School of Information Systems

ABSORB, DO, CONNECT ACTIVITIES IN E-LEARNING

Seorang pengajar memberikan materi dan pelajar menerima materi. Dalam penyampaian materi tersebut bisa memilki berbagai cara agar sebuah materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan jelas dan diserap oleh pelajar dengan baik. Menurut Horton , terdapat tiga tahapan aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh seorang pembelajar yaitu :1

Source : http://www.designedforlearning.co.uk/a-really-simple-learning-design-framework/

Absorb activities

Aktivitas dimana learner melakukan aktivitas yang menstimulasi pengertian dan menyerap pengetahuan tentang  pelajaran yang diajarkan. Aktivitas- aktivitas tersebut dapat digolongkan menjadi tiga tipe, yaitu; membaca, melihat, dan mendengar.

Berikut adalah beberapa contoh dalam aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan diatas:

  • Presentations

Tipe ini dimana  peserta didik menonton atau mendengarkan slide shows, demonstration, podcast, atau beberapa penjelasan terorganisir lainnya.

  • Reading

Tipe ini dimana peserta didik membaca paper dalam bentuk dokumen atau elektronik yang telah ditelititi dan terorganisir. Dengan membaca dokumen ini , peserta didik dapat meningkatkan informasi dan inspirasi.

  • Stories by a teacher

Tipe ini berkaitan dengan pengalaman pribadi seseorang. Tipe ini membuat informasi ini menjadi nyata dan personal.

  • Field trips

Tipe ini memungkinkan peserta didik untuk mengunjungi suatu tempat seperti museum, taman dan dapat melakukan observasi terhadap hubungan dengan sesuatu yang dipelajari.

Do activities

Dalam tahap ini, learner akan mempelajari beberapa hal yang didapat dari pengalaman dalam mengerjakan pengujian. Contoh : latihan, simulasi, dan permainan.

Beberapa contoh dalam aktivitas yang terdapat pada tahap ini adalah sebagai berikut:

  1. Practice activities

Dalam tahap ini, learner akan diberikan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan yang mereka miliki.

  1. Discovery activities

Percobaan terhadap beberapa konsep yang telah dipikirkan ataupun disarankan untuk dijalankan oleh learner. Dengan menemukan kesalahan atau keberhasilan, learner akan lebih mengerti konten pembelajaran.

  1. Games and simulations

Kesempatan dimana learner dapat memecahkan masalah yang disimulasikan, untuk memberikan kepercayaan diri dan pengalaman untuk diingat. Bisa digunakan beberapa contoh game yaitu branching simulation, quiz-show game, word puzzle, jigsaw puzzle, personal-response, math or financial simulation.

Connect activities

Connect adalah saat dimana learner dapat menghubungkan pelajaran yang telah didapat, dengan pekerjaan yang dilakukan dalam kehidupan sehari- hari. Dalam tahap ini, learner akan mulai memikirkan apa saja yang telah mereka pelajari dan melihat pekerjaan yang mereka jalani lewat sudut pandang yang baru. Pada tahap ini, sangat mungkin bagi learner untuk menemukan bahan pembelajaran dengan sendirinya. Contoh : praktik lapangan, riset, bercerita pengalaman dan perenungan.

Beberapa contoh dalam aktivitas yang terdapat pada tahap ini adalah sebagai berikut:

  1. Ponder activities

Membutuhkan peserta didik untuk berpikir lebih dalam dan luas tentang sebuah subjek.

  1. Questioning activities

Peserta didik dapat menghilangkan confusion dengan mengajukan pertanyaan terhadap guru, ahli, dan peserta didik lainnya.

  1. Stories by learners

Membuat peserta didik mengingat kembali event yang terjadi di kehidupan pribadinya.

  1. Job aids

Merupakan tools yang membantu peserta didik mengaplikasikan apa yang dipelajari dengan tugas di dunia nyata.

  1. Research activities

Memerlukan peserta didik menemukan dan menggunakan sumber sendiri tentang sebuah informasi.

  1. Original work

Memerlukan peserta didik untuk melakukan pekerjaan asli dan mengumpulkannya.

Layaknya sebuah aktivitas dalam melakukan olahraga , pertama – tama kita mempelajari hal yang perlu diperhatikan dan dijelaskan oleh trainer (absorb). Kemudian, kita melakukan apa yang diajarkan (do). Setelah itu kita dapat mengembangkan apa yang telah kita lakukan dengan menggabungkan apa yang dipelajari dan telah kita lakukan (connect).

Aktivitas diatas dilakukan oleh pelajar , sekarang akan dibahas bagaimana merancang sebuah topik pembelajaran. Dalam merancang sebuah topik pembelajaran yang baik harus mempunyai ketiga aktivitas di atas yaitu absorb, do, dan connect sehingga materi pembelajaran dapat diterima oleh pelajar dengan baik.

Apa itu Topik ? Menurut Horton, topik adalah level terendah dari sebuah objek pembelajaran . Topik adalah sebuah building block berisikan instruksi untuk menyelesaikan sebuah objektif pembelajaran. Untuk mencapai hal tersebut maka dibutuhkan kombinasi dari aktivitas Absorb, Do, dan Connect.

2

Source : Horton (2012, p.286)

Dapat dilihat, pada gambar diatas. Dalam merancang sebuah topik pembelajaran harus sudah dipersiapkan seperti apa materi tersebut akan disampaikan kepada pelajar, termasuk aktivitas absorb, do, dan connect yang akan dilakukan. Jenis aktivitas dapat dilihat pada penjelasan di atas.

Reference :

Curran, J. (2012, March 16). A Really Simple Learning Design Framework. Retrieved from Designed For Learning: http://www.designedforlearning.co.uk/a-really-simple-learning-design-framework/

Gutierrez, K. (2013, August 27). The Ultimate eLearning Workout – Absorb, Do, Connect! Retrieved from Sh!ft: http://info.shiftelearning.com/blog/bid/312149/The-Ultimate-eLearning-Workout-Absorb-Do-Connect

Horton, W. (2012). E-Learning by Design. USA: Pfeiffer.

Kevin Trisnio