School of Information Systems

Penerapan Knowledge Management pada Restoran Kamikaze

Sebuah organisasi pasti harus dikelola oleh sumber daya manusia yang memang selaras dengan visi dan misi dari organisasi tersebut untuk semua level yaitu mulai dari level operational, managerial sampai ke level strategis Kualitas sumber daya manusia disetiap level dan bagian sangat berpengaruh terhadap kelangsungan dari organisasi itu untuk bertahan di persaingan yang sangat kompetitif ini. Pengetahuan dan pengalaman adalah bagian penting dari sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Diasumsikan bahwa modal manusia dalam sebuah organisasi adalah unsur modal intelektual. Manajemen Pengetahuan didefinisikan sebagai ’setiap proses atau praktek membuat, memperoleh, menangkap, berbagi dan menggunakan pengetahuan, di mana pun berada, untuk meningkatkan pembelajaran dan kinerja dalam organisasi’.

Manajemen Pengetahuan akhir-akhir ini, minat di dalamnya telah berkembang dengan pesat dengan perkembangan teknologi informasi (TI). Oleh karena itu, sebuah sistem Manajemen Pengetahuan perlu disiapkan dengan hati-hati, sistem informasi manajemen (MIS) terstruktur di mana informasi yang dicatat, disimpan dan dibuat tersedia bagi mereka yang membutuhkannya. Inti dari Manajemen Pengetahuan selanjutnya perlu didesain ‘ pengembang pengetahuan ‘ untuk merancang perangkat lunak komputer untuk mengendalikan database pengetahuan, dan ‘pilihan pembelajaran’ yang akan memandu pengguna dalam menemukan, pada suatu waktu, informasi yang akan melayani pengembangan pribadi dan kebutuhan kerja mereka.

Semakin banyak dan berkembangnya mall mall di area jabodetabek mendorong banyaknya usaha usaha skala kecil sampai dengan skala besar yang ikut dalam usaha di mall mall tersebut dan agar lebih baik dalam melayani pelanggan/konsumen. Keberhasilan usaha usaha tergantung pada kemampuan manajemen untuk melihat dan memanfaatkan peluang pada dalam lingkungannya, yang kompleks, heterogen, dinamis dan tidak pasti, serta melihat dan mempertimbangkan faktor faktor external yang mungkin terjadi dan mencari langkah langkah pencegahan . Manajemen PT. Arbella harus yang mengelola restoran kamikaze melihat peluang tersebut dimulai dari dibukanya outlet pertama di Grand Indonesia. Kemudian dilanjutkan ke outlet outlet berikutnya, hanya sayang penjualan di outlet outlet lainnya tidak sesukses dibandingkan dengan outlet di Grand Indonesia. Padahal dalam hal penerapan Standard Operasional Prosedur mulai dari tahap pemilihan supplier, kontrol kualitas bahan baku yang digunakan, proses memasak sampai ke tahap penyajian makanan ke konsumen. Kemudian mulai dilakukan analisa penyebab nya dengan cara pembuatan check list dari faktor supplier, bahan baku sampai ke SDM. Setiap faktor akan diberikan criteria penilaian dan bobot penilaian, hal ini dilakukan di semua outlet. Setelah selesai dilakukan penilaian dari check list dari semua outlet ditemukan perbedaan yang cukup significant yaitu untuk Koki di outlet Grand Indonesia dengan koki lainnya untuk kriteria pengalaman kerja sebagai koki dan juga pengalaman di restoran skala menengah sampai ke atas  Ini termasuk Tacit Knowledge: pengetahuan yang berbentuk know-how, pengalaman, skill, pemahaman, maupun rules of thumb.

Dari sana bisa di simpulkan bahwa sudah terjadi pengetahuan yang tidak merata untuk level dan fungsi yang sama di restoran kamikaze sehingga menyebabkan hasil yang berbeda yaitu dari sisi standarisasi produk makanan yang ber efek ke penjualan yang dihasilkan berbeda