School of Information Systems

Cara Menganalisis Data Kualitatif dari Penelitian UX: Analisis Tematik (Part 3) 

Langkah-Langkah Melakukan Analisis Tematik 

Terlepas dari alat yang kita gunakan (perangkat lunak, penjurnalan, atau diagram afinitas), tindakan melakukan analisis tematik dapat dibagi menjadi 6 langkah. 

Langkah 1: Kumpulkan Semua Data  

Mulailah dengan data mentah, seperti wawancara atau transkrip kelompok fokus, catatan lapangan, atau entri studi buku harian. Saya merekomendasikan menyalin rekaman audio dari wawancara dan menggunakan transkripsi untuk analisis daripada mengkitalkan memori yang tidak merata. 

Langkah 2: Baca Semua Data kita dari Awal hingga Akhir 

Biasakan diri dengan data sebelum memulai analisis, bahkan jika kita yang melakukan penelitian. Baca semua transkrip, catatan lapangan, dan sumber data lainnya sebelum menganalisisnya. Pada langkah ini, kita dapat melibatkan tim kita dalam proyek. Melibatkan tim kita menanamkan pengetahuan tentang pengguna dan empati untuk mereka dan kebutuhan mereka. 

Jalankan workshop (atau serangkaian workshop jika tim kita sangat besar atau kita memiliki banyak data). Ikuti langkah ini: 

  • Sebelum anggota tim terlibat dengan data, tulis pertanyaan penelitian di papan tulis atau selembar kertas flipchart untuk membuat pertanyaan mudah dirujuk saat bekerja. 
  • Berikan setiap anggota transkrip atau satu entri studi lapangan atau buku harian. Beri tahu orang-orang untuk menyoroti apa pun yang menurut mereka penting. 
  • Setelah anggota tim selesai membaca entri mereka, mereka dapat meneruskan transkrip atau entri mereka kepada orang lain dan menerima yang baru dari anggota tim lain. Langkah ini diulang sampai semua anggota tim terlibat dengan semua data. 
  • Diskusikan sebagai kelompok apa yang kita perhatikan atau temukan mengejutkan. 

Meskipun yang terbaik adalah jika tim kita mengamati semua sesi penelitian kita, itu tidak mungkin jika kita memiliki banyak sesi atau tim besar. Ketika anggota tim individu hanya mengamati beberapa sesi, mereka terkadang pergi dengan pemahaman yang tidak lengkap tentang temuannya. Lokakarya dapat memecahkan masalah itu, karena semua orang akan membaca semua transkrip sesi. 

Langkah 3: Beri Kode Teks Berdasarkan Tentang Ini 

Pada langkah pengkodean, bagian yang disorot perlu dikategorikan sehingga bagian yang disorot dapat dengan mudah dibandingkan. 

Pada tahap ini, ingatkan diri kita tentang tujuan penelitian kita. Cetak pertanyaan penelitian kita. Tempelkan di dinding atau di papan tulis di ruangan tempat kita melakukan analisis. 

 

Jika kita memiliki waktu yang cukup, kita dapat melibatkan tim kita dalam langkah pengkodean awal ini. Jika waktu terbatas dan ada banyak data yang harus diselesaikan, lakukan langkah ini sendiri dan undang tim kita nanti untuk meninjau kode kita dan membantu menyempurnakan tema. 

Saat kita membuat kode, tinjau setiap segmen teks dan tanyakan pada diri kita “Tentang apa ini?” Beri nama fragmen yang mendeskripsikan data (kode deskriptif). kita juga dapat menambahkan kode interpretatif ke teks pada tahap ini. Namun, ini biasanya akan menjadi lebih mudah untuk ditetapkan nanti. 

Kode dapat dibuat sebelum atau setelah kita mengelompokkan data. Dua bagian berikutnya dari langkah ini menjelaskan bagaimana dan kapan kita dapat menambahkan kode. 

Metode Tradisional: Buat Kode Sebelum Pengelompokan 

Dalam pendekatan tradisional, saat kita menyorot segmen data, seperti kalimat, paragraf, frasa, kita mengkodekannya. Sangat membantu untuk mencatat semua kode yang digunakan dan menguraikan apa itu, sehingga kita dapat merujuk ke daftar ini saat mengkode bagian teks lebih lanjut (terutama jika banyak orang yang mengkode teks). Pendekatan ini menghindari pembuatan beberapa kode (yang nantinya perlu dikonsolidasikan) untuk jenis masalah yang sama. 

Setelah semua teks dikodekan, kita dapat mengelompokkan semua data yang memiliki kode yang sama. 

Jika kita menggunakan CAQDAS untuk proses ini, maka perangkat lunak secara otomatis mencatat kode yang kita tetapkan saat pengkodean, sehingga kita dapat menggunakannya lagi. Ini kemudian menyediakan cara bagi kita untuk melihat semua teks yang dikodekan dengan kode yang sama. 

Nuril Kusumawardhani