E learning
Perkembangan dan penggunaan teknologi menjadi semakin pesat dimana orang- orang dapat mengakses teknologi dimanapun dan kapanpun mereka inginkan. Penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan telah banyak berkembang. Banyak universitas menggunakan sistem pembelajaran yang menjadikan teknologi sebagai salah satu fasilitas pendukungnya.
Kebanyakan mahasiswa saat ini adalah Generasi Y. Dimana generasi Y sangat dekat dengan teknologi yang menggunakan internet seperti gadget , website , dan lain sebagainya. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting , mengingat keberhasilan pendidikan menjadi salah satu tolak ukur tingkat kesejahteraan manusia. Berkualitas tidaknya tingkat kesejahteraan seseorang dipengaruhi oleh kualitas pendidikan. Salah satu cara meningkatkan kualitas pembelajaran adalah menyediakan sarana berbasis teknologi yang dikenal dengan isitilah E-Learning.
E-Learning adalah penggunaan teknologi elektronik untuk menciptakan sebuah pengalaman belajar (Horton,2012 p.1).Tujuan penggunaan metode ini untuk meningkatkan kualitas belajar agar lebih up to date , efektif , dan efisien.Penerapan metode ini kemungkinan besar akan berdampak positif di kalangan mahasiswa terutama mahasiswa yang memiliki prestasi akademik yang kurang memuaskan.
Dalam e-learning, menurut (Horton, 2012) pembelajaran akan dilakukan dengan ketiga tahap ini. Pelajaran yang sedang dipelajari akan digolongkan pada tahap Absorb, dimana learner memulai penggunaan pengetahuan yang didapat untuk mengerjakan pelatihan yang disediakan akan dimasukan pada tahap Do, dan pada akhirnya learner akan menggunakan apa yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari- hari yaitu pada tahap Connect.
- Tahap Absorb
Aktivitas dimana learner melakukan aktivitas yang menstimulasi pengertian dan pengetahuan tentang pelajaran yang diajarkan. Aktivitas- aktivitas tersebut dapat digolongkan menjadi tiga tipe, yaitu; membaca, melihat, dan mendengar.
- Tahap Do
Dalam tahap ini, learner akan mempelajari beberapa hal yang didapat dari pengalaman dalam mengerjakan pengujian.
Tahap Connect
Connect adalah saat dimana learner dapat menghubungkan pelajaran yang telah didapat, dengan pekerjaan yang dilakukan dalam kehidupan sehari- hari. Dalam tahap ini, learner akan mulai memikirkan apa saja yang telah mereka pelajari dan melihat pekerjaan yang mereka jalani lewat sudut pandang yang baru. Pada tahap ini, sangat mungkin bagi learner untuk menemukan bahan pembelajaran dengan sendirinya. Dengan mencari dan menemukan sesuatu yang baru dan menarik untuk diaplikasikan terhadap aktivitas sehari- harinya, seorang learner akan lebih dapat memanfaatkan pengetahuan yang telah diperbarui ini.
Penggunaan E learning memungkinkan memberikan kemampuan orang untuk belajar. Ada 4 manfaat utama bagi peserta didik menurut Mason dan Renniet (Mason, 2008) :
- Peserta didik memiliki alat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan pengalaman mereka, daripada pasif menyerap konten.
- Konten dapat terus diperbaharui oleh peserta didik daripada membutuhkan masukan ahli.
- Banyak dari tools tersebut yang kolaboratif secara tidak langsung, sehingga peserta didik mengembangkan keterampilan tim.
- Shared community space dan komunikasi antar kelompok adalah aspek penting yang membuat generasi muda lebih tertarik. Dengan begitu akan membantu untuk memotivasi mereka untuk belajar.
Daftar Pustaka
Horton, 2012. E-Learning by Design. USA: Pfeiffer.
Mason, R. R., 2008. eLearning and Social Networking Handbook: Resources for higher education..