PERMASALAHAN PADA KEGIATAN PERSEDIAAN DAN PENJADWALAN PT. LINARD POWER KONTRAKTOR
Pada era globalisasi di abad 21 ini teknologi informasi berkembang dengan sangat cepat, semakin canggih dan maju. Teknologi informasi sudah dapat diterapkan hampir di segala aspek kehidupan manusia. Teknologi informasi sangat membantu dalam membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu Teknologi informasi selalu dikembangkan dan diterapkan terutama dalam proses bisnis.
Persaingan usaha di zaman modern ini menuntut perusahaan–perusahaan harus dapat melakukan berbagai strategi dan inovasi untuk mengembangkan bidang usahanya agar dapat tetap bersaing dengan kompetitor mereka. Salah satu strategi dan inovasi yang tepat untuk diterapkan adalah mengaplikasikan sistem informasi yang up-to-date untuk mendukung aktivitas bisnis yang berjalan. Berbagai perusahaan baik dari skala kecil hingga skala besar sudah banyak yang menerapkan sistem informasi sehingga proses bisnis mereka berjalan lebih efektif dan efisien serta dapat menjadi keuntungan persaingan (competitive advantage) bagi perusahaan tersebut.
PT LINARD POWER KONTRAKTOR merupakan perusahaan kontraktor yang bergerak dalam bidang jasa pembangunan instalasi mesin dan listrik. PT LINARD POWER KONTRAKTOR menangani proyek–proyek PT PLN (Perusahaan Listrik Negara) seperti pengadaan gardu, instalasi listrik pada bangunan, instalasi genset, atau penggantian kabel. Dalam proses bisnisnya, setelah mendapatkan kontrak proyek dari e-procurement PT PLN, PT LINARD POWER KONTRAKTOR akan mendapatkan material–material yang dibutuhkan untuk pengerjaan proyek tersebut dari PT PLN. Barang–barang material tersebut selanjutnya akan disimpan dan di data dalam gudang PT LINARD POWER KONTRAKTOR. Jika material yang dikirimkan kurang, maka PT LINARD POWER KONTRAKTOR harus mengajukan permintaan penambahan material kembali pada PT PLN. Sebaliknya jika material lebih, sisanya harus di kembalikan kepada PT PLN. PT PLN yang akan menetapkan deadline pengerjaan proyek, tetapi perusahaan dapat mengajukan perpanjangan bila terjadi kendala dalam pengerjaan proyek di lapangan. Dalam melakukan pengaturan penjadwalan proyek dan pendataan stok material tersebut, perusahaan PT LINARD POWER KONTRAKTOR masih menggunakan metode manual sehingga prosesnya belum maksimal dalam keakuratan dan manajemen waktu.
Oleh karena itu, dalam penyusunan penulisan skripsi ini diharapkan dapat menciptakan sebuah sistem informasi yaitu berupa program database yang berguna mempermudah perusahaan dalam pencatatan bahan material proyek dan penjadwalan proyek sehingga memaksimalkan keakuratan, mempermudah, dan mempercepat proses bisnis.
Permasalahan yang Dihadapi
Dalam proses bisnis perusahaan PT. LINARD POWER KONTRAKTOR terdapat beberapa masalah yang dihadapi antara lain:
- Pencatatan barang atau material proyek yang dikirimkan oleh PT PLN masih dilakukan secara manual yaitu menggunakan Microsoft Office Excel, sehingga proses pencatatan barang membutuhkan waktu 1 jam lebih lama dan juga sering terjadi kesalahan dalam menginput data karena harus melakukan pencatatan material ulang setiap ada proyek baru.
- Jenis proyek tidak dikategorikan dengan baik, sehingga material yang dicatat tidak dikategorikan sesuai jenis proyek.
- Perusahaan tidak memiliki sistem penjadwalan sehingga perusahaan kurang efektif dalam melakukan manajemen waktu yang dibutuhkan untuk proyek.
Pemecahan Masalah
Dengan menganalisa masalah yang dihadapi oleh perusahaan, penulis menyimpulkan beberapa usulan untuk pemecahan masalah tersebut antara lain :
- Merancang software sistem basis data untuk persediaan PT. LINARD POWER KONTRAKTOR yang dapat membantu proses pencatatan barang baik yang masuk dari PT PLN sampai penghitungan sisa material yang telah digunakan untuk keperluan proyek.
- Mengkategorikan proyek dan material sesuai dengan jenisnya dengan menggunakan database, sehingga mempermudah untuk membedakan material yang digunakan untuk jenis proyek tertentu.
- Merancang sistem penjadwalan yang dapat mempermudah manajemen waktu pengerjaan proyek dan permintaan penambahan durasi proyek.