Organization Value Chain
Untuk dapat meningkatkan kinerja dari organisasi, hal pertama yang perlu dikenali dan dipahami adalah value chain dari organisasi tersebut. Dengan framework dari Porter (1985), kita dapat melakukan pembedahan organisasi secara menyeluruh dengan cara membagi struktur organisasi ke dalam dua jenis aktivitas , yaitu : primary activities dan support activities.
Gambar 1. Porter Value Chain
(Sumber : Porter, 1985)
Di semua industri hal yang pasti ingin dicapai dengan adanya peningkatan kinerja organisasi adalah profit dari organisasi tersebut. Langkah pertama yang harus dilakukan pemimpin organisasi adalah membagi aktivitas proses bisnis di dalam organisasi menjadi dua kategori besar yang harus saling mendukung dan berhubungan. Definisikan strateginya dan kemudian bagilah ke dalam langkah-langkah yang saling mendukung antara primary dan support activities. Sehingga ada value chain yang tercipta diantara departemen di dalam organisasi untuk mencapai tujuan strategis dari organisasi tersebut. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menciptakan value chain adalah sebagai berikut :
-
Analisa value chain dari departemen/proses bisnis sendiri – aktivitas mana yang memiliki kesinambungan biaya dengan departemen /proses bisnis lain?
-
Analisa customer kita – siapakah yang menjadi supplier dan customer kita dalam proses bisnis kita?
-
Identifikasikan value added yang dapat diberikan kepada customer melalui produk atau jasa yang kita berikan.
Dengan desain struktur organisasi yang baik dan didukung oleh nilai budaya organisasi yang komprehensif barulah kita dapat mendukung proses bisnis organisasi ke arah yang lebih baik, dimana dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. People, Process and Technology
(sumber : Carol Gorelick, Brigitte Tantawy-Monsou, 2005)
Jadi dari framework diatas dapat dilihat bahwa peranan dari people, process dan technology saling beririsan dan membentuk knowledge management, dimana disini knowledge management berperan sebagai suatu titik yang saling merantaikan antara ketiga peranan tersebut. Sedangkan ketiga peranan tersebut tetap harus berada di bawah naungan sebuah budaya dan struktur organisasi yang sudah memiliki arahan dan langkah strategis yang jelas, yang telah kita bagi tadi berdasarkan porter’s value chain.