MDM: ENDPOINT DATA BACKUP
Kegiatan bisnis perusahaan-perusahaan hari ini sangat berbeda dari lima tahun yang lalu. 75 persen tenaga kerjanya bekerja dengan mobilitas tinggi, 90 persen perusahaan mendukung MAC (Media Access Control) dan mereka tergantung pada perangkat komunikasi digital, lima serangan malware terjadi setiap detik dan dan setengah data perusahaan berada dan disimpan di luar perusahaan. Lingkungan usaha internal maupun eksternal berubah dengan cepat sehingga perusahaan diharapkan dapat mendukung Master Data Management (MDM) dengan anggaran tetap dan ada unit kerja yang bertanggung jawab terhadap data. Backup data sebagai bagian dari MDM, memungkinkan perusahaan melindungi data miliknya dan mengurangi risiko kehilangan data, serangan virus dan bahkan ancaman dari dalam perusahaan. Tantangan berat terlihat dari pertumbuhan data secara eksponensial yang terjadinya akibat kombinasi peningkatan mobilitas dan transaksi, dan adanya risiko dan ancaman kehilangan data. Hal ini mendorong perusahaan untuk lebih fokus dalam menangani data dan keamanannya. Sebagian besar organisasi perusahaan telah sadar akan keamanan data dan mengetahui bahwa backup data adalah inti dari strategi keamanan data perusahaan yang efektif, tetapi saat mereka berupaya meningkatkan solusi backup untuk data mereka terdapat kesalahpahaman, rumusan kuno, dan perencanaan yang kurang jelas sehingga dapat mengarah pada solusi backup yang sering gagal. Teknologi yang sudah usang dan pendekatan tambal sulam akan menambah beban pengelola TI, pengguna akhir, meningkatkan biaya, pelanggaran data dan kehilangan data, yang dapat berbahaya bagi perusahaan. Untuk menghindari masalah ini, perusahaan perlu memperhatikan beberapa alasan penting mengapa perusahaan perlu melakukan dan mempunyai backup data sampai dengan transaksi yang terkini. Perhatikan bahwa data perusahaan tumbuh dan berkembang mengikuti kegiatan-kegiatan bisnis terkini sehingga data yang diakibatkannya perlu dikelola pada saat itu juga. Memang sebelum dekade ini, perusahaan tidak menyediakan komputer untuk setiap karyawannya, tetapi saat ini rata-rata karyawan menggunakan lebih dari tiga perangkat yang terhubung dengan data terkini dan semakin mobile. Menurut Forrester Research, 75 persen tenaga kerja saat ini bekerja di luar kantor dengan menggunakan laptop, tablet, atau perangkat mobile, sehingga data yang ditimbulkan cukup besar. Namun, banyak perusahaan masih membatasi upaya backup data mereka di pusat data utama (tidak terkini). Mereka membiarkan setengah dari data penting mereka tidak dilakukan pem-backup-an dengan baik. Para akhli menyatakan bahwa hanya satu dari lima perusahaan di seluruh dunia yang secara teratur membackup lebih dari 80 persen data laptop yang digunakannya. Jadi backup lah semua data hingga transaksi terkini (endpoint) setiap saat. Data perusahaan yang modern berada di perangkat aplikasi akhir. Ini berarti backup perusahaan harus dimulai dari endpoint pada saat terjadi transaksi perusahaan. Dengan backup yang dilakukan secara otomatis dan terus-menerus pada semua perangkat endpoint, memungkinkan perusahaan mendapatkan visibilitas data yang lengkap dan memastikan integritas data secara komprehensif. Beberapa hal yang perlu diperhatikan karena dapat mengakibatkan kegagalan dalam backup data yang saat ini diperlukan menuju backup endpoint adalah: penggunaan media penyimpanan data yang sudah usang, kelemahan backup berbasis server, kegagalan backup tradisional, kelemahan solusi piecemeal, dan backup bukan sekedar file restore.
Media Penyimpanan Data Yang Sudah Usang. Beberapa perusahaan masih menggunakan mesin faksimil dan banyak perusahaan mengelola data mereka menggunakan teknologi yang sudah tua, misalnya backup data berbasis tape. Demikian pula teknologi berbasis tapae lainnya seperti VHS, kaset audio, dll. Tape adalah media yang rapuh terkena panas dan mudah terjadi kerusakan fisik.
Backup berbasis server. Backup berbasis server memiliki peran yang cukup baik dalam keamanan data perusahaan. Organisasi merasa ada kepastian memiliki sebagian data mereka yang didukung di tempat mereka bekerja. Media backup yang termasuk tradisional ini dengan sendirinya tidak dapat mengikuti perkembangan kebutuhan perusahaan modern yang berkembang pesat. Backup berbasis server mengharuskan pengguna remote untuk terhubung dan melakukan backup secara manual. Backup berbasis server juga menuntut investasi awal yang besar disesuaikan dengan perkiraan kebutuhan penyimpanan masa depan yang terus meningkat. Data perusahaan yang umumnya tumbuh secara eksponensial, merupakan pekerjaan yang besar dan mahal.
Backup Tradisional. Backup secara tradisional atau backup yang dilakukan secara manual, baik menggunakan tape maupun melalui server sering mengandalkan beberapa proses backup secara manual. Pengguna akhir harus terhubung secara manual ke pusat data pusat dan mem-backup data mereka secara manual sehingga diperlukan TI yang menjangkau setiap perangkat endpoint untuk melakukan backup. Jadi, menyerahkan proses backup yang esensial ini di tangan manusia adalah kesalahan mendasar. Penelitian menunjukkan bahwa karyawan sering mengabaikan prosedur TI dan 90 persen mereka tidak khawatir dengan keamanan file atau menyerahkannya pada TI. Untuk pengguna akhir, backup hanyalah tugas yang membutuhkan waktu banyak sehingga mengurangi produktivitas. Mereka sering mengabaikannya dan bekerja dengan data yang tidak terlindungi.
Solusi Piecemeal. Oleh karena banyak perusahaan berebut mengejar ketertinggalan teknologi yang terus berkembang, mereka tergoda untuk melakukan pendekatan sedikit demi sedikit (peachmeal). Pendekatan ini memungkinkan adanya celah kecil pada bagian-bagian tertentu, khususnya dalam memperbaiki cara backup yang lama. Disana banyak penyedia jasa backup berbasis server mencoba memperbaiki solusi backupnya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang mobile. Apabila terlalu sering, sistem tambal sulam ini hanya akan mengalihkan beban kerja yang lebih besar ke staf TI. Selain itu, backup berbasis server bersifat statis dan lamban, tidak dapat beradaptasi dengan cepat terhadap kebutuhan yang berkembang.
Bukan Sekedar File Restore. Mengembalikan data yang hilang karena kegagalan teknologi, kesalahan pengguna, atau pencurian adalah fungsi dasar dari solusi pencadangan perusahaan. Banyak produk warisan yang membangun arsitektur perangkat lunak, alur kerja, dan fungsionalitas di sekitar fitur restore saja. Saat ini, backup data enterprise lebih fokus pada visibilitas data yang lengkap. Fitur inti ini memungkinkan backup yang terjamin dan efisien dan mengembalikannya jika terjadi bencana data endpoint. Tapi ini juga memungkinkan solusi ini berjalan melampaui fungsi backup. Perusahaan cerdas sekarang memanfaatkan visibilitas data yang lengkap mengurangi risiko perusahaan dan mengatasi masalah TI dan bisnis. Jika terjadi pelanggaran data atau pencurian data, solusi cadangan endpoint terbaik lebih dari sekadar restore file. Mereka memberikan bukti forensik yang membantu profesional mengidentifikasi kelainan ini dengan lebih cepat, mengisolasi dan membatasi kehilangan data, dan mengurangi biaya dan dampak negatif dari kejadian ini. Backup endpoint juga memperlancar proses penahanan legal yang mahal dan rumit, memberikan integritas data dan kemampuan pengelolaan data yang terjamin untuk mengurangi biaya secara dramatis.