School of Information Systems

Para Pemangku Kepentingan dalam Komputasi Awan

Martson, Li, Bandyopadhyay, Zhang, & Ghalsasi (2011) dalam penelitiannya mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman industri untuk perusahaan cloud computing dan beberapa isu yang terjadi serta mengidentifikasi pemangku kepentinggan utama yang perlu diperhatikan dan terlibat, kepentingan utama adalah provider atau penyedia jasa dan konsumen: konsumen menggunakan, memiliki, mengelola, dan memperbaharui sistem sedangkan provider berurusan dengan penjualan, instalasi, lisensi, konsultasi, dan pemeliharaan terhadap teknologi yang terlibat. Komputasi awan mengubah peran dari pemangku kepentingan yang tradisional dan menambahkan pemangku kepentingan yang baru. Pemangku kepentingan yang dimaksud bukan hanya penyedia jasa dan penerima jasa saja, melainkan juga model penyampaian layanan, dan regulator yang harus memahami dampak dari lokasi infrastruktur yang disediakan oleh penyedia layanan. Pemangku kepentingan akan dibahas secara singkat seperti berikut :

1. Konsumen

Di dalam lingkungan komputasi awan, konsumen adalah seseorang yang berlangganan yang membeli kegunaan sistem dari penyedia jasa untuk biaya operasionalnya. Pengguna yang berasal dari perusahaan memiliki peran aktif untuk memastikan bahwa komputasi awan berjalan sesuai dengan yang ditentukan sebagai komputasi revolusi bagi perusahaan dengan menghubungkan kelompok perusahaan serta regulator nasional maupun internasional. Penggunaan komputasi awan yang efektif akan membantu mengurangi beban kerja pada departemen Teknologi Informasi yang mana mereka menghabiskan banyak waktu untuk pemeliharaan dan pengembangan inovasi aplikasi pada perusahaan.

2. Penyedia Jasa

Penyedia jasa komputasi awan memiliki dan mengoperasikan sistem dari komputasi awan untuk menyalurkan layanan kepada pihak ketiga. Penyedia jasa akan melakukan pemeliharaan dan memperbaharui sistem dimana konsumen lah yang akan membayar ketika mereka menggunakan sistem tersebut. Penyedia jasa juga akan bertanggung jawab terhadap pemeliharaan software pada komputasi awan sesuai dengan harga pada layanan komputasi awan. Kebanyakan perusahaan penyedia jasa komputasi awan saat ini telah mejadi pusat data dan infrastruktur software yang sangat besar. Para penyedia layanan yang berbeda yang kita saksikan saat ini telah mengembangkan kompetensi di sekitar komponen yang berbeda (software, platform, dan infrastruktur) untuk memperbarui layanan komputasi awan.

3. Pendukung

Istilah “Pendukung” dideskripsikan bagi perusahaan yang akan menjual produk dan jasa yang akan memfasilitasi penyaluran jasa, pengadopsian, dan kegunaan pada komputasi awan. Untuk perusahaan yang berlangganan, “pendukung” diharapkan dapat membangun (atau memelihara) infrastruktur untuk system hybrid. Dimana beberapa layanan sistem informasi akan di transformasikan ke komputasi awan, sedangkan sisa layanan yang lainnya akan dikelola di dalam. “Pendukung” juga dapat melingkupi perusahaan software yang akan menyediakan jasa pemantauan software, wadah migrasi software, dan sebagainya. Bagi perusahaan yang besar, sangat penting untuk mengimplementasikan kebijakan/aturan sistem informasi yang konsisten untuk komputsi awan yang berbeda.

4. Regulator

Seluruh pemangku kepentingan yang telah di jelaskan diatas merepresentasikan lapisan yang berbeda untuk rantai nilai dalam komputasi awan. Sebaliknya, peran dari regulator (baik itu badan pemerintahan atau entitas internasional) melingkupi seluruh pemangku kepentingan yang ada. Oleh sebab itu, akan lebih baik jika dilihat dari sudut pandang eksposisi untuk menunjukkan perspektif regulator sebagai pembeda dari pemangku kepentingan yang lain.

Cadelina Cassandra