Penerimaan Adopsi Cloud Computing untuk belajar dan mengajar di Perguruan Tinggi
Perkembangan teknologi komputasi awan dalam lima tahun belakangan ini sangat pesat baik penggunaannya sebagai Infrastructure as a Service (Iaas), Software as a Service (Saas), dan Platform as a Service (Paas) termasuk di bidang pendidikan. Perkembangan ini sejalan dengan perkembangan teknologi komputer yang semakin mobile dan compact, Hal ini terbukti dengan perkembangan dari smartphone, dan tablet pc yang tingkat penjualannya melebihi penjualan perangkat komputer (pc). Sebagian besar pengguna smartphone dan tablet pc adalah para generasi muda yang sebagian dari mereka berada di perguruan tinggi.
Rainer, Prince, & Cegielski (2015, p.362-366) menjelaskan keuntungan yang didapat dalam menggunakan komputas awan, yaitu sebagai berikut:
- Meningkatkan Produktifitas Individu
Komputasi awan membantu dalam mengurangi kerumitan operasional perusahaan sehingga memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mengembangkan produk dan layanan sehingga meningkatkan produktivitas karyawan dan perusahaan.
- Memfasilitasi Kolaborasi
Komputasi awan memungkinkan kolaborasi antar perusahaan dengan mitra kerja atau pelanggan dimanapun mereka berada sehingga meningkatkan produktivitas dan inovasi.
- Mendapatkan Wawasan dari Data
Komputasi awan memungkinkan pengguna untuk menganalisis data dengan menyediakan hardware dan software algoritma.
- Mengurangi Biaya
Perusahaan tidak perlu menginvestasikan sejumlah dana untuk pembelian hardware, software, server, dan jaringan.
- Ekspansi Terhadap Operasional Bisnis
Komputasi awan memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan layanan yang tersedia sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk berkembang.
- Merespon Cepat Perubahan Pasar
Komputasi awan memungkinkan bisnis secara cepat menyesuaikan proses, produk, dan layanan sesuai dengan perubahan pasar.
- Kustomisasi Produk dan Layanan
Komputasi awan memiliki ruang penyimpanan yang sangat besar, sehingga perusahaan dapat memanfaatkannya untuk berinovasi lebih banyak terhadap produk dan layanan mereka.
Namun seiring dengan perkembangan tersebut, belum diketahui secara pasti apakah layanan komputasi awan dapat membantu pelajar atau pengajar dalam proses belajar mengajar, Beberapa penelitian menunjukkan bahwa telah adanya penerimaan yang baik antara pengajar dan mahasiswa dalam menggunakan cloud computing. Seperti salah satu penelitian yang telah dilakukan oleh Christopher W. Taylor dan D. Scott Hunsinger (2011) yang meneliti tentang tingkat penerimaan secara behavioral user terhadap salah satu software berbasis cloud yaitu Google Docs. Penelitian ini mencoba untuk melihat factor dari Theory Planned Behavioral mana yang berperan dalam mempengaruhi pengguna dalam menggunakan layanan cloud computing. Theory of planned behavior memiliki 3 faktor utama diantaranya Behavioral Attitude yang merupakan evaluasi positif atau negative dari seorang user, Subjective Norms merupakan persepsi dari user mengenai sesuatu berdasarkan dorongan dari orang disekitarnya, Perceived Behavioral Control merupakan pandangan terhadap mudah atau tidaknya seorang user dalam mempraktikkannya. Dari ketiga faktor tersebut, hasil penelitian menunjukkan hasil yang positif, dimana kesimpulannya adalah tenaga pengajar ataupun mahasiswa sudah sangat familiar, paham serta bersedia untuk menggunakan cloud computing sehingga tidak lagi menjadi masalah bagi universitas yang ingin menerapkan teknologi cloud computing untuk proses belajar mengajar.
Referensi:
Taylor, C.W., & Hunsinger, D. (2011). A Study of Student User of Cloud Computing Application2011Journal of Information Technology Management 36-50
Rainer, R. K., Prince, B., & Cegielski, C. (2015). Introduction to Information Systems. Singapore: John Wiley & Sons