakan Ant, Android Studio menggunakan Gradle sebagai build environment. Fitur-fitur lainnya yang sudah disematkan pada Android Studio adalah sebagai berikut :

  • Menggunakan Gradle-based build system yang fleksibel.
  • Bisa mem-build multiple APK .
  • Template support untuk Google Services dan berbagai macam tipe perangkat.
  • Layout editor yang lebih bagus.
  • Built-in support untuk Google Cloud Platform, sehingga mudah untuk integrasi dengan Google Cloud Messaging dan App Engine.
  • Import library langsung dari Maven repository

Beberapa elemen yang bisa di pahami sebelum terjun lebih dalam :

  1. Pengenalan Layout
    Membicarakan masalah tampilan layout, pada android studio juga sama halnya seperti pada eclipse, layout di android studio ini dibedakan menjadi 2, yaitu design dan juga text, secara default pada saat dibuka layout xml di android studio menggunakan mode design, tapi dalam hal ini bisa mengubah menjadi mode text, sehingga terlihat source code atau barisan susunan kode dari text XML nya. Perlu di ketahui juga, bahwa dalam Android studio sudah memiliki fitur Live Preview, jadi dengan adanya fitur ini, tidak perlu bolak-balik ke mode design hanya untuk melihat hasil kode XML yang sudah dibuat atau edit.
  2. Barisan atau Struktural Folder
    Pada bagian folder build sepertti gen/ yang terdapat pada eclipse, isinya hanya merupakan file-file hasil generate dari IDE, jadi tidak perlu diubah-ubah isi folder tersebut. Kemudian folder libs/ sama seperti di eclipse. Jika menggunakan library dalam bentuk .jar maka tempatkan difolder libs.  Selanjutnya folder src/. , src adalah folder dimana tersimpan source java dan layout dalam bentuk XML, secara default android studio akan mengenerate kedua folder yaitu, androidtest dan main. Folder androidtest adalah folder khusus UnitTest, jika belum paham, fokus saja pada folder main, karena source dan resource berada didalam folder tersebut. Berikut ini adalah struktur folder pada Android Studio, Di Android Studio juga terdapat folder .idea, app, gradle dan file – file yang ada diroot folder. Folder app/ adalah folder utama pada aplikasi android, didalamnya akan seperti ini.
  3. Grandle
    Salah satu fitur teranyar pada Android Studio adalah fitur gradle, grandle adalah sebuah featured build automation. Seperti yang tertera pada nama yang diusungnya, fitur ini dapat membantu untuk membuat suatu fitur animasi dengan cukup mudah. Untuk informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi situs resminya di http://www.gradle.org/.
    File Gradle berisi library yang digunakan, versi aplikasi, signed key properties,lokasi repository dll. File yang akan sering kita ubah adalah file build.gradle yang berada dalam folder app/ berikut ini. Dengan ditambahkannya fitur ini, dapat melihat file-file lain,  dimana file tersebut berisi pengaturan untuk versi sdk yang di compaile, build version yang akan digunakan, nama paket aplikasi, minSDK yang akan digunakan, versioncode, versionname serta suatu dependencies yang akan digunakan.
Viriya Oktorian Halim Wongso