School of Information Systems

Legibility vs Readability Part 2

Kiat untuk mencapai Readibility yang lebih baik: 

Tip #1: Gunakan kata-kata umum dan kalimat pendek untuk kejelasan. Berikan penjelasan sesederhana mungkin untuk topik apa pun, terutama untuk topik yang lebih kompleks. Hilangkan kata-kata yang tidak perlu yang meningkatkan kompleksitas teks. Pastikan untuk tidak menghilangkan kata-kata yang merusak makna kalimat. 

Tip #2: Gunakan aplikasi perangkat lunak yang membantu menentukan readibility pekerjaan Anda. 

Anda dapat menggunakan grammarly Versi gratisnya menyediakan banyak fitur yang cukup untuk memulai. Versi berbayar akan menyediakan fitur tambahan seperti laporan plagiarisme dan saran tata bahasa tingkat lanjut. 

Kiat Bonus: Aplikasi Grammarly dan Hemingway dapat digunakan untuk memeriksa skor readability Anda.  

 

Mengapa kita harus menghindari implementasi Legibility atau Readability yang buruk? 

  1. Orang mungkin perlu bekerja ekstra untuk membaca tulisan kita. Mereka mungkin harus sering membuka kamus untuk menemukan arti dari kata-kata yang kita gunakan (Readibility yang  Buruk). Mereka mungkin harus mendekati layar karena mereka tidak dapat melihat teks dengan benar. Ini semua bertambah dan kita tidak boleh membiarkan ini terjadi (illegible text).
  2. Pengguna akan kesulitan memahami poin Utama. Kalimat yang panjang atau spasi yang lebih sedikit berarti orang perlu membaca frasa yang sama beberapa kali hanya untuk mendapatkan intisari secara umum. Pengguna juga tidak akan dapat menjaga fokus mereka.
  3. Teks atau artikel menjadi membosankan dan tidak efisien. Teks informatif perlu memberikan informasi secepat mungkin. Saat kita tidak mengatur teks dengan benar, pengguna harus menelusuri setiap baris untuk menemukan apa yang mereka cari. Ini membosankan karena semua orang tahu bahwa ada cara yang lebih baik untuk menyampaikan pesan inti.
  4. Konten yang tidak terorganisir membuat pengguna menjauh. Jika artikel atau teks kita sangat panjang, mereka mulai terlihat seperti esai membosankan yang terpaksa kita baca/tulis di sekolah menengah. Berapa kali kita mencari artikel tentang beberapa topik, hanya untuk mendapatkan esai panjang yang dikhususkan untuk itu? Sebagian besar waktu, kita hanya mengangkat tangan ke udara dengan putus asa dan berkata, “Saya tidak membaca omong kosong ini, tidak peduli seberapa bagus atau informatifnya itu.” Itu umumnya yang terjadi ketika kita tidak mengatur artikel kami. Kita memiliki rentang perhatian yang terbatas, dan sangat tidak bijaksana untuk mengabaikan fakta itu demi teks yang panjang dan tidak teratur. Ingatlah selalu bahwa sebagian besar pengguna hanya memindai judul artikel dan hanya membaca teks yang paling relevan bagi mereka. Mengatur artikel Anda adalah kuncinya di sini. 

Sebagai contoh: Di bawah ini adalah artikel tentang 1200 kata yang menjelaskan prinsip-prinsip desain. Di sini kami telah membagi setiap konten bacaan menjadi satu atau dua paragraf. Juga, kami telah menyoroti poin-poin penting sehingga pengguna dapat menemukan apa yang mereka cari dengan cepat. 

Simpulan 

  • Legibility membantu dengan kejelasan visual teks. Readibility berkaitan dengan pemahaman tulisan. 
  • Legibility dan Readibility yang baik membantu kita menyampaikan pesan secara efektif dan efisien. 
  • Konsep-konsep ini juga membantu kita dalam menyederhanakan teks kita. Ingatlah bahwa topik yang lebih kompleks memerlukan penjelasan yang lebih sederhana. 
  • Konsep-konsep ini memiliki efek yang sangat besar pada estetika teks, yang sangat penting untuk membuat orang tertarik dan tertarik pada konten kita.  

 

References: 

https://ux360.design/legibility-vs-readability/  

Nuril Kusumawardani