Faktor Etis Cloud ERP
Teknologi informasi mendorong bisnis untuk berkembang. ERP(Enterprise Resource Planning) menjadi salah satu teknologi yang memberikan dampak positif bagi perkembangan bisnis. Mahalnya biaya implementasi ERP menjadi faktor penghambat adopsi ERP terutama bagi perusahaan UKM(Usaha Kecil Menengah). Teknologi cloud (komputasi awan) yang berkembang pesat sejak adanya layanan yang bersifat komersial oleh Google mulai sekitar tahun 2009 mendorong pemanfaatan teknologi ini oleh perusahaan. Salah satu aplikasi yang populer yaitu Salesforce.com menjadi salah satu aplikasi yang menggunakan teknologi cloud dan sangat populer karena selain manfaatnya juga biaya pemakaian yang murah. Dengan teknologi cloud ini, biaya adopsi ERP juga bisa murah.
Selain faktor biaya, banyak keuntungan yang bisa didapatkan dengan menggunakan teknologi cloud dalam adopsi ERP seperti kemudahan dari sisi teknis karena perangkat keras dan perangkat lunak sudah tersedia di cloud dan siap untuk digunakan. Selain sisi teknis, ada hal non teknis yang juga harus dipertimbangkan seperti faktor etis, kesiapan dan kesediaan perusahaan untuk menggunakan teknologi cloud mengingat data perusahaan akan diletakkan di cloud sehingga faktor keamanan data menjadi hal yang krusial. Pada artikel ini kita akan melihat faktor etika yang menjadi pertimbangan dalam adopsi cloud.
Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan berkaitan dengan pertimbangan perusahaan dalam melakukan adopsi teknologi cloud terkait dengan faktor etis. Mengawali pembahasan kita, ada 3 hal yang perlu kita lihat pada teknologi cloud yang berbeda dengan teknologi konvensional yaitu:
- Perpindahan kendali dari penggunaan teknologi dari pengguna di perusahaan kepada pihak ketiga berkenaan dengan pindahnya fungsi teknologi informasi ke pihak ketiga.
- Kemungkinan data dari disimpan pada lokasi yang dikendalikan oleh banyak pihak yang berbeda.
- Koneksi dari berbagai layanan di cloud yang meberikan pelayanan bagi pengguna akhir.
Ke 3 hal ini akan menjadi pusat pijakan isu pembahasan faktor etis pada pemanfaatan teknologi cloud ERP.
Kendali(control)
Pada tekonologi cloud pengguna ERP akan meletakkan data pelanggan, transaksi dan berbagai data yang terkait dengan proses bisnis perusahaan di cloud. Dengan demikian jika terjadi masalah pada layanan penyimpanan data di cloud seperti kerusakan yang mengakibatkan terhentinya layanan dan rusaknya data atau bahkan pencurian data akan sulit untuk dimintai pertanggungjawaban pada pihak penyedia layanan karena sulitnya untuk melakukan pembuktian. Terlebih lagi dari sisi hukum yang kompleks karena bisa melibatkan pihak penyedia layanan dari berbagai negara. Hal ini muncul karena kaburnya batasan sistem dan organisasi pada lingkup layanan cloud.
Penyedia layanan
Layanan pada cloud pada umumnya menggunakan SOA (Service oriented architecture) yang memungkinkan semua fungsi layanan disatukan pada aplikasi layanan yang meberikan layanan pada pengguna akhir. Fungsi layanan yang disediakan oleh berbagai pihak akan menimbulkan masalah jika pengguna akhir tidak mendapatkan layanan yang seharusnya. Dengan banyaknya pihak yang terlibat dalam penyediaan layanan akan sulit untuk menelusuri pihak yang seharusnya bertanggung jawab untuk kegagalan layanan.
Ada beberapa faktor etis lagi yang menarik untuk dibahas seperti akuntabilitas, hak kepemilikan, monopoli penyedia jasa dan keamanan data. Faktor etis ini akan kita lanjutkan pada artikel yang berikutnya Faktor Etis Cloud ERP(2). (Henkie Ong)
References :
Kshetri, N. (2013). Privacy and security issues in cloud computing: The role of institutions and institutional evolution. Telecommunications Policy, 37(4–5), 372–386. http://doi.org/10.1016/j.telpol.2012.04.011
Timmermans, J., Ikonen, V., Stahl, B. C., & Bozdag, E. (2010). The ethics of cloud computing: A conceptual review. Proceedings – 2nd IEEE International Conference on Cloud Computing Technology and Science, CloudCom 2010, 614–620. http://doi.org/10.1109/CloudCom.2010.59