Perencanaan Manajemen Strategi Dengan Perencanaan Strategi Sistem Informasi
Perencanaan manajemen strategi di dalam perusahaan yang berbasiskan Teknologi Informasi dimulai dengan perencanaan strategi teknologi informasi. Perencanaan strategi teknologi informasi dengan melakukan 4 poin utama sesuai dengan Turban (2012, pp361), yaitu: (1) meningkatkan pengertian manajemen tentang kesempatan dan keterbatasan dalam penerapan teknologi informasi; (2) melakukan penilaian terhadap kinerja yang dihasilkan pada masa sekarang; (3) melakukan identifikasi terhadap kapasitas dan kebutuhan sumber daya manusia; (4) melakukan klarifikasi tingkat investasi yang dibutuhkan untuk melakukan penerapan teknologi informasi.
Untuk meningkatkan pengertian manajemen tentang kesempatan dan keterbatasan dalam penerapan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan perencanaan strategi bisnis. Business strategy didefinisikan oleh Turban (2012, pp363) adalah what information, information system, and IT architecture are required to support the business and how the infrastructure and services are to be delivered. Business strategy ini harus parallel dengan IT-Business yang menurut Turban (2012, pp 363) adalah IT-business alignment refers to the degree to which the IT division understands the priorities of the business and spends its resources, pursues projects, and provides information consistent with these priorities.
Di dalam perencanaan strategi bisnis ini dapat diketahui kesempatan apakah yang dapat dilakukan perusahaan untuk melaksanakan strategi dengan menggunakan teknologi informasi dan keterbatasan apakah yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari informasi apa yang dibutuhkan tetapi keterbatasan apa yang mungkin menjadi kendala untuk memperoleh informasi ini. Informasi yang dibutuhkan dan bagaimana memperoleh informasi ini, dapat terkait dari keterbatasan infrastruktur yang ada di dalam perusahaan. Tetapi jika perusahaan ingin melaksanakan manajemen strategi dengan strategi sistem informasi, perusahaan dapat melakukan penilaian terhadap kendala yang mungkin akan terjadi dan dapat mencari alternatif untuk mengatasi kendala tersebut.
Perusahaan juga melakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan yang diperoleh sekarang ini. Kinerja yang diperoleh sekarang ini dapat dilihat mulai dari level operasional (low level), manajerial (managerial level) dan strategi (top level). Dari hasil penilaian ini, maka perusahaan dapat memilih strategi yang mungkin akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja yang masih perlu ditingkatkan atau mempertahankan kinerja yang sudah baik. Kinerja yang diperoleh oleh perusahaan sebagian besar adalah hasil kinerja dari suatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan kerja yang ditentukan secara periodik dari efektifitas suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawan-nya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2010-2011).
Perusahaan juga melakukan klarifikasi tingkat investasi yang dibutuhkan untuk melakukan penerapan teknologi informasi. Klarifikasi ini dilakukan dengan melakukan perencanaan strategi teknologi informasi. Perencanaan strategi teknologi informasi dimulai dengan menyusun strategi organisasi perusahaan. Karena dari strategi organisasi itulah diketahui apakah yang akan dilakukan oleh perusahaan dengan fungsi-fungsi yang ada. Perencanaan teknologi informasi akan memperlihatkan jadwal kerja. Perancangan arsitektur teknologi informasi yaitu merancang pemakaian teknologi informasi guna mendukung strategi sistem informasi. Perancangan prototip sistem informasi yaitu untuk memberikan gambaran kepada manajemen mengenai bentuk sistem informasi yang akan diimplementasikan di perusahaan.
Referensi:
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2010-2011). http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/
Turban, Efraim; Linda Volonino. (2012). Information Technology for Management: 8th Edition. John Wiley & Sons, Inc. ISBN 978-1-118-09225-5