Digital Supply Chain
Pengguna perangkat mobile di Indonesia diperkirakan mencapai 69.4 juta pada tahun 2016 dan akan mencapai 100 juta pengguna pada tahun 2018. Penggunaan perangkat mobile ini memberikan perubahan terhadap bagaimana setiap individu maupun organisasi menjalankan aktivitasnya. Peningkatan efisiensi dengan menggunakan smartphone mengubah bagaimana perusahaan berkolaborasi dengan pemasok dan juga distributornya.
Berikut merupakan 4 tips untuk perusahaan dalam membangun digital supply chain dengan pemanfaatan perangkat mobile:
- Memahami apa yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan dengan digitalisasi
Mengotomatisasikan proses pengadaan barang, pemesanan, pembuatan faktur, dan pembayaran akan menjadi langkah awal perusahaan dalam meningkatkan efisiensi prosesnya, namun tidak semua proses dapat berjalan secara otomatis begitu saja. Proses pembuatan faktur tidak cukup hanya dengan pembuatan dokumen elektronik. Untuk meningkatkan akurasi dan mengurangi pengecekan ulang, perusahaan perlu menggabungkan otomatisasi dengan proses berbasis aturan untuk memastikan bahwa e-faktur telah divalidasi.
- Melakukan revolusi proses
Penggunakan perangkat mobile dalam mengelola rantai pasok, akan membuat perusahaan untuk mengubah proses bisnisnya ke arah yang lebih kolaboratif, cepat dan transparan. Pengelolaan rantai pasok bukan merupakan satu proses yang dijalankan secara silo, tetapi melibatkan banyak pihak baik didalam maupun diluar perusahaan. Maka dari itu dibutuhkan suatu platform umum yang menghubungkan berbagai pihak dan seluruh proses rantai pasok. Selain itu platform juga harus menyediakan media kolaborasi baik untuk departemen di dalam perusahaan ataupun untuk pihak ketiga.
3. Memanfaatkan Data
Penggunaan media digital memungkinkan perusahaan untuk dapat memanfaatkan data yang telah disimpan menjadi suatu informasi yang bermanfaat dan membantu dalam pengambilan keputusan. Sebagai contoh perusahaan dapat melihat kinerja dari mitranya seperti pemasok ataupun distributor untuk menentukan apakah akan tetap bekerja sama dengan pihak tersebut atau tidak. Contoh lainnya yaitu perusahaan dapat menggabungkan data pembelian secara real time dan juga data pembelian sebelumnya untuk memprediksi jumlah persediaan yang harus dibeli, sehingga dapat dipastikan produk akan selalu tersedia.
Contoh arsitektur digital rantai pasok
Manfaat dari digital supply chain bagi peusahaan:
- Jaringan rantai pasok menjadi lebih terhubung, terukur dan cepat. Perusahaan yang mengubah strategi tradisional rantai pasoknya menjadi digital mampu meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan juga memiliki kinerja keuangan yang lebih baik.
- Meningkatkan pengambilan keputusan pada setiap pihak yang berada di dalam jaringan rantai pasok melalui data yang telah disimpan sebelumnya.
- Meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, dengan kemampuan untuk akses data permintaan secara real time, waktu pengantaran yang tepat waktu dengan biaya minimal, serta proses pengadaan barang yang terkontrol.
Source:
https://id.techinasia.com/jumlah-pengguna-smartphone-di-indonesia-2018
https://www.accenture.com/id-en/insight-digital-supply-network-modern-supply-chain-management
http://www.slideshare.net/BCTIM/creating-a-digital-supply-chain-monsantos-journey