School of Information Systems

Kontemporer Enterprise Architecture

Enterprise Architecture sebagai konsep perencanaan strategi system dan teknologi informasi sudah lebih dari belasan tahun yang lalu dikemukakan di berbagai forum ilmiah. Salah satu yang tersukses adalah EA3 yang dikemukakan oleh Scott A. Bernard. Konsep ini terus dikembangkan sehingga mampu digunakan untuk alat bantu perencanaan system dan teknologi informasi untuk administrasi sebuah negara seperti Amerika Serikat. Konsep ini terakhir diadopsi menjadi Federal Enterprise Architecture dan disahkan oleh Kantor Presiden Amerika Serikat sebagai pedoman yang dapat diacu untuk menyatukan kerja sama badan-badan yang penting di pemerintahan federal Amerika Serikat. Tujuannya untuk meningkatkan keefektifitasan misi melalui standarisasi dalam pengembangan dan penggunaan berbagai arsitektur di dalam maupun antara badan-badan federal.

Keberhasilan Bernard yang utama adalah ketika harus menyatukan system dan teknologi informasi yang dipakai oleh badan-badan atau dinas rahasia Amerika Serikat seperti CIA, FBI, DEA, dan sebagainya dimana saat itu satu sama lain saling tidak mau berbagi data dan informasi. Karena pemerintah Amerika Serikat merasa kebobolan saat dua menara kembar yang runtuh di New York dan Dinas Rahasia mereka tidak bisa mendeteksi maka perlu dilakukan penyatuan system. Selain itu ada beberapa keberhasilan konsep ini saat diimplementasikan antara lain saat menggabungkan system informasi yang ada di angkatan laut Amerika Serikat, dimana saat itu Bernard adalah pimpinan proyeknya.
Dengan melihat kenyataan bahwa beberapa tahun terakhir ini anggaran yang dapat disediakan untuk badan-badan tersebut menurun sedangkan harapan masyarakat atas layanan tersebut terus menaik, maka perlu dicarikan suatu konsep yang mampu menyatukan pendorong strategi, kebutuhan proses bisnis dan pemanfaatan teknologi secara harmonis. Disamping itu keterbukaan program badan-badan tersebut untuk dinilai oleh masyarakat sebagai pembayar pajak juga makin meningkat. Dikatakan ada lebih dari 300 organisasi yang berbeda ukuran, lingkup kerja dan kerumitan proses kerja yang ada pada pemerintahan federal.
Sebenarnya penambahan yang baru untuk Enterprise Architecture ke Federal Enterprise Architecture mirip dengan apa yang telah dikemukakan oleh Ward dan Peppard (2002) dengan PESTEL-nya (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Ekologi dan Legalitas). Jadi kalau pada EA perihal itu belum disinggung maka pada FEA bagian itu perlu diperhatikan mengingat Badan atau Instansi pemerintah itupun perlu memperhatikan perihal tersebut.

Bagaimana wujud dan bentuk konsep dari Federal Enterprise Architecture adalah sbb.:

Terdapat 4(empat) outcome utama pada konsep ini, yaitu:

  1. Service Delivery – Misi, program dan layanan public diwujudkan dalam bentuk hukum, kebijakan administrasi, dan kebijakan badan terkait. Dengan meningkatnya misi dan layanan karena permintaan masyarakat maka mau tidak mau badan harus mengoptimalkan sumber daya, pemahaman terhadap program yang sedang berjalan, kinerja layanan, perencanaan yang luwes termasuk proses pengembangannya.
  2. Functional Integration – Keterpaduan fungsional berarti kemampuan kerja sama antar program, system dan layanan yang membutuhkan data berbagai konteks dan standar agar bisa berjalan dengan baik.
  3. Resource Optimation – Bendahara atau pemegang dana masyarakat mempunyai tanggung jawab khusus untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Perlu juga diperhatikan bahwa beberapa factor agak sulit diantisipasi ataupun dikendalikan sehingga organisasi seringkali melaksanakan kegiatan dengan sumber daya yang terbatas.
  4. Authoritative Reference – Acuan otorisasi mirip dengan cetak biru pembangunan gedung yaitu merupakan acuan yang dapat diandalkan agar bangunan gedung itu akan berfungsi, organisasi secara keseluruhan dapat terpadu, memiliki konsistensi pandangan terhadap sasaran strategis, misi dan layanan pendukung, data, teknologi di seluruh organisasi.

EA KM

Sedangkan Lingkup Cakupannya ada 8(delapan) butiryang perlu diperhatikan:

  1. International: pada tingkatan ini focus arsitektur ada pada kerjasama internasional, seperti dengan Negara lain, industry global dan lainnya.
  2. National: pada tingkatan ini arsitektur mencakup semua provinsi, kabupaten dan kotamadya, dan lainnya.
  3. Federal: pada level arsitektur ini focus pada layanan (atau sejenisnya) yang diperuntukkan bagi seluruh Executive Branch dari pemerintahan federal.
  4. Sector: arsitektur pada tingkatan ini berfokus pada system atau layanan pada satu misi sector tertentu dari Executive Branch.
  5. Agency: arsitektur pada tingkatan ini menyediakan overview dari seluruh departemen/badan dan konsisten, decomposable view dari semua sub-agen/biro, unit-unit bisnis, program-program, system-sistem, jaringan-jaringan, misi maupun dukungan layanan.
  6. Segment: arsitektur pada tingkatan ini berfokus pada sebuah area layanan tertentu atau unit bisnis di dalam agency atau antar agency yang bukan di lingkup federal, sector atau agency.
  7. System: arsitektur pada tingkatan ini berfokus pada sebuah sistem teknologi informasi tertentu yang mendukung satu atau beberapa layanan di dalam atau antar segmen dan agency
  8. Application: arsitektur pada tingkatan ini berfokuspada pengembangan, peremajaan atau integrasi dari satu atau beberapa aplikasi perangkat lunak yang menjadi bagian dari system atau layanan di satu atau beberapa organisasi.

 

Elemen dasar dari Federal Enterprise Architecture

  1. Governance: terkait dengan identifikasi perencanaan, pengambilan keputusan, kekeliruan proses dan kelompok yang akan menentukan bagaimana EA akan dikembangkan, di verifikasi, dsb.
  2. Principles: merepresentasikan criteria terhadap keputusan bobot potensi investasi dan arsitektur.
  3. Method: EA digunakan oleh organisasi untuk dimungkinkannya perencanaan yang konsisten dan pengambilan keputusan dan tidak hanya digunakan pada sebuah cabang kantor pengelolaan sumber daya.
  4. Tools: berbagai alat berupa perangkat lunak digunakan untuk mendukung kegiatan dokumentasi dan analisis seperti: produk perencanaan strategi, proses bisnis, rancangan lojik dan fisik, dsb.
  5. Standards: Standar arsitektur digunakan untuk semua area praktek EA dan penmting untuk mencapai kemampuan antar-operasional dan optimasi sumber daya melalui metode yang lazim dipakai untuk analisis, rancangan, dokumentasi dan pelaporan.
  6. Use: nilai dari EA terkait dengan produk dan proses. Dengan menggunakan aristektur proyek berarti memberikan sebuah focus pada misi atau dukungan pada organisasi.
  7. Reporting: fungsi pelaporan adalah penting untuk menjaga dan memahami kemampuan yang ada pada saat ini dan pilihan-pilihan di masa mendatang.
  8. Audit: kegiatan ini dibutuhkan untuk menjamin kualitas kerja, konsistennya metode dan peningkatan kemampuan dan kematangan.

Sedangkan di bagian tengah adalah sama dengan yang telah dijelaskan pada Enterprise Architecture EA3 seperti yang dikemukakan oleh Scott A. Bernard baik untuk yang edisi 2 (2005) ataupun 3 (2012). (HD)