School of Information Systems

Pemasaran Destinasi Wisata

Dalam memasarkan destinasi terdapat beberapa tujuan yang harus dicapai oleh pemasar, di antaranya adalah :

  • Meningkatkan citra dari suatu daerah dengan harapan dapat mendorong para investor untuk menanamkan modalnya di daerah tersebut.
  • Meningkatkan jumlah dan kualitas dari fasilitas dan infrastruktur di daerah tersebut yang tidak hanya berguna bagi keleluasaan para wisatawan namun juga berguna bagi masyarakat lokal di mana destinasi tersebut berada.
  • Memberikan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat lokal terhadap daerahnya karena banyak wisatawan yang ingin datang dan melihat daerahnya tersebut.
  • Memberikan sebuah pemikiran baru dan pemasukan keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas di lingkungan lokal suatu destinasi.
  • Mencoba untuk membuat destinasi agar dapat lebih diterima oleh wisatawan dengan membaca ekspektasi dari wisatawan dan juga melihat pada kebijakan dari pemerintah.

Di dalam membuat strategi terhadap sebuah destinasi terdapat beberapa faktor yang harus dianalisis terlebih dahulu di dalam pasar. Faktor-faktor tersebut antara lain :

  1. What are the natural resources of the destination area? Yang termasuk kedalam sumber daya alam di suatu destinasi antara lain adalah iklim, tanah, vegetasi, kehidupan binatang, air, pantai, ketersediaan air minum, sumber daya energi, dan keindahan alam sekitar destinasi.
  2. What is the existing infrastructure? Infrastruktur yang masuk ke dalamnya antara lain water supply, sistem pembuangan, listrik dan gas, sistem komunikasi, jalan, bandar udara, terminal, stasiun kereta api, tempat parkir, dan transportasi publik.
  3. What is the current development phase of the suprastructure? Sarana suprastruktur terdiri dari fasilitas-fasilitas seperti hotel/motel, restoran/bar, toko-toko, tempat-tempat hiburan, dan sektor bisnis lainnya yang menyediakan barang dan jasa kepada konsumen.
  4. What forms of transportation are currently avaible to potential travel consumers who may choose to visit the destination? Dalam hal transportasi yang terkait di dalamnya mobil, pesawat udara, kereta api, bus dan kapal laut.
  5. Does the destination area have the necessary people (the host community) who are willing and able to service the travel consumer? maksud dari hal di atas apakah masyarakat lokal mempunyai keinginan di dalam memberikan jasanya kepada wisatawan yang datang ke daerah mereka. Keinginan tersebut tidak hanya meliputi keinginan di dalam pelayanan namun juga masyarakat lokal juga harus dapat menerima budaya dan motivasi yang dibawa oleh wisatawan ke daerah mereka. Intinya adalah penyesuaian antara budaya masyarakat lokal dengan budaya pendatang yang berasal dari wisatawan.
  6. What cultural/historical resources does a particular destination have that sets it a part from other destinations? Dengan kata lain adalah apakah destinasi yang akan dipasarkan tersebut mempunyai pesaing lain yang potensi produk sejarah dan budayanya sama dengan yang dipasarkan destinasi tersebut kepada konsumen.
  7. What types of travel consumers currently visit the destinations? Why do they choose to visit that destinations instead of the many other possible destinations? Menentukan jenis wisatawan yang datang ke suatu destinasi yang dapat memberikan nilai wawasan yang nantinya akan masuk ke dalam daur hidup produk. Apakah wisatawan yang datang menyukai jenis wisata petualangan atau jenis lainnya.
  8. What is the government attitude toward, and treatment of, tourism?
    Hal ini menjelaskan keterlibatan pemerintah terhadap pariwisata yang berkembang pada suatu destinasi. Keterlibatan tersebut bisa dalam bentuk tindakan langsung dari pemerintah pada perkembangan pariwisata atau pemerintah yang ada di destinasi tersebut hanya sebagai fasilitator dan pemberi kebijakan saja. Keterlibatan lain yang dapat dilakukan pemerintah di dalam pengembangan pariwisata di suatu destinasi dapat dilakukan dengan melakukan promosi pariwisata yang pastinya akan meningkatkan jumlah kunjungan ke suatu destinasi. (Sumber : Robert C. Lewwis and Richard E Chambers, 1990)