School of Information Systems

Develop or Adopt Strategy for Change

Dalam proses penyelesaian sebuah proyek, dibutuhkan sebuah organisasi yang terbentuk dari beberapa orang. Implementasi produk baru dari sebuah proyek dapat mengubah bagaimana seseorang menyelesaikan pekerjaannya, bagaimana mereka saling berbagi informasi, dan bahkan dapat mengubah hubungan antar individu dalam organisasi tersebut.

Implementasi produk baru dari sebuah sistem akan memberikan perubahan bagi organisasi, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memastikan bahwa stakeholder dan customer telah memiliki kapabilitas dan kesiapan yang memadai untuk perubahan tersebut, sehingga dapat dipilih strategi pendekatan yang cocok untuk manajemen perubahan :

  • Rational-Empirical Approach

Pendekatan ini dirancang berdasarkan gagasan yang menyatakan bahwa banyak orang mengikuti pola perilaku yang dapat diprediksi dan mengikuti minat pribadi. Oleh karena itu, agent change harus memiliki sifat persuasif dalam meyakinkan, menjelaskan, dan member contoh bagaimana sebuah perubahan tertentu akan memberikan keuntungan bagi seseorang atau kelompok. Change management plan yang dibuat berdasarkan strategi ini harus dapat menjelaskan tujuan, gambaran, dan peran yang harus dimiliki oleh setiap individu.

  • Normative-Education Approach

Pendekatan ini  memiliki pandangan dasar bahwa manusia adalah makhluk sosial dan perilaku yang dimiliki dapat diubah dengan cara mengubah norma sosial dari kelompok tersebut. Yang menjadi fokus di sini bukanlah mengubah individu, namun berfokus pada nilai inti, kepercayaan, dan hubungan yang ada sebagai budaya dari suatu kelompok. Menggunakan pendekatan ini akan memakan lebih banyak waktu, karena change agent harus mempelajari nilai dan kepercayaan yang dijunjung kelompok yang akan diubah.

  • Environmental-Adaptive Approach

Sama halnya dengan sepatu usang yang sudah nyaman untuk digunakan, seringkali orang menjadi terikat dan terlalu nyaman dengan cara tertentu untuk melakukan sebuah hal, misalnya sistem lama atau proses yang sudah ditetapkan telah menjadi bagian dari norma dan kebudayaan kelompok. Agent change harus mencoba membuat perubahan permanen dengan menghapuskan  cara lama dan membentuk struktur baru secepat mungkin. Walaupun strategi ini mungkin efektif dalam situasi pada umumnya, masih terdapat kemungkinan bahwa target perubahan akan mencampur perubahan baru dengan yang lama untuk beradaptasi. Hal tersebut dapat diatasi dengan terus menginduksi target dengan keunggulan dan keuntungan yang mungkin didapat, serta menunjukkan kemiripan cara lama dengan cara baru.

  • Power-Coercive Approach

Pendekatan ini mencoba untuk mendapatkan pemenuhan dari target perubahan melalui kekuasaan, kewenangan, imbalan, atau ancaman hukuman karena tidak patuh. Banyak manager yang tergiur untuk menggunakan pendekatan yang cenderung mudah dan langsung seperti ini, namun, ada resiko konkret ketika menggunakannya pada situasi yang kurang tepat. Orang mungkin akan memenuhi apa yang diminta, tetapi pendekatan yang didasarkan pada imbalan atau hukuman hanya akan memiliki reaksi jangka pendek.

Source : Marchewka, Jack T. Information Technology Project Management: Providing Measurable Organizational Value. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons, 2015.

Maria Theresa Viega