Trend Social Commerce (Part 2)
Saat ini, social commerce mulai banyak diadopsi oleh perusahaan – perusahaan penjualan produk atau jasa terutama perusahaan online e-commerce. Jika saat ini jika kita ingin membuka suatu bisnis secara online maka kita akan berpikir tentang e-commerce yang menjual produk melalui website, namun saat ini mungkin kita bisa mulai untuk memikirkan untuk membuat website kita menjadi social commerce. Social commerce merupakan kombinasi dari media social dan interaksi pengunjung sebagai wadah untuk penjualan dimana social commerce lebih menekankan kepada interaksi dan diskusi antar pengunjung website, pembahasan lebih lanjut mengenai social commerce dibahas pada artikel sebelumnya (Trend Social Commerce Part 1).
Diantaranya terdapat tujuh tipe social commerce yang saat ini muncul dan paling banyak diadopsi, yaitu:
- Peer to Peer Sales Perform
Adalah website social commerce yang fokus kepada komunitas dimana user dapat berinteraksi dengan mudah dan berkomunikasi langsung dengan penjual untuk penawaran lebih personal. Contoh website adalah : eBay, Amazon Marketplace, Kaskus. Tipe social commerce ini biasanya menyediakan wadah dimana pembeli dan penjual secara bersama – sama berkomunikasi dan melakukan Tanya jawab secara langsung.
- Social Network Selling
Penjualan dilakukan dengan memanfaatkan social media, contohnya adalah: melakukan penjualan atau pembelian melalui facebook, twitter, pinterest, instagram, dll. Dengan meningkatknya pengguna social media seperti saat ini, banyak dimanfaatkan oleh penjual untuk menawarkan produk – produknya. Perusahaan besar pun menggunakan media social untuk melakukan promosi dan pembeli bebas untuk memberikan komentar atau review terhadap produk yang dijual pada halaman media social mereka. Dengan memanfaatkan media social, penjualan pun dapat meningkat dan memelihara hubungan yang lebih akrab kepada pelanggan.
- Group Buying
Produk dan layanan ditawarkan pada sekelompok orang yang setuju untuk melakukan pembelian untuk mendapatkan ‘deal’ yang menarik. Contohnya adalah: groupon, living social, scoopon, dll. Biasanya tipe social commerce jenis ini mengharuskan pembelian secara grup antar pengguna untuk mendapatkan penawaran harga terbaik.
- Peer Referrals
Website yang menyediakan komentar dan review pelanggan terhadap suatu produk atau jasa untuk merekomendasikan terhadap pelanggan lain. Contohnya adalah: Amazon, Yelp, JustBoughtlt, OpenRice, dll. Tipe social commerce ini adalah dimana pelanggan dapat melakukan review terhadap suatu barang tertentu atau tempat tertentu sehingga muncul rekomendasi dan berbagi pengalaman. Biasanya pengguna akan membandingkan dengan tempat usaha sejenis untuk mendapatkan rekomendasi yang paling baik, perusahaan yang masuk dalam daftar rekomendasi dapat langsung terkenal namun harus menjaga kepuasan pelanggan karena melalui website, pelanggan dapat berkomentar apa saja termasuk hal – hal yang buruk.
- User-Curated Shopping
Website dimana user dapat membuat dan share daftar produk yang dibeli kepada orang lain. Contohnya adalah: The Fancy, Lyst, Svpply
- Collaborative Commerce
User dapat terlibat langsung terhadap proses produksi sebuah produk melalui voting, ikut memberikan modal, dan kolaborasi terhadap desain produk. Contohnya adalah: Threadless, Kickstarter, CutOnYourBias. Tipe social commerce ini menyediakan fasilitas kepada pengguna untuk secara langsung memberikan kontribusi terhadap calon produk yang akan dirilis. Hal ini akan membuat pelanggan merasa senang karena ide – ide kreatif dari mereka mungkin akan diterima.
- Social Shopping
Situs dimana meski dalam off line masih dapat berbagi pengalaman dan pendapat. Contohnya adalah: Motilo, Fashism, GoTryltOn.