Peranan Social Computing dalam Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)
Sejak awal abad ke 20 manajemen pengetahuan sudah menjadi salah satu strategi bisnis utama perusahaan untuk menyimpan pengetahuan dan mendokumentasikannya sebaik mungkin agar bisa menjadi best practice perusahaan di masa depan.
Manajemen pengetahuan merupakan proses untuk menggabungkan pengetahuan baik itu informasi dari luar maupun informasi dari dalam untuk disebarluaskan kepada pihak dalam perusahaan agar dapat diimplementasikan. Manajemen pengetahuan yang baik juga akan membantu karyawan perusahaan untuk membagikan pengetahuan baik itu tacit ataupun explicit. Pengetahuan merupakan asset perusahaan yang sangat penting dan perlu dijaga agar tidak hilang, mengingat begitu pentingnya pengetahuan agar dapat dijaga, maka berbagai wadah untuk penciptaan dan pendistribusian pengetahuan dioptimalkan. Perusahaan yang tidak memiliki pengetahuan untuk disimpan tidak akan dapat bertahan lama, berdasarkan pengalaman dari penelitian Beazly et all tahun 2002, tidak adanya pengetahuan yang tersimpan atau kehilangan pengetahuan begitu saja membuat karyawan menjadi tidak nyaman dan berpindah ke perusahaan lainnya.
Tantangan utama dalam manajemen pengetahuan adalah karena kurangnya informasi yang dibagi pada wadah pengetahuan, kurangnya motivasi, ataupun tidak tersedianya tempat untuk dapat berbagi pengetahuan. Namun dengan berkembangnya web 2.0 yang memungkinkan interaksi, hal ini memudahkan pengguna teknologi untuk dapat berbagi dengan mudah. Social computing merupakan istilah yang memungkinkan pengguna teknologi untuk dapat saling berinteraksi. Social computing dapat menjadi salah satu strategi bagi perusahaan untuk mengembangkan manajemen pengetahuan mereka. Salah satu contoh dari social computing adalah media sosial. Media sosial saat ini digunakan secara massive dan dimiliki hampir oleh semua orang, tanpa diminta pun orang – orang akan dengan senang hati untuk berbagi apapun yang mereka ketahui. Hal ini lah yang memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan social computing dan menjadikannya wadah untuk berbagi pengetahuan. Hal ini pun ternyata sudah cukup banyak menyita perhatian dari perusahaan untuk mengadopsi social networking, penelitian yang dilakukan pada tahun 2007 oleh IDC menyatakan bahwa 40% dari perusahaan besar yang memiliki lebih dari 10.000 pekerja menggunakan media sosial untuk tujuan bisnis. Sebanyak 30% perusahaan memiliki komunitas online yang berbeda – beda, dan sekitar 20% perusahaan menggunakan bookmarking untuk membuat bisnis mereka semakin menguntungkan. Social Computing tools sangat mudah untuk diterapkan dan digunakan sebagai alat untuk komunikasi misalnya blogs, wikis, media sosial (facebook, twitter, whatsapp, line, kakaotalk, dll), video call, social bookmarking, bahkan forum online internet. Jaringan sosial dapat membantu bisnis untuk akselerasi lebih tinggi lagi dan memberikan motivasi kepada para karyawan untuk menggunakannya, selain itu juga memungkinkan karyawan untuk dapat mencari informasi tidak hanya didalam perusahaan saja namun juga dari luar dan sumber lainnya.