School of Information Systems

Simulasi Pembangunan Sistem dengan Lego

Simulasi-Pembangunan-Sistem-dengan-Lego

Pada acara seminar Agile Day, 14 Maret 2014 yang lalu, salah satu sesi yang menarik perhatian saya adalah “Lego Game”. Lego yang biasa dipergunakan untuk bermain anak-anak, kali ini digunakan sebagai sarana untuk melakukan simulasi pembangunan sistem dengan metode agile. Namun sayangnya hanya 30 peserta seminar yang diperbolehkan mengikuti sesi ini karena keterbatasan tempat dan saranya.

Peserta yang hadir dibagi menjadi beberapa kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 6 orang. 1 anggota kelompok akan menjadi client dan 5 orang lainnya bertindak sebagai system developer. Sebelumnya permainan dimulai, Mr. Gabriel Gavasso dari ThoughtWorks membrifing client dari setiap kelompok dengan memberikan requirement yang diperlukan dari sistem atau Lego yang harus dibangun. Sedangkan Mr. Anshul Garg menjelaskan kepada system developer apa yang harus dikerjakan. System developer diberikan beberapa kartu aktivitas yang berisi aktivitas yang harus dilakukan beserta dengan nilai keuntungan yang akan didapatkan oleh client dari setiap aktvitas, serta berapa besar usaha yang harus dilakukan oleh system developer jika aktivitas dilakukan.

Permainan ini dibagi menjadi tiga sesi atau perulangan, dimana di setiap sesi akan dibagi menjadi 4 bagian yaitu :

  1. Estimate, dengan durasi 3 menit. Dimana system developer harus menentukan usaha yang harus dikeluarkan oleh system developer jika aktivitas pada kartu aktivtas dilakukan. Usaha ini dibagi menjadi 3 nilai yaitu 1 untuk aktivitas yang paling mudah hingga 3 untuk aktivitas yang paling sulit.
  2. Sign Up, durasi 3 menit. Pada sesi ini system developer dan client harus berdiskusi kartu aktivitas mana saja yang akan dikerjakan kemudian dihitung nilai total dari keuntungan yang akan di dapatkan oleh client dan besar usaha yang harus dilakukan oleh system developer. Hasil perhitungan ini akan ditulis di dalam rencana dan kemudian dibuatkan grafiknya untuk dibadingkan dengan hasil akhirnya. Tujuan tahap ini adalah bagaimana system developer harus bernegosiasi dengan client mengenai aktivitas yang dilakukan dan persyaratan dari client.
  3. Develop, durasi 4 menit, system developer akan membangun “sistem” atua lego sesuai dengan kartu aktvitas yang sudah disepakati pada tahap Sign Up.
  4. Testing, durasi 4 menit, client akan mencocokan hasil “sistem” yang dibuat apakah sesuai dengan kesepakatan pada tahap Sign up. Jika sesuai maka nilai keuntungan dari aktivitas yang dilakukan akan di dapatkan oleh client. Dan akan dihitung total keuntungan serta usaha yang sudah dikeluarkan dari aktivitas yang disetujui oleh client. Total keuntungan dan usaha ini akan ditulis di dalam realisasi dan digambar grafiknya kemudian dibandingkan dengan hasil di tahap Sign Up
  5. Evaluasi, setiap tim baik client maupun System developer harus melakukan evaluasi baik secara positif maupun negatif dari proses yang sudah dijalankan. Hasil evaluasi ini akan dijadikan panduan dalam menjalankan iterasi berikutnya.

Keempat tahap ini dilakukan berulang sebanyak tiga kali untuk menggambarkan proses iterasi pada metode agile. Dimana disetiap iterasi baru dimulai, system developer akan diberikan beberapa kartu aktivitas baru yang dapat digunakan pada iterasi yang akan berjalan. Jika system developer tidak cermat dalam memilih kartu aktivitas yang akan digunakan pada iterasi berikutnya, bisa saja menyebabkan kartu aktivitas tidak dapat dijalankan karena bentuk Lego yang sudah ada tidak mendukung.

Dengan melakukan aktivitas ini, peserta menjadi lebih dapat memahami bagaimana sebenarnya penerapan metode agile dalam pembangun sistem informasi. (NL)