What is the trigger for Information Systems Development? (Part 1)
Jika ada pertanyaan apa yang menjadi dasar dalam pengembangan sistem informasi bagi suatu organisasi, pada dasarnya ada tiga (3) alasan mengapa perusahaan mengembangkan sistem informasi. Pertama adalah Problems, masalah akan menjadi salah satu alasan mengapa suatu organisasi perlu mengembangan sistem informasi. Masalah merupakan ”ketidaksesuaian yang signifikan dan tidak diinginkan ” (Robert K. Merton). Ketidaksesuaian disini sering dipahami sebagai adanya gap atau perbedaan antara fakta (kondisi saat ini) dengan keadaan yang diinginkan. Tetapi saat ini yang menjadi masalah adalah bahwa pada saat mengusulkan pengembangan sistem didasarkan atas gejala, bukan masalah itu sendiri.
Secara lebih lanjut saya akan membahas apa perbedaan antara gejala dengan masalah, berikut ilustrasinya. Ketika orang mengeluhkan tentang kesehatan, bahwa badannya demam tinggi, merasa sakit kepala yang tak kunjung henti, mual, muntah, dan nyeri pada otot dan sendi. Hal ini merupakan gejala, sedangkan permasalahan itu sendiri bukanlah demam, mungkin permasalahannya adalah karena menderita meningitis (radang pada membran pelindung yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang). Dari ilustrasi ini jelas bahwa yang seharusnya diobati adalah meningitisnya bukan demam, sakit kepala, mual, muntah, dan nyeri otot dan sendinya. Jika kita hanya berorientasi pada gejala. Maka masalah sesungguhnya yaitu meningitisnya tidak akan terobati atau terselesaikan. Begitu juga dalam melakukan pengembangan sistem informasi, jika pengembangan sistem informasi didasarkan atas masalah yang dialami organisasi, maka pastikan anda menemukan the real problems rather than symptom.
Jika dilihat dari contoh berikut ini, ketika organisasi menyatakan mereka memerlukan aplikasi e-commerce, karena masalah penjualan perusahaan yang menurun terus. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini maka penjualan dapat meningkat kembali. Perlu dianalisis kembali apakah penurunan penjualan ini masalah sesungguhnya dari perusahaan tersebut. Pada dasarnya penurunan penjualan merupakan gejala bukan masalah itu sendiri, melainkan jika kita analisis lebih dalam permasalahannya mungkin karena kualitas yang buruk dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini, kualitas buruk ini mungkin dikarenakan masalah dalam hal quality control (QC). Jadi e-commerce dalam case ini bukanlah solusi yang tepat bagi organisasi ini, melainkan solusinya adalah pengembangan sistem informasi pada divisi produksi untuk memudahkan QC menjadi prioritas utama dalam upaya mengatasi masalah yang ada, yaitu kualitas produk yang menurun, yang menyebabkan penurunan penjualan itu sendiri. So define the right problems become the important factor, if you want to have the right solution for those problems. (YK)
To Be Continued……