Konsep Metodologi Riset dan Aplikasinya Pada Area Sistem Informasi dan Manajemen (Bagian 2)
Mengapa metode riset tidak harus melulu menggunakan konsep kuantitatif? Sebab tidak semua hubungan antar variable sebab-akibat dapat diwakili dengan hasil pengolahan data statistic atau dengan kata lain, angka bukanlah suatu produk mutlak yang merepresentasikan kondisi/gambaran permasalahan. Terlebih lagi apabila permasalahan tersebut besar kaitannya dengan manusia (social). Huff dalam bukunya “How To Lie With Statistics” [3] memberikan analogi yang menarik di mana ia menggambarkan bahwa pendapatan lulusan fresh graduates angkatan 24 dari universitas Yale, Amerika Serikat memiliki besaran rata-rata $25,111 per tahun (angka tersebut apabila disesuaikan dengan tingkat inflasi mata uang saat ini, diperkirakan sebesar $80,000). Lalu yang menjadi pertanyaan, apakah dengan memasukkan anak untuk bersekolah di universitas Yale maka setiap orang tua akan mendapatkan jaminan bahwa setelah lulus anak mereka akan selalu mendapatkan penghasilan sebesar itu atau lebih? Huff menggambarkan kondisi tersebut sebagai “bias”. Di mana prasangka atau anggapan social yang muncul seringkali menimbulkan pro dan kontra, dengan fakta yang hanya berbasis pada asumsi. Dengan kata lain, dapatkah kita menggambarkan faktor-faktor sosial yang ada hanya dengan bergantung pada produk angka? Oleh sebab itu para peneliti mengkombinasikan konsep metode riset kuantitatif dan kualitatif ke dalam konsep MMR untuk memperoleh produk analisis yang lebih akurat dan tangguh. Berikut ini adalah definisi singkat dari konsep metode riset kuantitatif, kualitatif, dan campuran.
(a) Metode riset kuantitatif. Merupakan metode riset yang menghasilkan angka sebagai produk pemikiran dari serangkaian proses dan aksi ilmiah [4]. Produk angka yang dihasilkan biasanya merupakan hasil pengukuran dari hubungan kausalitas di antara variable riset [1]. Laporan riset biasanya memiliki struktur penulisan laporan yang terdiri dari: (I) introduksi, kajian teori pada literature, (M) metode, (R) hasil, dan (D) diskusi (Model IMRAD) [1].
(b) Metode riset kualitatif. Merupakan metode riset yang menghasilkan teks sebagai produk pemikiran dari serangkaian proses dan aksi ilmiah [4]. Adapun produk teks dapat berupa gambar, video, audio, dan lain-lain [4]. Metode riset kualitatif biasanya memiliki ciri-ciri spesifik dalam eksplorasi dan pemahaman terhadap permasalahan social yang berkaitan dengan manusia, dan memiliki struktur penulisan laporan yang fleksibel [1].
(c) Metode riset campuran (MMR). Merupakan metode riset yang merupakan kombinasi antara metode riset kuantitatif dan kualitatif [1, 4]. MMR menerapkan kedua konsep yang digunakan dalam metode riset kuantitatif dan kualitatif. Struktur penulisan laporan juga menampilkan gabungan prosedur yang diterapkan pada kedua metode lainnya.